Share

Hari-hari Dimanjakan Paman
Hari-hari Dimanjakan Paman
Author: Hargai

Bab 1

Author: Hargai
"Setelah menikah denganku, kamu nggak perlu kerja lagi. Kamu cuma perlu melayaniku dengan baik di rumah. Kamu harus melahirkan anak laki-laki yang lucu dalam waktu satu tahun! Ingat, aku nggak mau anak perempuan, karena anak perempuan hanya buang-buang uang saja!"

Pria itu berkata dengan nada meremehkan.

Pasangan kencan buta Pamela kali ini adalah seorang pria paruh baya berambut tipis dan perut buncit. Usianya hampir empat puluh tahun.

Ibu tirinya, Wulan Puspita, takut Pamela menikah dengan pria baik, jadi memaksanya untuk bertemu dengan pria yang sudah tua.

Heh!

Awalnya pria paruh baya itu sangat tidak senang karena dandanan Pamela yang sangat menor. Namun, ketika melihat Pamela memiliki tubuh langsing dan temperamen yang baik, dia pun merasa Pamela sangat menggoda dan nikmat ketika ditelanjangi.

Jadi, dia bertanya lagi, "Berapa tinggi badanmu?"

Pamela mengaduk kopi di cangkirnya dengan bosan, lalu menjawab lirih, "168 senti."

Setelah mendengarnya, pria itu sangat senang. "Ya, tinggi badanmu sangat cocok denganku yang tingginya hampir 180. Ini bisa dikatakan sebagai perbedaan tinggi badan yang paling menggemaskan! Kelak, kalau kita mau berciuman, kamu harus jinjit dulu. Tapi nggak masalah. Aku bisa membungkuk untuk memudahkanmu!"

Harus diketahui bahwa, 180 senti yang terlontar dari mulut pria jelek di depannya ini paling hanya sekitar 172 senti.

Mata Pamela yang dirias tebal berkedip beberapa kali. Dia memberikan jawaban menohok, "Pak, mungkin kamu nggak tahu berapa tinggi badan seorang pria agar wanitanya harus berjinjit saat berciuman."

Pria itu mengerutkan kening dengan tidak senang. "Apa maksudmu?"

Pada saat itu, seorang pria cuek yang tingginya begitu mendominasi berjalan masuk ke dalam kafe.

Begitu Pamela mengangkat kepala, dia melihat pria yang baru masuk ke kafe itu. Kedua matanya menyiratkan keceriaan. Dia berjalan mendekati pria itu.

"Hai, ganteng. Maaf ganggu sebentar. Bisa bantu aku menunjukkan kepadanya, apa yang disebut dengan perbedaan tinggi badan yang sesungguhnya?"

Kedua alis pria itu berkerut tajam.

Sebelum pria itu menolak, Pamela meraih dasinya dan menariknya ke bawah. Sementara dia sendiri berjinjit untuk mengecup bibir pria itu dengan akurasi yang mantap ....

"Sudah kamu lihat belum? Setidaknya kamu harus setinggi dia, baru pasanganmu perlu berjinjit ketika menciummu!"

"Kamu ...."

Pria itu merasa kesal sampai marah, lalu dia berdiri menujuk Pamela dengan marah.

"Wanita nggak tahu malu! Bisa-bisanya kamu asal menarik pria untuk berciuman! Tunggu saja, nanti aku pasti akan memberi tahu agen kencan buta tentang perilaku liarmu agar nama baikmu hancur di dunia kencan buta, dengan begitu kamu nggak bisa mendapat pasangan kencan lagi! Cieh!"

Pamela malah berharap seperti itu!

Setelah kejadian hari ini tersebar, lihat saja bagaimana ibu tirinya masih bisa mencarikan pasangan kencan aneh untuknya!

Pamela berdecak jengah. Setelah berhasil mengusir pria jelek itu, dia melambaikan tangan sebagai tanda terima kasih kepada pria yang sudah membantunya.

"Paman, terima kasih sudah membantuku. Kita akan bertemu lagi kapan-kapan, sampai jumpa!"

Setelah mengatakan itu, Pamela berbalik dan berjalan pergi dengan penuh gaya. Namun, tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik oleh sebuah tangan besar yang dingin!

Suara rendah dan dingin pria itu terdengar di telinga Pamela.

"Menciumku secara paksa, lalu ingin pergi begitu saja?"

Pamela merasakan aura dingin yang mencekam, serta rasa tertekan yang kuat. Dia mendongakkan kepalanya, wajah tampan sedingin es pun muncul di depannya.

Sungguh wajah tampan yang sempurna!

Gaya rambut pria itu terlihat dewasa karena ditata rapi. Wajah gantengnya memiliki proporsi yang sangat pas, tapi dari alisnya terlihat rasa bahaya dan kejam.

Bahaya!

Tadi Pamela hanya ingin mengusir pasangan kencan butanya. Jadi, dia memilih pria tinggi yang dia lihat, bahkan tidak memperhatikan penampilan pria itu dengan rinci.

Sekarang, setelah melihat lebih dekat, Pamela merasa kalau pria ini benar-benar sangat tampan. Kesan pertama Pamela adalah pria ini bukan pria biasa.

Pamela mengernyit.

"Jadi, apa yang kamu inginkan?"

Pria itu menatap Pamela dengan tatapan muram, bibir tipisnya bergerak pelan, seperti akan mengatakan sesuatu.

