공유

Bab 5

작가: Kula
Aku hampir menggunakan seluruh tenagaku. Kedua pipi Vincent langsung bengkak dan merah, wajahnya penuh ketidakpercayaan.

"Sarah, apa kamu sudah gila? Kamu berani memukulku?"

Aku melihat tangan kananku yang bengkak dan memerah sambil tertawa dingin. "Jelas-jelas kamu yang duluan memukulku. Apa maksudmu marah seperti ini?"

"Aku adalah putri tertua Keluarga Darius yang terhormat. Apa kamu pikir kamu bisa memperlakukan sembarangan?"

Ketika Rania mendengar keributan, dia segera datang untuk menengahi, "Sarah, Vincent juga sedang emosi. Kamu nggak perlu meladeninya."

Melihat raut wajahku yang tidak kunjung membaik, Rania segera menarik lengan baju Vincent sambil terus mengedipkan mata.

Ini adalah satu-satunya waktu Vincent menggunakan kekerasan. Aku bisa melihat kalau dia juga sedikit gugup.

Namun, mungkin karena Cindy ada di situ, atau mungkin karena harga diri seorang pria ....

Vincent memalingkan wajahnya, tidak ingin mengakui kesalahannya padaku.

"Vincent!" teriak Rania dengan keras. Rania tahu bahwa jika kami terus bersitegang seperti ini, yang tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun adalah Vincent.

"Tadi memang aku yang terlalu emosional. Tapi kalau kamu tadi mengikuti Cindy untuk turun makan dengan baik, nggak akan terjadi hal-hal seperti ini."

Kata-kata Vincent sama sekali bukan permintaan maaf kepadaku. Setiap katanya menyalahkanku karena tidak bersikap pengertian.

Seketika, hatiku seakan tenggelam ke dasar es. Bahkan untuk makan malam pun aku tidak turun.

Semalaman, aku tidak bertemu lagi dengan keluarga mereka. Bibi Suni yang merasa kasihan, membawakan makan malam untukku.

Keesokan harinya aku tidur sampai siang. Ketika melihat mereka bersiap-siap untuk makan siang, aku langsung keluar tanpa menoleh.

Asisten di perusahaan memberitahuku bahwa entah dari mana, semua orang sudah mengetahui berita tentang Vincent yang membawa pulang wanita hamil setelah pergi dinas selama enam bulan. Di perusahaan, ada banyak gosip tentang diriku.

Baru saja aku keluar setengah jam, pesan dari Vincent sudah masuk. Dia menyuruhku pulang sambil membawakan Cindy dua kotak sarang burung walet.

Akan lebih baik juga kalau aku membelikannya perhiasan sebagai hadiah karena sudah membuat wanita itu marah kemarin.

Nada memerintah itu membuatku ingin tertawa.

Aku membalas dengan acuh tak acuh: [Kalau dia ingin makan, kamu bisa mengaturnya sendiri.]

Pesan baru saja aku kirimkan, tetapi Bibi Suni sudah memberitahuku bahwa Cindy mengambil semua suplemen kesehatan yang baru dikirimkan Ibu untukku. Dia mengatakan bahwa suplemen ini baik untuk janin di kandungannya.

Aku bertanya tanpa peduli, "Apa yang mereka katakan?"

Bibi Suni memberitahuku dengan nada kesal, "Keluarga Vincent merasa sangat senang. Mereka mengatakan kalau selama dia ingin, dia bisa meminta apa pun."

Setiap tiga bulan sekali, ibuku akan menyuruh orang mengirimkan suplemen untukku, supaya aku bisa lebih memperhatikan kesehatan tubuh.

Aku tidak menyangka niat baik ibuku malah akan dimanfaatkan oleh mereka.

Bahkan Rania yang biasanya mengetahui batasan pun juga membiarkannya. Jadi, aku juga tidak perlu lagi memperlakukan mereka dengan hormat.

Mereka sudah memperlakukanku seperti ini, kenapa aku masih harus menghormati mereka?

