Beranda / Romansa / Hasrat Liar Suami Wasiatku / Bibir yang Diidamkan Sejak Lama

Share

Bibir yang Diidamkan Sejak Lama

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-13 11:54:25

"Mengapa kau sendiri? Mana Laura?"

Oscar menyambut Darren begitu pria itu tiba di kantor.

"Mana dia? Apa dia belum tiba di kantor?" tanya Darren balik.

"Heh? Kan kau yang serumah dengannya, mengapa kau malah bertanya padaku?"

"Aku menurunkannya di jalan."

"Apa? Kau menurunkannya di jalan? Bagaimana bisa, Darren? Kau tega sekali!"

"Ck, kau tidak mengerti, Oscar! Aku sudah mencarinya, tapi dia menghilang dari tempat dia turun tadi."

"Ya Tuhan, Darren! Kalau kau frustasi karena kondisi ini, jangan mengorbankannya!"

"Aku hanya emosi, Oscar! Tapi benarkah kau tidak melihatnya? Dia belum tiba atau jangan-jangan dia mencoba kabur lagi?" geram Darren.

Namun, Oscar langsung mencegat orang resepsionis di sana.

"Hei, apa kau melihat Laura?"

"Oh, Bu Laura ada di taman belakang bersama Pak Darwis."

"Darwis?" Darren kembali menggeram mendengar nama itu.

Dengan cepat, ia pun melangkah ke taman belakang dan ia langsung bisa melihat Darwis dan Laura yang masih saling berpegangan tangan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Pengkhianatan Menyakitkan

    Yusak ....Rasanya seperti disambar petir saat Laura mendengar nama Yusak disebut sebagai nama Papa Yuri. Laura mematung dengan kedua mata membelalak. Jantungnya memacu kencang dan tangan mulai gemetar. Rasa merinding merambati dirinya sampai ia tidak bisa menjelaskan rasanya. "Y-Yusak? Yusak? Nama Papa Yuri adalah Yusak? Namanya sama persis seperti nama mendiang suamiku ...," lirih Laura dengan susah payah. Suaranya sudah bergetar, tapi ia tidak mau berprasangka buruk dulu. Laura masih berusaha tertawa walau sulit. "B-bagaimana bisa nama suami kita sama, Lina? Bagaimana bisa ada dua Yusak ...." "Maafkan aku, Laura! Maafkan aku!" sela Lina yang air matanya sudah bercucuran. "Mereka Yusak yang sama," imbuh Lina dengan suara yang mendesis pelan dan begitu berat. Kaki Laura lemas seketika, tubuhnya goyah sampai ia harus berpegangan pada meja di sampingnya. "Laura!" pekik Lina yang sudah bersiap memegangi wanita itu agar tidak jatuh, tapi Laura bisa mempertahankan dirinya sendiri.

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Siapa Papanya?

    "Lina?" Laura langsung menyapa sahabatnya itu begitu ia masuk ke ruangan. Sudah begitu lama mereka tidak bertemu, tapi Lina tidak banyak berubah. Wajah cantiknya masih tetap sama walaupun wajah itu terlihat lelah. Dan ada anak kecil yang begitu lucu di sampingnya, anak kecil dengan wajah yang sangat familiar. "Lina? Kau benar-benar Lina kan?" Ekspresi Laura begitu sumringah dan ia tertawa begitu lebar. Sementara Lina yang mendengar suara Laura langsung menoleh. Suara itu familiar, suara yang dulunya selalu mengobrol bersamanya. Lina dan Laura adalah sahabat baik saat SMA. Namun, mereka terpisah setelah tamat SMA. Lina berasal dari keluarga yang berada. Lina lanjut kuliah, tapi Laura tidak. Tatapan Lina langsung goyah saat melihat Laura benar-benar di depan matanya, wanita yang membuatnya merasa sangat bersalah. "Laura ... Laura ...." "Lina!" Laura menghambur memeluk Lina. "Ya ampun, ini kejutan sekali bisa melihatmu lagi, Lina! Bagaimana kabarmu? Kau baik-baik saja kan? Ini a

