#Melahirkan_Anak_Ular
Part 18
“Assalammualaikum.” Terdengar samar-samar suara orang memberi salam dari arah pintu disertai suara ketukan juga.
Endah baru saja menidurkan Manu. Ia mengerutkan dahi dan mulai menduga kalau itu ada adalah Dokter Gibran. Ia jadi ragu untuk membuka pintu, diraihnya karet rambut lalu mengikat rambut panjangnya baru kemudian melangkah menuju pintu.
“Waalaikumsalam.” Endah membuka pintu. “Mau apa .... “
Endah tak melanjutkan kata-katanya karena yang berdiri di hadapannya sekarang adalah Lina, sang tetangga yang juga merangkap guru mengajinya.
“Hmm ... mau ngajakin ngerujak, Mbak Endah. Sangar amat wajahnya! Kalo nggak nerima tamu, ya udah aku balik lagi.” Lina merengut sambil menunjukkan sekantong buah-buahan segar.
“Eh, maaf ... aku pikir .... “ Endah menggaruk kepalanya.
“Dikira siapa? Dokter mirip Sakhruk Khan itu?” Lina menahan
#Melahirkan_Anak_UlarPart 19Endah tertegun, air liur terasa tersangkut di tenggorokan, kini Lucky ayahnya Manu sedang berdiri di hadapan dengan wajah semringah. Wanita berambut panjang dengan setelan kaos oblong dan celana panjang itu jadi gelagapan, ia tak menyangka kalau sang suami bisa menemukannya di sini.Dengan langkah tegap, Lucky melangkah menghampiri stroller Baby Manu dan tersenyum senang. Dokter Gibran dan Lina saling lirik dan sama-sama mengerutkan dahi.“Hey, Manu, putra ayah ... apakabar, Nak?” Lucky meraih Manu ke dalam gendongannya lalu membawanya masuk dengan tak lupa melempar senyum kepada dua tamu istrinya itu.“Mbak Endah, aku pulang, ya,” ujar Lina sambil beranjak dari kursinya.“Aku juga pulang, merujaknya kita lanjut kapan-kapan lagi.” Dokter Gibran mengedipkan sebelah matanya.Endah tersenyum tak nyaman, ia masih dilanda shock atas kehadiran Lucky yang secara tiba-tiba. Ia ha
#Melahirkan_Anak_UlarPart 20Endah segera menutup pintu rumah, ia benar-benar galau saat ini tapi tak tega jika tak memberikan kesempatan kepada pria pernah membuatnya begitu mabuk kepayang karena keromatisannya dahulu. Akan tetapi, ia juga bimbang dengan pesona sang mantan alias tetangga yang sepertinya ingin membangkitkan kisah lama mereka.Dipijitnya kepala yang mendadak terasa sakit, memikirkan ini semua membuat otaknya tak bisa berpikir secara jernih, apalagi senyum pria berlesung pipi itu seakan tak mau pergi dari ingatannya.Endah tak mau dicap sebagai istri tukang selingkuh, jika benar Dokter Gibran menyukainya dan ingin memperbaiki hubungan mereka di masa lalu. Andai suaminya tak ada, mungkin gayung akan tersambut dengan indahnya. Akan tetapi, Endah tak mau terlalu percaya diri, ia tepis jauh-jauh perasaan ala ABG yang sering menelusuk di relung hati.Dihelanya napas panjang, lalu mengusap wajahnya. Ia harus bisa berpikir rasional, yang h
#Melahirkan_Anak_UlarPart 21Satu jam Endah menggeledah setiap penjuru rumahnya namun Baby Manu tetap tidak ada. Tetangganya yang bernama Lina juga sudah membantu mencari ke halaman rumah, juga rumah warga yang ada di sekelilingny, barangkali Manu merayap ke sana."Nggak mungkin bayi sekecil Manu bisa hilang dengan sendirinya! Mungkin ada yang nyulik," ujar Lina dengan wajah letih sembari duduk di sofa ruang tamu, bersebelahan dengan Endah."Siapa juga yang mau nyulik bayi aneh kayak Manu, Mbak Lin? Aku juga bukan orang kaya yang bisa nebus dengan duit yang banyak!" ujar Endah sambil memegangi kepalanya, duduk dengan lemas dan putus asa."Bisa jadi ... wartawan yang nyulik, barangkali aja Manu mau dimasukin tv? Bukannya Mbak Endah pernah cerita ... kalo pernah diuber-uber ama wartawan," ujar Lina sambil mengerutkan dahinya, ia juga sedang berpikir keras.Endah tertegun, pikirannya mulai berkelana ke mana-mana. Dokter Gibran hanya menjadi pe
