Hasrat Liar Suami Wasiatku

Hasrat Liar Suami Wasiatku

last updateLast Updated : 2025-06-20
By:  Mommykai22Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
8Chapters
15views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Kau sudah basah, Laura ...." "Singkirkan tanganmu, Darren! Aku tidak sudi disentuh olehmu!"  "Biar tubuhmu yang bicara," bisik Darren, sebelum jari-jarinya bermain di tubuh istrinya itu. **** Laura bukan janda biasa. Setelah ditinggal meninggal suaminya, ia mendapati kenyataan mengejutkan: ia diwariskan pada Darren, pria dingin yang ia anggap sebagai pembunuh suaminya. Bagi Darren, Laura adalah dosa terlarang, ia tidak pantas menginginkan istri sahabatnya. Namun, tiba-tiba sahabatnya meninggal dan mewariskan istrinya. Darren tidak pernah menyangkal hasratnya, ia menginginkan Laura sepenuhnya. Sementara Laura hanya ingin lari dari pria yang dibencinya itu. Berhasilkah Laura dalam pelariannya, saat setiap langkahnya malah menyeretnya mendekat hingga tenggelam terlalu jauh dalam hasrat liar suami wasiatnya itu?

View More

Chapter 1

Suami Wasiat

"Bagaimana bisa kau masih perawan, Laura?" 

Bisikan parau itu terdengar samar di telinga Laura, teredam oleh lenguhannya sendiri. Sejenak ia menahan napas karena rasa perih yang seolah membelah tubuhnya, tapi ia tidak rela mengakhirinya. 

"Jangan berhenti! Jangan berhenti!" desahnya tertahan. 

Tubuh kekar itu tidak berhenti, merengkuhnya, menghujamnya jauh, hingga perlahan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. 

Setelah dua tahun pernikahan mereka, akhirnya, Yusak, suaminya menyentuhnya. 

Laura tidak ingat bagaimana ia bisa ada di sini. Terakhir yang ia ingat, ia berada di pesta bersama keluarga Yusak. Ia bersumpah tidak minum alkohol, hanya segelas jus jeruk. Tapi tidak lama setelahnya, ia merasakan pusing dan rasa aneh di tubuhnya. 

Laura sempat menelepon Yusak yang mendadak menghilang, tapi tidak kunjung diangkat. Hingga akhirnya ia melangkah sempoyongan, berusaha menemukan kamar mereka di hotel ini, tempat pesta perusahaan berlangsung dan ia berakhir di sini. 

Senyuman lemah terbit di wajah Laura saat ia bangun keesokan harinya. Lengan kokoh suaminya masih memeluk tubuh telanjangnya dengan posesif. 

Tapi kesadaran mendadak menyentaknya.

Mengapa aroma ini asing?

Mengapa lengan itu terasa lebih besar dari lengan suaminya?

Perlahan, ia menyingkirkan lengan itu dari tubuhnya dan menoleh.

Kedua matanya langsung membelalak mengetahui bahwa pria itu bukan suaminya. 

Darren Pratama.

Pria tampan yang masih terlelap seolah tanpa dosa itu adalah Darren, sahabat Yusak. 

Laura menahan napas. Jantungnya berdentum kencang. Laura berusaha bergerak, tapi rasa nyeri yang menusuk terasa di bagian bawah tubuhnya. 

"Apa ... yang terjadi? Mana Yusak? Mengapa aku bisa di sini dengannya?" 

Belum reda rasa syoknya, bunyi dering ponsel sudah mengagetkannya. Dengan panik, Laura meraih tasnya, berusaha mengambil ponsel tanpa membangunkan Darren. Namun, tangannya gemetar hebat saat melihat siapa yang menelepon.

Itu ibu mertuanya.

Dengan tangan masih menggenggam selimut menutupi tubuhnya, Laura mengangkat panggilan itu.

"H-halo, Ibu ...." 

Terdengar suara di seberang yang langsung membentak, membuat nyalinya menciut.

"Di mana kau, Laura? Apa yang kau lakukan pada Yusak, hah? Kau benar-benar wanita pembawa sial!" 

Jeritan bercampur tangisan terdengar sampai membuat debar jantung Laura makin memacu tidak terkendali. 

"Apa ... apa maksudnya? Apa yang terjadi pada Yusak, Ibu?" Suara Laura sudah bergetar. 