Aku langsung pergi ke perusahaan, mengadakan rapat tingkat tinggi. Setelah memahami dinamika perusahaan belakangan ini, aku melakukan pengaturan dan penempatan kerja ulang, serta memberi tahu semua karyawan.

"Mulai hari ini, aku akan kembali ke Grup Darius. Vincent mulai hari ini nggak boleh lagi menginjakkan kaki selangkah pun di Grup Darius!"
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Hanya Pria Tak Berguna   Bab 11

    Kapasitas hati manusia itu terbatas, Vincent hanya tidak ingin membaginya sedikit untukku.Malam itu, untuk pertama kalinya aku minum banyak alkohol.Vincent selalu ingin memiliki anak. Setelah menikah, tuntutannya padaku juga tinggi. Sudah lama sekali aku tidak merasakan alkohol.Setelah mengantarku kembali ke kamar, sepertinya Jevin membisikkan sesuatu di telingaku. Namun, kesadaranku sudah kabur, aku tidak yakin apakah aku salah mendengar atau tidak.Masalah di Kota Jana masih belum selesai. Ayah dan Ibu menghubungiku, menyuruhku tinggal beberapa hari lagi di Negara Sirana untuk menenangkan pikiran.Kebetulan Jevin juga tidak terlalu sibuk, jadi kami tinggal di sini untuk beberapa waktu.Setelah aku menikah, Jevin melanjutkan kuliah di Negara Sirana selama dua tahun. Jadi, dia mengenal tempat ini dengan baik.Pria itu membawaku ke kampus tempat dia berkuliah dulu, serta mengajakku mengelilingi banyak pasar yang unik. Aku menemukan banyak barang-barang yang menarik.Setiap kali kami

  • Hanya Pria Tak Berguna   Bab 10

    Hari itu, Vincent sekeluarga termasuk Cindy diusir dari rumahku.Aku menghubungi pengelola gedung, mengatakan bahwa mulai sekarang keempat orang ini masuk daftar hitam tamu di rumahku. Aku tidak ingin melihat satu pun dari mereka muncul lagi di depan pintu rumahku.Setelah semua urusan selesai, aku langsung pergi ke luar negeri malam itu juga bersama Jevin.Tentu saja, ini bukan untuk berlibur.Jevin memberitahuku bahwa dia bisa membantuku dalam industri perhiasan yang selama ini ingin aku masuki.Dia tahu bahwa aku sejak kecil suka menggambar, serta sangat berbakat dalam hal desain.Namun, aku adalah putri tunggal di keluargaku. Sejak kecil, misi hidupku sudah ditentukan. Aku harus belajar berbisnis, ditakdirkan untuk mewarisi bisnis keluarga.Kemudian, desain hanya bisa menjadi hobi pribadiku.Selama beberapa tahun terakhir sejak Vincent mengelola perusahaan, aku sudah beberapa kali menyampaikan keinginanku untuk membawa perusahaan masuk ke industri perhiasan. Namun, Vincent selalu m

  • Hanya Pria Tak Berguna   Bab 9

    Aku mencengkeram dagu Vincent sambil mataku memerah. "Nanti kamu akan melihat kejutan yang sudah aku siapkan untukmu. Pasti kamu akan berterima kasih pada semua leluhurku."Ketika Harry dan Rania melihat Vincent dipukuli sampai mulutnya berdarah, mereka tidak bisa menahannya lagi. Mereka pun ikut berteriak marah padaku.Namun, apa gunanya kemarahan jika tidak berdaya?Cindy juga ikut diikat di kursi. Dia menangis sambil meminta Vincent menyelamatkannya. Aku berjalan mendekatinya, mencengkeram dagunya, lalu bertanya, "Apa anak dalam kandunganmu itu benar-benar anak Vincent?"Vincent bertanya dengan wajah terkejut, "Apa maksudmu?"Menghadapi pertanyaanku, Cindy menjawab dengan tenang, "Aku yakin kalau anak dalam kandunganku adalah anak Kak Vincent."Cindy tidak tahu bahwa setiap kali dia memanggil Vincent 'Kakak' di hadapanku, aku merasa sangat muak.Alasan Jevin datang setelah aku sampai di rumah adalah karena semalam aku memberikan sebuah tugas kepadanya.Aku tahu bahwa dengan kekuatan

