Jakarta, Indonesia. 30 Januari 2018, 6:46 AM.Pagi itu, sinar matahari menyelinap masuk melalui jendela kamar Mey, mencerahkan ruangan sempit nan sederhana, yang sejatinya dipenuhi oleh ketenangan tidurnya.Dengan matanya yang masih lelap, Mey merasakan hangatnya bedcover tebal yang melingkup tubuhnya di atas ranjang. Bahkan, ketika Lily telah selesai mandi dan tengah sibuk memakai seragam sekolah, Mey tetap terombang-ambing dalam mimpinya.Sementara itu, di sudut dapur yang diselimuti oleh aroma lezat dari ikan tongkol yang dipanggang. Jessi, dengan semangatnya menambahkan bumbu-bumbu pada masakan yang akan menjadi sajian pagi.Suara gemericing dari panci yang bergemuruh, seolah menjadi simfoni pagi yang merdu. Lily yang telah bersiap dengan seragam merah putihnya, tersenyum pahit saat duduk di kursi makan sambil menatap jendela, merenung sejenak di antara sinar mentari dan embun pagi yang memeluk bumi."Apakah Ci Mey, masih belum bangun dari tidurnya?" tanya Jessi dengan nada serius,
Jakarta, Indonesia. 30 Januari 2018, 7:32 AM.Mey dan Denny melaju di tengah hiruk-pikuk Ibukota Jakarta yang terkenal dengan kesibukan dan kepadatan jalannya. Suara klakson, deru mesin, dan kebisingan kota menjadi pemandangan sehari-hari.Mey merasa gelisah, menyadari betapa padatnya lalu lintas di Jakarta, terutama di pagi hari yang penuh dengan kesibukan. Jam tangannya menunjukkan pukul tujuh lebih, membuatnya terasa semakin gusar, mengingat perjalanan dari rumah ke kantor bisa memakan waktu hingga dua jam.Denny melirik ke kiri dan ke kanan sambil mendengus, "Rasanya, jadi dingin udaranya. Yah, meskipun tersisa sedikit asap dari angkot dan bajai.""Iya, Den. Memang lumayan dingin nih udaranya, tapi seger sih menurutku. Udah sarapan apa belum kamu, Den?" tanya Mey dengan ramah."Sudah, Ci. Tadi makan nasi uduk. Cici sendiri gimana? Udah sarapan apa belum?" Denny menjawab sambil menyelipkan pertanyaan."Karena aku bangun kesiangan, jadi gak sempet sarapan deh," ungkap Mey dengan nada
Jakarta, Indonesia. 30 Januari 2018, 8:56 AM.Mey mengangguk setuju dengan permintaan Zion, kemudian, mereka berdua berjalan menuju ke arah parkiran mobil di lantai dua. Koenigsegg Agera RS berwarna hitam, secara tiba-tiba, terbuka dengan otomatis saat langkah Zion dan Mey semakin mendekat.Tersentak oleh mobil tersebut, Mey terkejut dan bertanya, "Astaga! Apakah mobil ini milikmu, Zion? Mobil ini sangat canggih!""Iya, mobil ini adalah milikku. Aku membelinya langsung saat perilisan pertama, karena edisi terbatas," ungkap Zion sambil masuk me dalam mobil seharga rumah mewah itu."Silakan masuk, Mey. Kita bisa berbicara lebih nyaman di dalam," pinta Zion.Mey masuk ke dalam dan duduk di sebelah Zion," Pertama-tama, aku ingin meminta maaf padamu, Mey. Aku tahu, aku sudah terlalu lancang dengan mengaku-ngaku sebagai pacarmu di depan kakakku.""Lalu, kedua, keluargaku sedang menjodohkanku dengan seorang perempuan. Dan sayangnya, aku tidak tertarik pada calon yang mereka pilih. Justru, ak
Jakarta, Indonesia. 30 Januari 2018, 12:18 PM.Mey, Zion dan Regina melangkah ke tempat parkir. Akan tetapi, Mey menghentikan langkahnya, "Tunggu dulu, Zion. Bukankah kamu naik mobil sport?""Oh astaga, aku lupa, Mey. Bagaimana kalau kalian berdua memesan taksi online? Aku yang bayar billnya," tawar Zion.Regina hanya tersenyum-senyum sambil memperhatikan wajah Zion, msepertinya, gadis itu terpesona oleh ketampanan mantan selebriti. Sementara itu, Mey memberikan jawaban, "Baiklah, aku setuju."Mey dan Regina, memutuskan untuk berbelok ke lorong kanan sebab akan melangkah ke lobi. Mey meraih ponselnya di dalam tas, kemudian, memesan taksi online. Sedangkan Zion, berjalan lurus menuju tempat parkir.Regina bertanya kepada Mey, "Kak Mey, apa Zion menyukaimu?"Spontan, Mey memberikan jawaban yang jujur, "Katanya sih, dia tertarik padaku.""APAAA?? Ini sungguh tidak adil, Kak Mey!" rengek Regina."Kamu kenapa, Gina?" Mey merasa bingung dengan sikap Regina.Regina mengendus, kemudian berk
