Short
Pertemuan Adalah Alur Takdir

Pertemuan Adalah Alur Takdir

Oleh:  JawabanTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
21Bab
0Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pada hari ketika aku dikonfirmasi menderita kanker, suamiku menampar wajahku dan berkata, “Kau begitu keji dalam hatimu, bahkan ingin merebut penyakit adikmu.” Anak kami berteriak, “Mama sangat jahat, aku benci Mama.” Aku tidak menangis dan tidak membuat keributan, hanya diam mengemas lembar pemeriksaan, sambil memilihkan liang kubur untuk diriku sendiri. Lima belas hari lagi, aku akan pergi dari kota ini, menyelip ke dalam sunyi, seperti bayangan yang menghilang. Saat semuanya berakhir, aku ingin bahkan penyesalan mereka pun tak sempat menemukan aku.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

“Nona Wiratama, Anda yakin ingin membeli pulau tak berpenghuni itu?”

“Pulau itu letaknya terpencil, tidak ada air, tidak ada listrik, bahkan jaringan pun tidak menjangkaunya. Begitu Anda pergi ke sana, itu berarti benar-benar terputus dari dunia luar.”

“Aku tahu.” Ayu Wiratama berkata lembut, pandangannya jatuh pada kertas hasil pemeriksaan kanker di tangannya. Ia menghela napas lega. “Tidak apa, aku juga tidak akan hidup lama. Kapan semua prosesnya bisa selesai?”

“Tunggu sebentar, saya cek dulu.”

Di antara suara berkas yang berdesir pelan, pikiran Ayu melayang jauh.

Tak ada yang menyangka, satu bulan lalu, ia didiagnosis kanker lambung stadium akhir.

Kanker itu bermula tujuh tahun lalu, ketika ia bekerja sambil merawat Seno Hakim yang terluka parah setelah kecelakaan mobil.

Itu masa ketika Seno sedang berada di puncak kenaikan kariernya. Demi membantu Seno menjejakkan kaki dengan kokoh di Kota Jemberang, ia minum gelas demi gelas alkohol sampai muntah.

Tidur tak sampai tiga jam, sudah harus bangun untuk bekerja.

Merawat karier, merawat Seno. Segalanya ia tanggung sendirian.

Seno terharu sampai tak mampu berkata-kata. Pada hari ia keluar dari rumah sakit, mereka langsung mendaftarkan pernikahan.

Untuk menunjukkan cintanya, foto profil Whatsapp milik Seno selalu memakai foto Ayu.

Setiap hari pulang kerja, ia membawa seikat bunga lili, bunga favorit Ayu.

Setiap kali kembali dari dinas luar kota, hadiah untuk Ayu sampai membuat koper tak muat menampungnya.

Setelah melahirkan anak mereka, hubungan mereka semakin kuat.

Hingga suatu hari, adiknya, Teresa Wiratama, tiba-tiba ditemukan kembali dan dibawa pulang.

Sejak itu, Ayu menyadari bahwa suami yang ia cintai dan anak yang ia banggakan perlahan mulai lebih memihak kepada Terasa.

Yang paling menyedihkan, pada hari Ayu mengetahui dirinya mengidap kanker stadium akhir, Terasa lebih dulu mengeluarkan surat keterangan kanker miliknya.

Melihat tatapan menantang dari adiknya, Ayu langsung mengerti bahwa semua itu bohong, semua ulah Terasa.

Saat ia buru-buru membongkar kebohongan itu, yang ia dapat justru tamparan keras dari Seno yang membuat sudut bibirnya berdarah.

“Ayu, kamu benar-benar berhati kejam! Terasa mengidap kanker! Bagaimana bisa kamu bahkan ingin merebut hal seserius itu!”

Anak mereka pun berteriak, “Mama jahat sekali! Aku benci Mama!”

Sementara itu, orangtua Wiratama hanya menunjukkan wajah penuh jijik.

“Biasa bersaing dengan adikmu saja sudah keterlaluan, tapi hal seperti ini pun berani kamu klaim.”

“Kalau kamu begitu suka merebut dari Terasa, kenapa yang kena kanker bukan kamu?”

Saat itu, tubuh Ayu membeku, seolah jatuh ke dasar jurang es, tak mampu bangkit lagi.

Tak ada yang lebih menyakitkan daripada ditikam oleh orang-orang yang paling kau cintai.

Terlebih, yang pertama menyerangnya adalah suami yang ia cintai sepenuh hati, dan anak yang ia kandung selama sepuluh bulan.

Ayu kehilangan harapan sepenuhnya.

Lagipula, hidupnya tinggal menunggu waktu. Jika mereka hanya peduli pada Terasa, maka biarlah ia memenuhi keinginan mereka.

“Nona Wiratama.”

Suara dari telepon menarik kembali pikirannya.

“Sudah saya cek, lima belas hari lagi prosesnya selesai.”

“Baik, jemput aku lima belas hari lagi.”

Belum sempat ia menutup telepon, suara dingin seorang pria terdengar dari pintu masuk.

“Jemput apa? Kau mau ke mana?”

Ayu mendongak. Seno berdiri dengan setelan rapi, alisnya berkerut tajam.

Di belakangnya berdiri Terasa dan Joko Hakim, tangan keduanya saling menggenggam seperti ibu dan anak.

Rupanya hari ini, mereka juga menemani Terasa.

Ayu menundukkan mata, hendak berkata bahwa tidak ada apa-apa. Namun Seno sudah melangkah cepat dan merebut dokumen dari tangannya.

“Kanker lambung stadium akhir?” Seno membaca tulisan di hasil pemeriksaan itu.

Dada Ayu menegang. Ia tidak ingin Seno menghancurkan rencananya. Baru saja hendak menjelaskan, Seno sudah lebih dulu memandangnya dengan ejekan.

“Kamu buat dari mana ini? Terlihat cukup meyakinkan.”

Sekejap, tubuh Ayu membeku.

Joko menjulurkan lidah sambil mengejek. “Mama pembohong, mau pura-pura sakit kanker lagi!”

“Joko, tidak boleh bicara begitu pada Kakak,” kata Terasa pura-pura menegur.

Namun Joko mendengus, “Memang benar kok. Mama iri sama Bibi, jadi bilang dirinya sakit juga. Nenek bilang Mama kebanyakan di rumah jadi otaknya tak berguna!”

Kata-kata itu menghantam Ayu seperti api yang membakar jantungnya.

Tujuh tahun lalu ia jatuh sakit setelah melahirkan Joko, tubuhnya sering tak bisa bergerak.

Saat itu, Seno dan Joko sangat menyayanginya. Mereka memintanya berhenti bekerja dan fokus mengurus rumah.

Kini semua berubah. Ia disebut otak tak berguna hanya karena menjadi ibu rumah tangga.

Ayu menarik napas panjang.

Syukurlah dia sudah tidak lagi memiliki harapan apapun kepada ayah dan anak itu.

Sekalipun dadanya masih nyeri, ia tak lagi merasa sesak.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Tidak ada komentar
21 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status