#Melahirkan_Anak_UlarPart 22[Kalau ada apa-apa, segera kabari aku. Aku akan selalu siap membantumu kapan saja, Endah. Jika kamu berpisah dengan ayahnya Manu pun, aku juga siap menggantikan menjadi papa barunya.]Anjani mengerutkan dahi sambil memutar bola mata, senyum tersungging dari bibir tipisnya. Ia menahan tawa mengetahui sang mama sedang PDKT dengan seorang pria. Ada sedikit kegembiraan, akhirnya sang mama bisa selingkuh juga dari Si Lucky yang amat ia benci itu.Dikliknya foto profil sang pengirim pesan dengan nama Dokter Gibran itu, lalu mengamati wajahnya yang terlihat cakep seperti aktor India, film favorit asisten rumah tangganya yang selalu ditonton setiap siang sampai sore.Anjani semakin penasaran saja, ia scrol ke atas dan melihat isi chat lainnya. Senyum mengembang di wajahnya yang kini sudah terlihat pemenim semenjak menikah."Hmm ... Mama cuek banget ama pria semacho dia, Lucky mah kalah jauh ini. Dokter pula, Mama harus
#Melahirkan_Anak_UlarPart 23"Ma, Mama ... Mama kenapa? Bangun, Ma!" Anjani menggoyang pundak sang mama yang terlihat begitu gelisah dan tegang, namun masih dengan mata terpejam.Endah membuka mata dan mengerjap beberapa kali, diusapnya keringat yang memenuhi dahi lalu duduk dengan jantung yang berdebar-debar. Ia lega karena ini hanya mimpi tapi terasa sangat nyata."Mama mimpi buruk, ya?" tanya Anjani sambil mengambil air putih di atas nakas dan mengulurkannya ke hadapan sang mama.Endah mengangguk lemas sambil menenggak sedikit air putih itu lalu segera mengembalikannya ke Anjani."Mama mimpi apa?" Anjani mengusap punggung sang mama.Endah langsung menceritakan mimpinya kepada Anjani. Putrinya itu terlihat mengerutkan dahi, ia mulai menduga-duga."Ya udah, Mama tidur lagi deh, itu cuma mimpi. Besok kita akan lanjut nyari Manu." Anjani berusaha menenangkan sang mama, walau hatinya terasa sedikit bimbang dengan cerita mimpi it
#Melahirkan_Anak_UlarPart 24“Maksudnya gimana, Ustad?” tanya Radji penasaran.“Baby Manu masih ada di alam kita, dia tidak diculik bangsa gaib. Hanya saja, saya tidak bisa mengetahui keberadaannya sebab hanya bisa merasakan keberadaan namun tak bisa mendeteksi lokasi dan tempatnya,” jelas Ustad Bumi.Keempat tamu Ustad Bumi saling pandang. Anjani menghela napas berat, fix sudah kecurigaanya, semua permasalahan ini ada sangkut pautnya dengan Lucky. Lelaki tak berguna yang dulu begitu dicintai sang mama karena kebucinannya. Sejak awal bertemu, ia memang sudah tak menyukai pria itu dan sempat menentang pernikahan kedua sang mama. Akan tetapi, ia tak bisa berbuat banyak, mamanya tetap menikahi lelaki berkulit gelap dengan senyum licik itu.Endah masih kurang yakin, ia langsung menceritakan perihal ular yang ada di atas tempat tidur, bertepatan dengan hilangnya Manu saat itu sebab firasatnya sang putra telah berubah menjadi ula
#Melahirkan_Anak_UlarPart 25Sudah seminggu, Anjani di rumah mamanya. Ia tak tega meninggalkan sang mama sendiri dengan kondisi yang masih belum stabil dan terpukul atas hilangnya Manu. Mereka juga belum mendapat kabar baik dari Kepolisian tentang keberadaan adiknya dan sang ayah tiri.“Mama makan dong!” ujar Anjani kepada Endah yang hanya melamun di depan meja makan.“Mama nggak lapar, Jani,” jawab Endah sambil mendorong piring nasi di hadapannya. “Mama tidak bisa makan sebelum adikmu ditemukan.”“Mama harus makan dong, walau cuma sedikit. Jani nggak mau kalau mama sampai sakit, gimana kita bisa mencari Manu kalau mama malah K.O? Kata Radji, dia akan pulang kantor awal hari ini. Sore ini kita akan menyusuri jalanan lagi, untuk mencari Manu.” Anjani mencoba membujuk mamanya.Endah kembali menarik piring nasi, lalu maraih satu sendok dan menyuapkan ke mulutnya. Dengan susah payah, ia mene
#Melahirkan_Anak_UlarPart 26“Jadi, Mama yakin kalau tadi benaran melihat Lucky dan Manu?” tanya Anjani saat mereka bertemu di sebuah rumah makan.“Mama sangat yakin, Jani. Semoga Polisi cepat menemukan mereka,” jawab Endah pelan.“Kurang aja sekali Si Lucky, awas saja kalau ketemu ... akan kuhajar dia!” gumam Anjani dengan geram.Taklama berselang, makanan yang mereka pesan telah tiba di atas meja. Mereka mulai menikmatinya, kecuali Endah, ia hanya memperhatikan saja aneka menu itu karena pikirannya hanya tertuju kepada putranya yang bersisik itu. Hatinya kembali sakit mengingat perlakuan Lucky kepada Manu, yang dengan tega telah menjadikan anak mereka menjadi tontonan di khalayak ramai.“Ma, makan dulu!” Anjani mengusap punggung sang mama.“Kalian saja yang makan, mama nggak napsu makan!” jawab Endah pelan sambil kembali mengusap air matanya yang kembali berjatuhan saat me