Share

Bab 6-Teringat kembali

"El?"

"Yes, beibs. I'm here for u."

Arletta langsung memutar bola mata ke atas dengan malas. Saat mendengar sahutan Elkava, di seberang telepon.

Setelah perdebatan cukup alot dengan ketiga cowok tukang ghibah itu. Akhirnya Arletta memang berhasil melarikan diri, dengan berpura-pura sakit perut karena salah makan.

Biarkan saja disebut lebay, gaje, prik, atau apa pun itu sebutannya. Yang penting bisa lolos dari interogasi tiga cowok tadi, dan langsung menelpon Elkava.

"Bacot deh, El. Gue serius ini." Arletta mulai kesal

"Aduh, Let. Sorry kalau gitu. Gue gak bisa. Soalnya lo tahu sendiri gue udah bucin sama Mila. Jadi, please jangan minta keseriusan dari gue. Sama yang lain aja, oke!"

"Bacot sekali lagi, gue kirim kuyang online ke sana ya, El!"

Bukannya takut, Elkava malah terbahak renyah menanggapi ancaman Arletta. Pria itu memang kadang sangat menyebalkan. Membuat Arletta naik darah saja.

"Woles ngapa, Let! Ngegas mulu lo kek kurang orgasme. Ada apa sih, Beb? Datang-datang langsung ngajak ribut?"

"Lo yang ngajak ribut. Bukan gue!"

"Loh, bu--"

"Okeh stop it! Gue lagi malas debat," sela Arletta cepat. Sengaja menghentikan kegilaan tunangan sahabatnya itu. "Gue, sebenernya nelpon lo cuma pengen nanya. Tentang video yang beredar sekarang. Kenapa lo biarin, sih?" Akhirnya Arletta berhasil mengembalikan topik.

Elkava tak langsung menjawab. Terdiam beberapa saat. Sementara Video yang Arletta maksud adalah, kejadian tempo hari saat dia menolong Milla.

Memang bukan video macam-macam. Hanya saja, sudah Arlett bilang kan, dia tidak mau ada yang tahu tentang hubungannya dengan Milla.

Karena apa? Ya ... karena malas aja dikepoin sama Fans atau hatters Milla. Kalian tahu sendiri Milla itu siapa, ya kan?

"Dapat info dari mana?"

Pria itu malah bertanya balik. Membuat Arletta makin kesal.

"Gue bahkan udah lihat video itu, El. Temen kerjaan gue yang kasih liat." Arletta memberi info dengan senang hati.

Terdengar helaan napas kasar dari seberang sana. Lalu hening setelahnya.

"Woles, Let. Ini lagi gue lacak, kok. Bentar lagi juga hilang itu video. Lo tenang aja. Lagian, muka lo juga gak terlalu jelas di sana. Gak ada yang bakal ngenalin lo." Elkava berusaha menenangkan Arletta.

Meski ucapan Elkava memang benar adanya. Tetap saja, Arletta merasa tidak nyaman sekarang.

"Tapi ya, Let. Gue akuin satu hal." Tiba-tiba, Elkava berkata kembali. Meminta fokus Arletta.

"Apa?"

"Body lo di video itu bagus. Jadi pengen selingkuh gue. Hahahaha ....."

Asem!

Kiranya Elkava ingin memberitahu info penting ternyata hanya ingin menggodanya.

"Gak usak sok pengen selingkuh! Bucin kayak lo mah, didiemin sehari sama Mila aja pasti langsung sakit. Udah khatam banget gue mah."

Elkava pun malah makin tertawa renyah di seberang sana. Namun, tidak membantah sama sekali ucapan Arletta. Karena itu memang benar adanya. Elkava memang sangat bucin sama Milla.

"Tapi gue serius, Arletta. Body lo di video itu emang bagus. Gak heran sih, kalau sampai lo kini jadi buron Mr Felix."

Eh?

"Mr Felix, siapa? Gak kenal gue." Arletta menjawab dengan bingung.

"Loh, Milla belum ada kasih tahu lo?"

"Kasih tahu apa?"