Dan dunia Laura terhenti sejenak mendengar jawaban itu. Ia tidak pernah siap kehilangan suaminya, tempatnya bersandar selama dua tahun ini. Tapi kenyataan itu datang, bagai petir yang menyambar tepat ke jantungnya.

Yusak, suaminya, ditemukan tergeletak tidak bernyawa di lantai dengan botol berisi obat tidur yang berceceran di sampingnya. 

Kenyataan itu makin menyakitkan memikirkan saat Yusak sedang meregang nyawa semalam, Laura malah sedang menikmati surga dunia bersama pria lain, sahabat suaminya sendiri. 

*

Laura bersimpuh di depan tanah makam suaminya yang masih basah siang itu. Polisi menetapkan kematian Yusak sebagai bunuh diri, overdosis obat tidur, padahal Laura tidak pernah ingat kapan suaminya membutuhkan obat tidur. 

Saat semua pelayat sudah pergi, tinggal ia sendiri bersama keluarga Yusak, tapi ia malah terus dihina. 

Laura memang menikah dengan Yusak demi terbebas dari keluarga toxicnya, sedangkan Yusak butuh istri untuk dinikahi sebelum ayahnya meninggal. 

Demi merawat ayah Yusak sampai akhir hayatnya, Laura melepaskan pekerjaannya. Bahkan, Laura juga dijadikan pembantu di rumah Yusak. Semuanya ia lakukan demi menjadi istri yang baik, walaupun nyatanya, sampai detik ini, ia tidak pernah benar-benar diterima di keluarga itu. 

"Aku sudah bilang sejak awal, kau tidak pantas untuk anakku!"

Suara Wanda, ibu Yusak, terdengar tajam, menampar telinga Laura seperti cambuk. 

"Kau bukan istri, tapi kutukan! Anak malang dari keluarga kacau! Jangan berpikir setelah anakku meninggal, kau bisa menjadi janda terhormat! Kau tetap janda miskin dari keluarga miskin yang haus uang!" 

"Dasar wanita materialistis pembawa sial! Pergi kau dari sini!" teriak Wanda penuh amarah. 

Wanda mendorong Laura sampai Laura jatuh terjerembab ke tanah, dahinya terbentur batu nisan suaminya, dan air matanya terus mengalir. 

Bahkan, sesampainya di rumah, Wanda melempar semua barang milik Laura keluar dari rumah dan kembali mengusirnya. 

"Pergi dari rumah ini dan jangan pernah menunjukkan wajahmu lagi di depan keluarga kami!"

Laura menunduk, memeluk koper kecil berisi baju dan sisa martabatnya. Ia hampir melangkah pergi saat tiba-tiba seorang pria tua yang merupakan pengacara berdiri di depan pagar. 

Suasana seketika tegang saat Laura akhirnya diijinkan masuk kembali ke dalam rumah. Semua orang menatap sang pengacara tua itu dengan penuh tanya. 

Yusak masih muda dan bukan miliarder, mustahil ia membuat wasiat. Tapi semuanya terdengar nyata saat sang pengacara mulai berbicara.

Bahkan, mereka harus mengundang Darren juga karena nama itu disebutkan di wasiat penting sahabatnya. Laura menatapnya dengan emosi yang tidak bisa dijelaskan. 

"Pak Yusak datang kepadaku dalam keadaan yang kacau bulan lalu. Beliau menderita gangguan kecemasan yang tidak dijelaskan secara detail, tapi Beliau membuat wasiatnya." 

"Ada dua hal yang disebutkan dalam wasiatnya. Pak Yusak punya sebidang tanah yang diwariskan pada ibunya, termasuk hutangnya karena tanah itu masih menyicil." 

Wajah Wanda yang tadinya sumringah pun kembali cemberut saat harus melunasi hutang anaknya juga.

"Lalu ada wasiat penting juga untuk Bu Laura. Dan wasiat ini berhubungan dengan Pak Darren." 

Jantung Laura kembali berdebar kencang, ia melirik Darren yang masih duduk tanpa ekspresi. Hingga tidak lama kemudian, Laura hampir pingsan mendengar wasiat Yusak untuknya. 

"Pak Yusak ingin agar Pak Darren mengambil tanggung jawab atas Bu Laura dan menikahinya."

**

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Atieckha
Mantap....akhirnya muncul juga.....Semangat berjuang............
2025-06-20 12:58:44
2
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status