Share

19. Bergetar

Aksa duduk di sofa sambil memberikan daster dengan motif batik pada Era, baju milik ibunya. Entah sudah berapa banyak pakaian ibunya yang Era kenakan.

"Nggak capek?" tanya Aksa melirik Bian yang tidur di pangkuan Era.

"Capek sih, Pak, tapi nggak papa." 

"Bian kalau sakit memang manja." Aksa mengelus kepala anaknya sayang.

Jujur, dia merasa lega saat Era memilih untuk menginap. Bukan tanpa alasan karena Bian sendiri tidak ingin terlepas dari Era. Bahkan dirinya yang merupakan seorang ayah tidak dianggap sama sekali.

"Bu Ratna ngapain ke Bandung, Pak. Kok nggak pulang?"

"Ada saudara yang lahiran."

"Bu Ratna nggak tau kalo Bian sakit?" tanya Era lagi. Aksa hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Kirain saya doang yang nggak dikasih kabar, ternyata Bu Ratna juga."

"Kamu tau dari mana kalau Bian sakit?" tanya Aksa bingung.

Era berdehem pelan, "Tadi saya ke sini."

"Ngapain?"

"Mau ketemu Pak Aksa."

"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status