Share

Susuk mayat Tamat

Nini Bogem

merawat wanita malang itu setiap hari. Kaki kiri yang sudah buntung dilumuri rempah-rempah agar lukanya cepat pulih. Setiap hari ia mengganti kain pembungkus kaki Sarminah. Anehnya, luka itu tidak kunjung sembuh, malah semakin parah. Kakinya bernanah, mengeluarkan bau busuk, memar menjalar ke betis Sarminah. Setiap malam ia tidak bisa tidur karena menahan rasa sakit yang seperti membakar kakinya.

“Abah,” tengah malam Sarminah membangunkan Sadiman. Ia tidak kuat menahan sakit.

“Iya Sarminah?” masih dalam keadaan kantuk, Sadiman menghampiri wanita yang sedang kesakitan itu.

“Susuk mayat itu. Apa aku masih boleh memakainya?”

“Tentu Sarminah. Kau akan sembuh dan berwajah cantik.”

“Berikan aku susuk itu, Bah. Aku sudah tidak kuat lagi menahan sakit.”

“Baik, nanti abah carikan daging mayat manusia," Sadiman menyeringai senang.

“Seberapa banyak aku harus memakannya?&rd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status