Setelah menikah selama lima tahun, suamiku, Vincent Amjaya, pulang dari perjalanan bisnis selama enam bulan dengan membawa pulang cinta pertamanya, Cindy Harris. Cindy sudah hamil lebih dari tiga bulan. Vincent berkata bahwa hidup wanita itu tidak mudah, jadi dia akan tinggal untuk sementara di rumah kami. Aku menolaknya, tetapi Vincent menyuruhku untuk jangan bersikap tidak tahu diri. Suaranya penuh dengan nada merendahkan, seolah-olah pria itu lupa bahwa rumah ini adalah hadiah pernikahanku dari keluargaku. Seluruh keluarganya hidup bergantung padaku. Kali ini, aku bertekad untuk menghentikan semua dukungan hidup mereka. Aku tersenyum sambil menelepon asistenku, "Segera buatkan surat cerai untukku. Berani sekali seorang suami yang hidup dari istrinya membawa selingkuhan pulang ke rumah secara terang-terangan."
View MoreKapasitas hati manusia itu terbatas, Vincent hanya tidak ingin membaginya sedikit untukku.Malam itu, untuk pertama kalinya aku minum banyak alkohol.Vincent selalu ingin memiliki anak. Setelah menikah, tuntutannya padaku juga tinggi. Sudah lama sekali aku tidak merasakan alkohol.Setelah mengantarku kembali ke kamar, sepertinya Jevin membisikkan sesuatu di telingaku. Namun, kesadaranku sudah kabur, aku tidak yakin apakah aku salah mendengar atau tidak.Masalah di Kota Jana masih belum selesai. Ayah dan Ibu menghubungiku, menyuruhku tinggal beberapa hari lagi di Negara Sirana untuk menenangkan pikiran.Kebetulan Jevin juga tidak terlalu sibuk, jadi kami tinggal di sini untuk beberapa waktu.Setelah aku menikah, Jevin melanjutkan kuliah di Negara Sirana selama dua tahun. Jadi, dia mengenal tempat ini dengan baik.Pria itu membawaku ke kampus tempat dia berkuliah dulu, serta mengajakku mengelilingi banyak pasar yang unik. Aku menemukan banyak barang-barang yang menarik.Setiap kali kami
Hari itu, Vincent sekeluarga termasuk Cindy diusir dari rumahku.Aku menghubungi pengelola gedung, mengatakan bahwa mulai sekarang keempat orang ini masuk daftar hitam tamu di rumahku. Aku tidak ingin melihat satu pun dari mereka muncul lagi di depan pintu rumahku.Setelah semua urusan selesai, aku langsung pergi ke luar negeri malam itu juga bersama Jevin.Tentu saja, ini bukan untuk berlibur.Jevin memberitahuku bahwa dia bisa membantuku dalam industri perhiasan yang selama ini ingin aku masuki.Dia tahu bahwa aku sejak kecil suka menggambar, serta sangat berbakat dalam hal desain.Namun, aku adalah putri tunggal di keluargaku. Sejak kecil, misi hidupku sudah ditentukan. Aku harus belajar berbisnis, ditakdirkan untuk mewarisi bisnis keluarga.Kemudian, desain hanya bisa menjadi hobi pribadiku.Selama beberapa tahun terakhir sejak Vincent mengelola perusahaan, aku sudah beberapa kali menyampaikan keinginanku untuk membawa perusahaan masuk ke industri perhiasan. Namun, Vincent selalu m
Aku mencengkeram dagu Vincent sambil mataku memerah. "Nanti kamu akan melihat kejutan yang sudah aku siapkan untukmu. Pasti kamu akan berterima kasih pada semua leluhurku."Ketika Harry dan Rania melihat Vincent dipukuli sampai mulutnya berdarah, mereka tidak bisa menahannya lagi. Mereka pun ikut berteriak marah padaku.Namun, apa gunanya kemarahan jika tidak berdaya?Cindy juga ikut diikat di kursi. Dia menangis sambil meminta Vincent menyelamatkannya. Aku berjalan mendekatinya, mencengkeram dagunya, lalu bertanya, "Apa anak dalam kandunganmu itu benar-benar anak Vincent?"Vincent bertanya dengan wajah terkejut, "Apa maksudmu?"Menghadapi pertanyaanku, Cindy menjawab dengan tenang, "Aku yakin kalau anak dalam kandunganku adalah anak Kak Vincent."Cindy tidak tahu bahwa setiap kali dia memanggil Vincent 'Kakak' di hadapanku, aku merasa sangat muak.Alasan Jevin datang setelah aku sampai di rumah adalah karena semalam aku memberikan sebuah tugas kepadanya.Aku tahu bahwa dengan kekuatan