  • Hanya Pria Tak Berguna   Bab 8

    Vincent menjawab dengan wajah terkejut, "Nggak mungkin, kartu ini nggak memiliki batas limit. Selain itu …."Setelah mengatakan ini, Vincent menoleh ke arahku dengan tatapan menuduh. "Sarah, semua ini perbuatanmu, 'kan?"Pada saat ini, aku tidak ingin lagi bersikap hormat pada mereka.Aku tersenyum dingin sambil membalas, "Ya, aku yang memblokir kartunya.""Ini adalah kartu tambahanku. Aku nggak ingin kamu menggunakannya, jadi aku memblokirnya. Apa yang bisa kamu lakukan?"Begitu aku selesai bicara, Cindy cemberut sambil menarik lengan Vincent. "Kak Vincent, kamu harus menyelesaikan masalah ini dengan baik. Ada beberapa tas yang ingin aku beli."Vincent tentu tidak ingin dipermalukan di depan orang yang dicintainya. Dia langsung menarikku untuk bicara di tempat lain.Namun, pengawal yang muncul tiba-tiba langsung menahan Vincent.Vincent berteriak dengan keras, "Sarah! Apa yang ingin kamu lakukan?"Aku merapikan ujung bajuku dengan wajah dingin. "Tadi kamu terlalu serius bermain ponsel

  • Hanya Pria Tak Berguna   Bab 7

    Tak pernah aku bayangkan bahwa Jevin yang sekarang sudah menjadi seseorang yang tegas dan penuh otoritas itu, masih akan menghiburku seperti saat kecil dulu.Pada dasarnya, hubunganku dengan Jevin saat kecil memang sangat baik.Dia hanya tiga bulan lebih tua dariku, tetapi pemikirannya jauh lebih dewasa dariku.Saat masih kecil, dia selalu mengatakan pada semua temanku bahwa aku adalah adiknya. Dia tidak mengizinkan siapa pun untuk mengganggu atau menindasku.Namun, aku justru sering mengganggunya.Bahkan setiap kali Jevin berulang tahun dan menerima hadiah yang aku sukai, aku selalu merebutnya.Suatu kali, dia benar-benar tidak ingin memberikan figurin edisi terbatas miliknya kepadaku, lalu kami pun berkelahi.Tentu saja dia tidak melukaiku, tetapi aku malah melukai sudut matanya.Saat itu, aku menangis hingga mataku memerah sambil meminta maaf padanya. Padahal yang terluka dan harus diperban adalah Jevin, tetapi pada akhirnya pria itu yang menghiburku untuk waktu yang lama.Sejak saa

  • Hanya Pria Tak Berguna   Bab 6

    Seluruh ruangan langsung gempar. Aku tidak banyak memberi penjelasan. Setelah rapat selesai, aku langsung menyuruh asisten mengumumkan keputusan terbaruku.Jika keluarga Vincent menginginkan seorang cucu, mereka harus memakai uang mereka sendiri!Setelah menyelesaikan berbagai urusan di perusahaan, aku pun pulang ke rumah.Aku sudah memberi tahu orang tuaku setengah jam sebelumnya. Ibu mengatakan akan membatalkan semua kegiatan untuk menemaniku makan malam.Sejak aku mengumumkan keputusanku sampai sekarang, Vincent sudah meneleponku belasan kali. Aku tidak mengangkat satu panggilan pun.Setelah sampai di rumah, ibuku melihat lingkaran hitam yang tebal di mataku. Tatapannya dipenuhi dengan kesedihan."Sarah, ada masalah apa? Kenapa kamu tampak begitu lesu?"Kelembutan Ibu membuat emosiku langsung tidak terkendali. Aku memeluknya sambil menangis dengan hidung yang perih.Sejak kecil sampai dewasa, aku selalu menjadi putri kecil di rumah. Jarang ada orang yang berani menggangguku. Jadi, a

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status