Saat ini, orang berpakaian hitam yang menunggu di sisi pria itu baru selesai mengangkat telepon. Dia berjalan dengan ekspresi muram, lalu melaporkan, "Tuan, ada perubahan situasi! Penerbangan Nona Sophia terpaksa putar balik karena cuaca buruk. Jadi, Nona Sophia nggak bisa sampai hari ini, tapi pesta pertunangan tuan diadakan di hari ini, waktu juga sangat mepet. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Alis pria itu makin berkerut saat mendengar ini.

Pesta pertunangan ini berkaitan dengan hidup kakeknya!

Kakek mendesaknya menikah karena marah dia masih sendirian di usia tiga puluh tahunan, ditambah beberapa saat ini penyakit jantung kakeknya kambuh dan perlu transplantasi, baru bisa menyelamatkan hidupnya.

Namun, kakeknya berkata dia tidak akan melakukan operasi kalau Agam tidak bertunangan di hari ini dan menikah dalam tiga hari!

Sophia merupakan wanita yang dicari Agam untuk memenuhi keinginan kakeknya, tapi Sophia malah tidak bisa tiba hari ini.

Saat ini, tangan Pamela masih ditarik erat oleh pria itu sehingga Pamela merasa tidak senang. "Hei, Paman, apa kamu masih ada hal lain? Kalau nggak ada, lepaskan tanganku!"

Agam menatap Pamela dengan lekat. Gurat kebingungan melintas di bagian bawah matanya yang sipit.

Tiba-tiba, Agam berbicara dengan seringai dingin, "Karena nona ini menawarkan diri, jadi dia akan menggantikan Sophia!"

Ervin Pradipta yang merupakan asisten khusus Agam terkejut. Dia melemparkan tatapan menyepelekan ke arah Pamela, lalu menatapnya dari atas ke bawah.

Riasan wajah yang sangat tebal, rambut yang berantakan, dandanannya seperti wanita murahan. Bagaimana mungkin wanita seperti ini layak berdiri di samping tuan mudanya?!

"Tuan muda, nona ini ...."

"Dia saja!"

Ervin tidak berani memiliki pendapat lain dan langsung menjawab, "Ya!"

Pamela berfirasat buruk. Dia bertanya dengan waspada, "Apa maksud dari aku saja? Paman, apa yang akan kamu lakukan padaku?!"

Pria itu meliriknya, lalu berkata dengan nada dingin.

"Aku ingin kamu ... bertanggung jawab!"

Bertanggung jawab?

Pamela memasang ekspresi jengah.

"Paman, kamu sudah gila, ya? Aku harus bertanggung jawab karena satu ciuman? Tadi adalah ciuman pertamaku, aku saja nggak minta paman buat bertanggung jawab!"

Alis tajam pria itu terangkat dengan penuh makna. "Ciuman pertama?"

Pamela menghela napas dengan sedih. "Ya! Ciuman pertama yang sudah aku jaga selama 20 tahun, hari ini aku malah memberikannya padamu secara cuma-cuma!"

Nyali wanita ini sungguh besar!

Raut wajah Agam kembali menjadi dingin. Dia berkata dengan suara lirih, "Kemarilah. Bawa dia pergi!"

Setelah itu, Pamela dibawa oleh beberapa pria berpakaian hitam dan dimasukkan ke dalam mobil mewah berwarna hitam ....

Kota Marila.

Manor Sinar Rembukan adalah sebuah manor kelas atas di negara ini.

Hari ini, Agam Dirgantara selaku tuan muda Keluarga Dirgantara yang merupakan keluarga kelas satu, mengadakan pesta pertunangan megah di manor ini. Pesta pertunangan ini dihadiri oleh orang terkenal yang tengah berbincang sambil memegang gelas anggur di tangan.

"Nggak tahu putri keluarga mana yang sangat beruntung karena bisa menjadi wanita Tuan Agam!"

"Dia pasti putri yang sempurna dari keluarga kaya! Mana ada wanita biasa yang bisa membuat Tuan Agam tertarik!"

"Lihat, Tuan Agam sudah datang! Gila, ganteng banget ...."

"Eh, apa wanita di samping Tuan Agam adalah tunangannya yang dibicarakan banyak orang? Kenapa dia terlihat agak ...."

Tidak sama seperti apa yang dibayangkan oleh orang-orang.

Di bawah perhatian banyak orang, Agam terlihat tengah menuntun seorang gadis yang ditarik secara paksa ke tengah perjamuan.

Pembawa acara dalam pertunangan ini melangkah maju, lalu memegang mikrofon dan mulai berbicara.

"Selamat malam, para hadirin sekalian. Selamat datang di acara pertunangan Tuan Agam Dirgantara!"

Pamela dipaksa untuk berdiri di atas panggung, tapi dalam hatinya penuh rasa tidak berdaya.

Ya. Pamela memang sudah memanfaatkan pria ini tanpa izin, Pamela juga mengakui ini kesalahannya, tapi pria ini bisa melapor polisi kalau Pamela sudah melecehkannya, Pamela juga bersedia menerima hukuman apa saja.

Namun, tak disangka pria ini begitu berengsek.

Dia membawanya kemari dengan paksa untuk diajak ... bertunangan!
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (7)
goodnovel comment avatar
Hajah Kartini
lanjut dong jng bikin yg baca kecewa dosa lu
goodnovel comment avatar
Proyek Dumai
Nyimak ya kan
goodnovel comment avatar
Latifah Hanun
ikut baca,,,,,,
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status