Share

20. Pantai dan Kenangan

Minggu pagi langit terlihat begitu cerah, secerah wajah Bian yang berdiri di samping mobil dengan tas kecil di punggungnya. Dia memainkan tanah dengan sepatunya. Sesekali matanya melirik ke arah pintu panti untuk menyambut Era.

"Pa, Kak Era lama. Panggil aja ya?" 

"Sebentar lagi Kak Era keluar. Sabar ya." Aksa mengelus rambut Bian pelan.

Bian mengangguk dan kembali berlarian sambil bermain tanah. Aksa sendiri memilih bersandar di mobil dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya. Dia sudah menghubungi Era sebelum berangkat, tapi sepertinya gadis itu belum siap. Sesuai janjinya, setelah Bian sembuh, Aksa berniat untuk mengajaknya jalan-jalan, bersama Era tentu saja. Kali ini Aksa tampak santai dengan kaos berkerah dan celana selutut. Terlihat nyaman karena akhirnya dia bisa terbebas dari setelan kemeja dan dasi yang selalu mencekik lehernya.

Aksa tersenyum saat Era keluar dengan tas yang terlihat berat di tangannya. Sama seperti Bian, wajah ga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status