Share

Season 2 BAB 46 Tua-tua Keladi

"Mbak Maya?"

Aku melebarkan pandangan, tentu saja pandangan Mbak Maya pun menyalak seperti macan ingin menerkam mangsanya. Atas apa yang dia suarakan barusan, itu membuat para pengunjung kafe fokus kepada kami. Ah, dasar! Pasti masalah lagi. Dia pasti salah paham melihat kami berdua di sini.

"Iya, ini saya. Kamu kaget, ya?" gumamnya dengan mimik wajah yang sangat horor. Aku hanya mendenguskan napas sembari berpikir dengan resah. Aku tahu bagaimana Mbak Maya yang selalu sinis dan negatif thinking saja padaku.

Mbak Maya berkacak pinggang, sedangkan sepasang bola matanya itu memang masih tak berkedip. Dia sedang tersulut api emosi. Kenapa bisa Mbak Maya mengikut ke mari?

"Ma, Mama jangan emosi, Ma. Ini tidak seperti yang Mama pikirkan." Mas Brata bangkit dan menahan Mbak Maya. Semakin jadi pusat perhatian saja kami saat ini, aku benar-benar telah salah ikut Mas Brata ke mari. Yang aku herankan juga ekspresi Mas Brata seperti ketakutan. Padahal kami tidak ada hubungan apa-apa. Tak perlu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status