Vincent menjawab dengan wajah terkejut, "Nggak mungkin, kartu ini nggak memiliki batas limit. Selain itu …."Setelah mengatakan ini, Vincent menoleh ke arahku dengan tatapan menuduh. "Sarah, semua ini perbuatanmu, 'kan?"Pada saat ini, aku tidak ingin lagi bersikap hormat pada mereka.Aku tersenyum dingin sambil membalas, "Ya, aku yang memblokir kartunya.""Ini adalah kartu tambahanku. Aku nggak ingin kamu menggunakannya, jadi aku memblokirnya. Apa yang bisa kamu lakukan?"Begitu aku selesai bicara, Cindy cemberut sambil menarik lengan Vincent. "Kak Vincent, kamu harus menyelesaikan masalah ini dengan baik. Ada beberapa tas yang ingin aku beli."Vincent tentu tidak ingin dipermalukan di depan orang yang dicintainya. Dia langsung menarikku untuk bicara di tempat lain.Namun, pengawal yang muncul tiba-tiba langsung menahan Vincent.Vincent berteriak dengan keras, "Sarah! Apa yang ingin kamu lakukan?"Aku merapikan ujung bajuku dengan wajah dingin. "Tadi kamu terlalu serius bermain ponsel
Tak pernah aku bayangkan bahwa Jevin yang sekarang sudah menjadi seseorang yang tegas dan penuh otoritas itu, masih akan menghiburku seperti saat kecil dulu.Pada dasarnya, hubunganku dengan Jevin saat kecil memang sangat baik.Dia hanya tiga bulan lebih tua dariku, tetapi pemikirannya jauh lebih dewasa dariku.Saat masih kecil, dia selalu mengatakan pada semua temanku bahwa aku adalah adiknya. Dia tidak mengizinkan siapa pun untuk mengganggu atau menindasku.Namun, aku justru sering mengganggunya.Bahkan setiap kali Jevin berulang tahun dan menerima hadiah yang aku sukai, aku selalu merebutnya.Suatu kali, dia benar-benar tidak ingin memberikan figurin edisi terbatas miliknya kepadaku, lalu kami pun berkelahi.Tentu saja dia tidak melukaiku, tetapi aku malah melukai sudut matanya.Saat itu, aku menangis hingga mataku memerah sambil meminta maaf padanya. Padahal yang terluka dan harus diperban adalah Jevin, tetapi pada akhirnya pria itu yang menghiburku untuk waktu yang lama.Sejak saa
Seluruh ruangan langsung gempar. Aku tidak banyak memberi penjelasan. Setelah rapat selesai, aku langsung menyuruh asisten mengumumkan keputusan terbaruku.Jika keluarga Vincent menginginkan seorang cucu, mereka harus memakai uang mereka sendiri!Setelah menyelesaikan berbagai urusan di perusahaan, aku pun pulang ke rumah.Aku sudah memberi tahu orang tuaku setengah jam sebelumnya. Ibu mengatakan akan membatalkan semua kegiatan untuk menemaniku makan malam.Sejak aku mengumumkan keputusanku sampai sekarang, Vincent sudah meneleponku belasan kali. Aku tidak mengangkat satu panggilan pun.Setelah sampai di rumah, ibuku melihat lingkaran hitam yang tebal di mataku. Tatapannya dipenuhi dengan kesedihan."Sarah, ada masalah apa? Kenapa kamu tampak begitu lesu?"Kelembutan Ibu membuat emosiku langsung tidak terkendali. Aku memeluknya sambil menangis dengan hidung yang perih.Sejak kecil sampai dewasa, aku selalu menjadi putri kecil di rumah. Jarang ada orang yang berani menggangguku. Jadi, a
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments