Share

Bab 18-pria omong besar

*Happy Reading*

"Kamu chat sama siapa?" tanya Arkana, sekembalinya dari menerima telpon tadi.

"Bos." Arletta menjawab jujur, sambil kembali menyimpan ponsel di tas, dan mengabaikan chat terakhir Pak Chandra.

Palingan salah kirim. Iya kan? Mana mungkin Pak Chandra selugas itu mengirim chat seperti tadi.

Arkana melirik arloji mahalnya sejenak, sebelum menghela napas panjang, karena menyadari memang sudah menahan Arletta terlalu lama.

Gadis ini harus bekerja, kan?

"Baiklah, saya antar kamu kerja sekarang." Arkana membereskan kunci mobil, jam tangan yang sempat di lepas saat makan, dan memasukan ponselnya lagi ke dalam saku celana.

Arletta bergeming, melirik si tukang photo lekat. 'Bukannya tadi mau membahas sesuatu, kok malah langsung balik. Nggak jadi bahaskah? Atau memang Arletta sedang dikerjain si tukang modus ini?'. Arletta membatin sedikit kesal.

"Kenapa liatin saya kayak gitu? Gak rela ya pisah cepet sama saya? Masih pengen berduaan, ya? Kalau gitu kita sama. Gimana kalau kamu b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status