Istri Pilihan Mertua Untuk Suamiku

Istri Pilihan Mertua Untuk Suamiku

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-25
Oleh:  Lyana Anggraini On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
33Bab
519Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Ternyata usia kamu sudah 30 tahun lebih?" kalimat menohok yang keluar dari mulut mertuaku itu, terdengar sarkas dan penuh intimidasi. "Ibu ingin mempunyai menantu yang usianya masih muda," Entah apa yang salah dengan usiaku. di malam pengantin ku ini, aku seperti wanita yang tak punya harga diri, mertuaku menolakku mentah-mentah hanya perkara umur. Bagaimana kelanjutan cerita penuh drama dari kisah Yumna bertahan di rumah tangga, yang penuh dengan konflik juga tekanan batin dari ibu mertuanya ?? Baca selengkapnya

Lihat lebih banyak

Bab 1

PROLOG

Namaku Yumna, aku adalah seorang wanita karir dan pekerja keras. Di tengah ambisiku untuk menjadi wanita sukses, aku sampai tak memikirkan untuk menikah apalagi membangun sebuah rumah tangga.

Sampai akhirnya aku sadar bahwa mencari pasangan hidup yang baik dari segi agama dan akhlak tidaklah mudah. Apalagi sekarang usiaku sudah 32 tahun, usia yang cukup terlambat menikah bagi seorang wanita katanya.

Hingga akhirnya, karena desakan keluarga aku menerima pinangan seseorang yang memang aku kenal namun tidak begitu dekat. Lelaki itu memang dari keluarga yang sederhana dan biasa saja, aku ikhlas dan tak mempermasalahkan itu.

Yang penting dia paham agama juga bisa memperlakukanku dengan baik. Usianya hanya terpaut 3 tahun lebih tua dariku. Setelah lamaran itu aku terima, tidak butuh waktu lama untuk kami melangsungkan pernikahan.

Acara pernikahan kami berjalan dengan lancar dan khidmat. Walaupun ada sedikit bumbu-bumbu pedas yang di hadirkan dari berkumpul nya ras terkuat di bumi yaitu ibu-ibu. Aku berusaha ikhlas dan tak mau mengambil pusing itu semua.

“Alhamdulillah yah, akhirnya Yumna ada yang mau juga. Kasihan sudah 32 tahun baru menikah.”

“Dia emang kebanyakan pilih-pilih, sekarang dapetnya yang begitu kan akhirnya, bonggol.”

“Hus, tidak boleh begitu Bu, siapa tahu memang sudah jodoh dan takdirnya menikah di usia tua.”

“Yee.. itu mah memang dia aja yang pilih-pilih, tuh lihat dapetnya juga cuma si Fikri karyawan biasa, padahal dia kerjaannya punya jabatan loh.”

“Ya, namanya juga sudah perawan tua. Pasti susah lah mau dapet yang lebih berkelas dan mapan. Ya mau gak mau terima lamaran si Fikri, dari pada jadi perawan tua. Untung juga si Fikri mau kan.”

Begitulah mulut pedas para ibu-ibu jika sudah berkumpul, layaknya di sebuah persidangan, ada yang menjadi hakim ada yang menjadi pembela, penuh dengan Pro dan kontra. Namun pada intinya tetap menjadi satu kesatuan yang unfaedah aliyas ghibah.

Obrolan ibu-ibu tersebut sampai juga ke telinga Salma ibu mertuaku. Entah apa yang sedang dia fikirkan saat ini. Dia tampak diam, wajahnya memerah matanya tersirat sesuatu yang terpendam.

Setelah acara siang itu selesai aku langsung di boyong ke rumah suamiku dan juga ibu mertuaku. Yang memang kebetulan kami tinggal berdekatan hanya di kampung sebelah.

Malam itu pintu kamarku diketuk dengan kuat. Aku sampai terkejut bukan main. Saat mas Fikri membuka pintu terlihat ibu mertuaku yang berdiri di sana, dengan sorot mata yang tajam.

