Share

Harga diri lelaki
Harga diri lelaki
Penulis: G|√∆n

01

"Lintang.......,! "Seorang wanita setengah baya berjalan  menuju kearah lintang yang sedang bekerja di kebun.

"Iya bu ada apa ?." Tanya lintang sambil menoleh ke arah sumber suara yang begitu familiar ditelinga lintang  itu.

"Makan dulu tang, ini udah waktunya makan siang lho.!" Kata ibu lintang menjawab sambil membawa rantang  kemudian menyodorkan ke arah lintang. 

Lintang mengulurkan tangannya mengambil rantang tersebut sambil satu tangan  menyeka bulir keringat yang membasahi keningnya. 

Mereka kemudian berjalan beriringan menuju sebuah gubuk kecil yang berada didekat tempat bekerja lintang. 

Mereka berjalan sambil sesekali lintang menanyakan perihal makanan yang dibawa ibunya itu mereka nampak begitu saling menyayangi.

 "Ibu sudah makan .?" Tanya lintang sesampainya mereka di gubuk itu sambil lintang membuka rantang yang di berikan ibunya tersebut.

"Sudah tang ibu sudah makan tadi sebelum membawakan makanan kamu kesini tadi." Kata sang ibu sambil menatap anaknya.

Lintang makan dengan begitu lahap  sambil sesekali ibunya mengingatkan supaya lintang makan dengan pelan pelan.

Setelah makan lintang kemudian melanjutkan kegiatan kerja nya sedangkan sang ibu kembali ke rumah untuk melakukan pekerjaan rumahnya.

Tak terasa waktu begitu cepat hingga sore pun menjelang  membuat lintang harus menghentikan aktifitasnya kemudian kembali kerumahnya sang ibu.

 Di malam harinya seperti biasa  setelah makan malam bersama sang ibu mereka kemudian menuju ke halaman rumah untuk menghirup udara segar sambil bercerita . Lintang hanya tinggal bersama sang ibu.

Ayah lintang meninggalkan mereka ketika lintang berumur tiga taun.sampai saat ini lintang tidak tau keberadaan sang ayah karena ibu lintang enggan untuk menceritakan padanya.

"Tang., Kamu kan udah lulus. Apa kamu tidak ingin meneruskan kuliah nak." Kata sang ibu ketika mereka sedang mengobrol.

"Ntah lah buk." Jawab sang lintang sambil memikirkan nya.  Lintang sebenarnya ingin melanjutkan kuliah namun mengingat keuangan mereka lintang jadi ragu. pikir lintang.

Mereka hanya memiliki satu kebun yang tidak seberapa  untuk memenuhi kehidupan  mereka. Lintang tentu tidak rela untuk menjual kebun satu satunya itu demi melanjutkan keinginanya.

"Apa kamu mau selamanya tinggal di kampung ini, dan menjadi petani seperti ibu nak.? Lihatlah. semua teman teman seangkatan' mu mereka berbondong bondong pergi kekota demi mencapai keinginanya. Apa kamu tidak ingin seperti mereka.!" Kata sang ibu 

Lintang tersadar dari lamun nya ketika sang ibu tiba tiba bicara seperti itu.

Lintang sebenarnya berniat untuk pergi kekota mencari pekerjaan  sambil melanjutkan kuliah namun lintang taku serta gak tega untuk meninggalkan ibunya sendiri di kampung itu.

"Apakah aku boleh pergi ke kota  untuk bekerja buk,?" Kata lintang memecah keheningan sementara. 

"Tentu saja boleh nak kenapa tidak. Kamu bahkan bisa melanjutkan kuliah kalau kamu sudah bekerja nanti. Kalau kamu niat kekota besok kamu bisa berangkat bersama  lia anak tante dewi besok." Kata sang ibu menatap lintang.

"BE...BESOK...!" kata lintang tercengang mendengar tutur sang ibu. 

"Ya .. Besok lia akan ke kota jadi ibu tidak akan ragu lagi kalau kamu berangkat bersama dia. Lia sudah terbiasa keluar masuk ke kota jadi kamu bisa minta tolong sama dia sebelum kamu menemukan tempat tinggal dan bekerja. Mungkin saja lia bisa mencarikan kamu pekerjaan kalau kamu mau ." kata ibu serius mensuport lintang.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status