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Bertemu Teman Lama

    "Selamat pagi!" Laura masuk ke ruang makan pagi itu dan tidak ada siapa pun di sana. Sejak tiba di rumah kemarin malam, ia memang langsung mengurung diri di kamarnya dan ia tidak tahu apa yang terjadi di luar kamar. "Selamat pagi, Laura," sapa Bik Erna yang masih menyusun mejanya."Ke mana semua orang, Bik? Mengapa aku sendirian?" "Bu Winny dan Cia ada di kamarnya. Mereka belum keluar, mungkin saja mereka masih tidur karena terlalu lelah." Laura mengangguk. "Ya, mungkin saja. Lalu ... Darren? Mana dia?" "Pak Darren sudah pergi pagi-pagi sekali bersama Oscar. Tapi dia menitipkan ini untukmu." Bik Erna mengeluarkan sebuah kotak yang familiar. Permen susu madu. "Ini permen untukmu, Laura." Laura menatap lama pada kotak permen itu, sebelum ia mengangguk dan menerimanya. "Terima kasih, Bik." "Ah, ini juga, Laura. Pak Darren berpesan akhir-akhir ini cuacanya jelek. Hari ini prakiraan cuaca juga akan hujan, dia memintamu meminum vitamin dan minuman kesehatan agar daya tahan tubuhmu

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Mungkin Ini Karma

    "Apa? Akhirnya Tante Anna tahu tentang kau dan Laura yang sudah menikah?" Oscar memekik kaget saat Darren menceritakan semuanya. Darren mengangguk sambil mengembuskan napas panjangnya. "Lalu bagaimana reaksinya?" tanya Oscar lagi. "Dia tidak bisa menerimanya." "Ah, sudah kuduga, Darren! Apa dia marah?" "Dia marah, walaupun kau tahu sendiri bagaimana kalau Mamaku marah. Bukan kemarahan yang menggebu, tapi aku bisa merasakan kemarahannya." "Haiizz, aku tidak tahu harus mengatakan apa sekarang. Akhirnya Tante Anna tahu juga. Tapi apa yang akan kau lakukan, Darren?" "Tidak melakukan apa-apa. Aku akan tetap mempertahankan Laura apa pun yang terjadi, sekalipun Papa dan Mamaku tidak setuju." Oscar hanya menggelengkan kepalanya. Darren benar-benar berkepala batu dan tidak bisa diajak kompromi. Hari itu akhirnya berlalu begitu saja tanpa Darren bisa menghabiskan waktu lebih bersama istrinya. Setelah drama Winny dan Laura, Darren pun disibukkan dengan proyek baru bersama teman Diego.

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Menikahinya Tidak Pernah Salah

    Darren masih mematung mendengar pertanyaan mengejutkan dari Anna. Ia memang berniat memberitahukan semuanya pada akhirnya, tapi ia tidak menyangka Anna bisa menebaknya duluan. "Ma, ini ...." "Mama tidak buta, Darren. Dan Mama bukannya tidak peka. Mama tahu ini terlalu singkat bagi Mama mengamati. Tapi perasaan Mama tidak mungkin salah pada anak Mama sendiri. Hanya saja, Mama masih menunggumu bercerita tanpa ditanya." Darren kembali terdiam. Jantungnya memacu kencang menatap ibunya itu. "Jadi kapan kau akan memberitahu Mama yang sebenarnya, Darren?" Untuk sesaat, suasana hening. Anna terdiam menantikan jawaban Darren, sedangkan Darren menatap Anna sambil berpikir keras apa yang harus ia katakan. Sampai akhirnya Darren tidak mau menyembunyikannya lagi dan memilih jujur pada ibunya itu. Darren mengajak Anna pergi ke taman yang lebih sepi agar ia bisa berbicara dengan ibunya itu lebih privat. "Aku ... dan Laura sudah menikah," aku Darren jujur. Kali ini, Anna yang mematung. Ia sam

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Pertanyaan Mengejutkan

    "Apa maksudmu, Laura? Apa maksudmu bersikap begitu di depan semua orang? Kau mau menunjukkan kalau kau becus, sedangkan aku tidak, hah?" Winny langsung menarik Laura ke belakang cottage begitu sarapan selesai. Winny sudah muak dengan sikap Laura yang sok lebih paham Cia daripada dirinya. Laura sendiri begitu kaget karena Winny menariknya begitu kasar dan membentaknya. "Apa maksudmu, Winny? Aku hanya kasihan melihat Cia yang kesakitan tadi." "Jangan alasan! Kau mau semua orang menganggapmu baik, sedangkan aku tidak? Kau terus berakting sayang pada anak-anak agar semua orang terkesan kan?" "Aku tidak pernah berpikir seperti itu, Winny!" "Tidak ada maling yang akan mengaku!" "Aku tidak akan mengakui apa yang tidak aku lakukan!" "Kau benar-benar sialan, Laura! Setelah kau mengambil Darren dariku, kau juga mau mengambil Cia, hah? Cia itu anakku dan tidak akan pernah menjadi anakmu!" Laura menggeleng. "Kau sudah salah sangka padaku, Winny! Aku ...." "Berhenti bicara, Laura! Aku su

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status