"Kalau manager agensinya udah liat video itu, dan pengen ketemu sama lo. Soalnya, Mr Felix, pengamat mode luar negeri juga udah liat video itu dan suka sama lo. Mr Felix pengen gaet lo jadi model di tempatnya. Cie ... yang bakal go internasional."

What the ... kenapa jadi memanjang begini?

"Bacot, El! Gue gak mau! Bilangin si Milla. Jangan sama dia buka identitas gue!" Arletta pun ngamuk seketika.

Sekali lagi, Elkava malah tertawa senang di balik telepon.

"El, gue serius!"

"Ck, iya, iya, bebs. Tanpa lo minta, gue sama Milla tahu kok apa yang harus kami lakukan."

Syukurlah. Arletta pun menghela napas lega setelahnya. Merasa beruntung bisa mengenal Elkava dan Karmila. Meski kadang prik, kedua sahabatnya ini memang bisa di andalkan. Terutama dalam hal membantunya bersembunyi.

Mungkin, untuk kalian yang belum tahu. Pasti akan menganggap Arletta bodoh, karena sudah menyia-nyiakan kesempatan emas, seperti yang Elkava beritahukan barusan. Kapan lagi ya kan, bisa jadi model go internasional dengan jalan mudah.

Namun, percayalah. Daripada terkenal. Masih bisa bernapas tiap hari saja, Arletta sudah sangat bersyukur. Karena hidup Arletta memang terlalu rumit untuk dijelaskan.

"Ya udah, gue mau balik kerja. Lo juga, sana! Ingat! Hutang lo masih banyak sama gue."

Arletta mencebik kesal di tempatnya.

"Iya, iya. Gue tahu. Catat aja semuanya. Nantu gue bayar kalau ingat."

"Eh, sianying! Mana ada--"

Klik!

"Mampus lo!" ucap Arletta penuh kemenangan. Setelah menutup hubungan telepon ketika Elkava sedang mengoceh. Saat ini, pria itu pasti sedang ngomel sendiri.

Baru saja Arletta hendak keluar dari bilik toilet untuk kembali bekerja. Sebuah notifikasi chat tiba-tiba menghentikan gerakannya. Arletta pun segera mengecek chat dari nomor asing tersebut.

From: 085676xxxxx

Finaly. Saya menemukan kamu, keponakan tersayang.

Degh!

Seketika tubuh Arletta pun membeku. Seperti baru saja di siram air es di sekujur tubuh.

Bangsat!

****

Napas Arletta memburu dengan cepat. Sekujur tubuhnya sudah basah oleh keringat dingin yang mengalir. Melenguh beberapa kali, Arletta meremas kuat selimut tanpa sadar.

"Pergi, Le! Pergi! Gak usah hiraukan gue di sini! Pergi!"

"Tapi, Ne! Gue gak mau. Hanya lo keluarga yang masih gue miliki sekarang. Gue gak mau kehilangan lagi. Ayo! Pergi sama gue. Lo gak boleh tinggal di rumah terkutuk ini!"

"Gue gak mau! Gue mau di sini!"

"Ane--"

"Pergi, Ale! Pergi bangsat! Tinggalin gue! Gue gak mau ikut dan hidup susah sama lo! Gue capek jadi bayangan lo! Biarin gue hidup bahagia di sini!"

"Tapi, Ne--"

"Pergi dan jangan kembali lagi. Atau gue akan membenci lo seumur hidup!"

"Aneee!"

Tanpa sadar, Arletta berseru lantang dalam tidurnya. Melihat sang adik membalik badan dan menghilang begitu saja.

"Ane! Ane! Aneee!"

Hosh! Hosh! Hosh!

Dan Arletta pun seketika terbangun dari tidur malamnya. Dengan napas memburu dan gerak mata gusar seketika. Dia terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menghela napas panjang sambil menyugar rambutnya yang telah kusut sehabis bangun tidur.

Sialan! Mimpi itu lagi!

Comments (1)
goodnovel comment avatar
yeni diana sari
ugh apakah arleta jelmaan reid
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status