“Mana Yumna?” tanya ibu pada Mas Fikri, nadanya terdengar ketus.

Aku mendengar ibu menyebut namaku, sehingga aku menyusul di belakang punggung mas Fikri.

“Ada apa Bu?” tanyaku sedikit canggung, wajar saja karena ini hari pertama aku menjadi salah satu anggota di keluarga mereka.

“Ternyata usia kamu sudah 30 tahun lebih ya!” protes ibu terlihat jelas tidak terima menatapku.

Tergaris kecewa bercampur marah di wajahnya.

Aku terdiam beberapa detik, sebab tidak tahu harus menjawab apa. Apa yang salah dengan usiaku?

“Kamu harus menikah lagi Fikri. Ibu ingin punya menantu yang usianya masih muda,” ucap Ibu Salma lagi seolah aku tidak ada artinya di sana.

Deg!

Apa ini mimpi! lidahku terasa kaku, suaraku hilang tercekat di tenggorokan. Apa maksud ibu mertuaku ini? Apa dia sedang bercanda? Sungguh ini bercandaan yang sangat mengerikan dan tidak lucu sama sekali.

“Maksud ibu apa?” tanyaku masih berusaha tenang, padahal nafasku sudah menggebu.

“Kamu sudah terlalu tua untuk segera memiliki anak. Pasti kalian akan sulit memiliki anak di usiamu yang sudah kepala 3 lebih.”

Rutin perawatan wajah dan kulit, memang membuat Yumna tidak terlihat seperti dengan usianya. Dia sangat cantik, putih dan bersih, wajahnya memang terlihat lebih jauh muda dari usianya.

“Ibu tidak boleh berbicara seperti itu,” tegur Mas Fikri pada ibunya.

Aku sudah tidak bisa lagi berkata-kata karena terlalu sakit untuk aku terima ucapan ibu di malam pengantinku ini.

“Ibu benar Fikri. Kenapa kamu tidak bilang pada ibu kalau usianya sudah 32 tahun? Ibu ingin segera memiliki cucu. Usianya sudah tua, dia pasti sudah tidak produktif lagi dan akan sulit memiliki anak.”

“Cukup Bu! Tolong hargai sedikit saja perasaan istriku! Ini malam pertama kami menjadi suami istri, kenapa ibu tega menyakiti hati istri ku sampai seperti ini.”

“Sekarang kamu mulai berani melawan ibu Fikri!. Lebih baik ceraikan saja istri tua mu ini sekarang juga. Belum apa-apa dia sudah membuat kamu melawan ibu."

Entah setan apa yang merasuki Ibu mertuaku ini, alasannya sungguh tidak masuk di akal. Kenapa dia bertindak semaunya, dan seolah aku tidak punya harga diri di sini.

“Bu, Aku tidak berniat melawan ibu. Tapi kata-kata ibu sudah sangat keterlaluan. Kita bisa membicarakan ini baik-baik Bu.”

“Tidak ada yang harus di bicarakan lagi Fikri. Pokoknya kamu harus menikah lagi dengan wanita yang lebih mudah agar Ibu bisa segera memiliki cucu."

Sungguh konyol sekali, apa pernikahan baginya hanya sebuah ajang untuk memiliki keturunan saja? Apa dia benar-benar sadar akan ucapan dan keinginannya itu ?

“Tenanglah Bu, ini sudah malam aku sangat lelah biarkan aku dan istriku istirahat dulu untuk malam ini. Besok kita bicarakan lagi."

Sejak tadi aku hanya diam memerhatikan perdebatan ibu dan Mas Fikri.

Aku melihat Mas Fikri memang sangat patuh pada Ibunya, bahkan dia tetap berusaha sopan dan tenang menghadapi emosi ibu yang meluap-luap.

Tapi apa dia akan memperlakukan ku juga seperti dia memperlakukan ibunya? Bahkan sekarang aku merasa kurang puas akan pembelaan nya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Lyana Anggraini
Baca bukunya yukk
2025-03-30 16:49:24
0
33 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status