Share

Paperbag dan Hidup Baru

Tanpa pikir panjang, aku pergi dari rumah Citra. Lalu mendatangi rumah Bu Tini untuk minta tolong. Kebetulan Bu Tini punya beberapa rumah kontrakan kosong di kampung sebelah, aku berniat meninggalkan rumah kayuku dan sementara ikut tinggal di kontrakan Bu Tini. Kuceritakan pula alasan kenapa aku ingin mengontrak.

“Gak apa-apa, Wi. Kamu gak usah mikirin gimana bayarnya. Kalau kamu belum punya uang, gak usah bayar dulu. Kasihan sekali kamu diusir mertua, Wi!” ucap Bu Tini.

“Terimakasih ya, Bu. Saat ini aku butuh menjernihkan pikiran, setelah itu baru aku pikirkan ke mana harus cari uang,” kataku.

Bu Tini menggenggam tanganku sambil menguatkan, “ya lebih baik sekarang kamu menjauh dari lingkungan keluarga suamimu itu. Nanti kalau kamu sudah siap, kamu bisa kerja di tokoku, Wi,” ucapnya.

Aku bersyukur sekali masih ada yang peduli padaku. Meski suamiku dan keluarganya tak mempedulikanku, tapi aku punya tetangga yang baik.

Setelah selesai berbincang, aku pamit dari rumah Bu Tini.

Air
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status