Share

49. Pikiran yang bercabang

Arga sedang melihat sebuah transaksi di sebuah warung pinggiran. Itu dia orang yang dicurigai menyelundupkan bahan milik Internusa.

“Ternyata dia cuma orang kampung, jelek, mana item lagi. Kenapa dia berani banget nyelewengin bahannya Internusa,” gumam Arga.

Pria tersebut sedang duduk santai, menjadi salah satu pelanggan warung kopi. Juga sedang menikmati puntung berasapnya. Kali ini, ia menyamar dengan penuh totalitas. Lagipula kepulan asap ini juga bentuk kekecewaannya pada Karina. Ia tidak menyangka akan kalah dengan Jonathan untuk urusan cinta, bahkan dengan perempuan kampung sekalipun.

Lelah sudah pasti, berdebat dalam hati menyalahkan takdir juga. Ah andai Karina tahu betapa tulus cintanya.

‘Jo mana lagi, kenapa dia lama sekali. Apa dia akan bawa polisi juga!’ pikir Arga. Ia melihat pria yang dicurigainya sudah akan pergi.

Arga putuskan untuk mengikuti, ia merasa masalah ini harus cepat selesai. Lagipula bisa saja dalam penguntitan ini, ia bisa dapatkan bukti baru. Selain la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status