Jakarta, Indonesia. 30 Januari 2018, 12:31 PM.Golden Dragon merupakan restoran Chinese di kawasan Jakarta Barat, bangunan eksteriornya yang mirip dengan siheyuan, akan tetapi interiornya menunjukkan kemewahan yang modern. Di dalam ruang VIP, Mey bersama Regina dan Zion tengah duduk. Hamparan meja bulat dengan berbagai hidangan khas Tiongkok, juga terdapat beberapa jenis dimsum di antaranya xiao long bao (soup dimsum) yang panas dan juga wonton udang.Zion tersenyum menatap Mey, "Gimana rasa dumplingnya? Enak, bukan?""Aku lebih menyukai wonton, akan tetapi, kaldu dumplingnya memiliki rasa yang unik," balas Mey seraya melahap sepotong soup dimsum yang langsung pecah di dalam mulut."Oh iya, apakah kalian mau hotpot?" tawar Zion.Spontan, Regina menjawab tanpa sedikit keraguan, "Aku mau!""Kalau kita memakan hotpot, bisa-bisa telat masuk kantor! Sebaiknya jangan," nasehat Mey."Baiklah, aku akan menuruti permintaan kamu, Mey," ucap Zion.Regina hanya mengangguk halus, kemudian ia meraih
Dalam gelap kamar hotel yang mewah berbintang lima, gemuruh erangan tak tertahankan menggema di setiap sudut. Pertemuan tak terduga antara dua insan yang tak pernah saling bersinggungan, kini tengah memadu kasih di atas lembutnya sprei dan ranjang yang mewah.Bruk!Secara tak diduga, tubuh gagah seorang lelaki menindih Mey yang tak berdaya sebab telah dikuasai oleh alkhohol. Sentuhan-sentuhan lembut pria itu, membelai tubuh Mey, menciptakan lenguhan yang meliuk-layuk diantara dinding-dinding marmer dingin kamar yang gelap."Ahhh.." melodi yang mendorong gairah semakin meluap-luap.Tak sampai disitu, lelaki tersebut melahap lembut bibir Mey dengan nafsu yang menggebu. Namun, Mey tidak menolak cumbuan tersebut, malah membalas dengan permainan bibirnya yang begitu liar.'Ini pasti mimpi, akhirnya aku bisa bercumbu denganmu, suamiku. Walaupun percumbuan ini hanyalah sebuah mimpi!' benak Mey dengan hasrat yang kian bergerilya dalam dirinya.Mey yang terlena oleh alkhohol, terjebak dalam kha
Jakarta, Indonesia. 22 Januari 2018, 09:23 AM.Di balik pintu gudang yang tertutup rapat, cahaya remang menghiasi dinding dan suasana yang tak nyaman merayap di setiap sudut ruangan. Mey masuk ke dalam bersama Theo."Tubuhmu sungguh sangat menarik!" bisik lembut Theo.Mey memilih untuk diam, tak menanggapi bisikan mesum yang diungkapkan oleh atasannya itu. Dalam keheningan yang terasa berat, Mey memutuskan untuk menyerahkan proposal yang telah ia susun dengan teliti. Namun, sikap lancang Theo merajalela ketika ia tanpa permisi meremas sesuatu yang tak seharusnya, Mey merasakan kelembutan yang menyakitkan."PAK! Anda sangat tidak sopan!" tegur Mey dengan tatapan tajam.Seolah-olah tak terpengaruh oleh reaksi bawahannya, Theo melanjutkan perilakunya yang tidak bermoral dengan menyosor bibir Mey. Bagaimanapun juga, Mey tidak tinggal diam. Dengan cepat, ia memberikan respons yang tegas dengan mendorong Theo hingga sang manajer tergelincir dan jatuh ke lantai."Berani sekali kau, jalang!" d
Jakarta, Indonesia. 22 Januari 2018, 8:14 PM.Setelah seharian menjalani rutinitas pekerjaan yang melelahkan, langkah Mey akhirnya membawa dirinya pulang, di mana kehangatan rumah menunggunya. "Mama..." seru Lily dengan sorak-sorai kegembiraan saat melihat pintu rumah terbuka oleh sosok ibu yang dicintainya."Sayangku, maafkan mama ya. Tadi ada begitu banyak pekerjaan," bisik Mey dengan lembut, menyampaikan penjelasan atas keterlambatannya."Tidak apa-apa, ma. Lily dari tadi sibuk ngerjain PR dan dibantu oleh ii," jawab Lily dengan senyum ceria, meredakan kekhawatiran ibunya.Mata Mey bersinar penuh kebanggaan saat melihat putrinya yang begitu cerdas. Ia mengelus lembut kepala Lily, seraya berkata, “Anakku pintar.”Namun, kesunyian sejenak terputus oleh teriakan Mey yang menggema di seluruh rumah, “Jessi… Lusi… Cici, belikan ayam goreng kaefci, nih!” Suara lantang itu membawa kedua adiknya, Jessi dan Lusi, keluar dari kamar masing-masing dengan rasa penasaran."Lho, tumben cici beli ka