Share

21. Penguntit

Dev bersembunyi di balik tembok putih, perhatiannya tidak dapat dialihkan sedikit pun dari dua orang yang kini tengah bercanda tawa tak kenal tempat. Sudah hampir setengah jam, ia merelakan kakinya kesemutan saking lamanya berdiri terus di tempat persembunyiannya hanya demi agar ia bisa mengintip apa-apa saja yang Hanna dan sosok cowok asing itu lakukan di kedai bakmie sana.

"Bos!" panggil Panca sekaligus menepuk pundak Dev yang langsung terkejut.

Si pemilik pundak pun lantas menoleh sambil menatap kesal, "Lo ini, bisa gak sih gak sambil kagetin gue kayak gitu?" omel Dev tanpa ragu.

Panca pun hanya tercengir sembari menggumamkan kata 'maaf' di tengah kegiatan ia mengusap tengkuknya asal.

"Gimana? Lo dapet info apa dari tukang bakmie di sana?"

"Gak dapat info apapun, Bos. Dia malah bilang, kalo berani ya datengin aja langsung orangnya. Jangan malah nanya-nanya kayak wartawan, gak tau apa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status