Share

Pengakuan

'Aku memaafkan, tapi tidak melupakan.

Tak pernah pula melirihkan doa kebencian.

Jika yang kau tanam kebaikan tak mungkin petaka yang kau petik.'

----------------------

Satu bulan berlalu sejak kejadian itu. Amelia sudah sadar dari koma. Seperti prediksi dokter, wanita itu mengalami kelumpuhan pada kakinya. Mengetahui itu, Hanum didera rasa bersalah. Dia selalu termenung, senyum kembali pudar dari wajahnya.

Alex tentu saja menyadari perubahan Hanum. Dia mencoba membesarkan hati wanita itu, tetapi sia-sia saja. Hanum seolah membiarkan dirinya terseret dalam rasa bersalah berkepanjangan.

Ting.

Sebuah notifikasi masuk ke ponsel Hanum. Sedikit enggan dia membaca pesan yang dikirim seseorang. Mata Hanum memanas melihat foto Amelia tampak menyedihkan di atas kursi roda.

"Bisa kita bertemu? Ada yang ingin kubicarakan."

Sebuah pesan dikirimkan bersama foto tersebut. Hanum menggigit bibirnya, berpikir perlu tidaknya membalas pesan itu.

"Kumohon, sekali ini saja. Apa kau tidak penasaran alasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Hanum kmu diem2 cari tempat ruang cctv rmh sakit itu kmu ketemuin irang yg bekerja d ruang cctv itu .kmu jangan percaya lagi dgn perempuan perebut suami orang .juga mantan mu itu kedua orang itu jahat .itu hukuman bagi pelakor kecelakaan menjadi cacat seumur hidup itu karma mu Amelia ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status