Suara ketukan pintu terdengar pelan, menyusul keheningan yang menggantung setelah Darren pergi. Seorang pelayan wanita paruh baya masuk dengan hati-hati, membawa nampan berisi makanan.Langkahnya terhenti begitu melihat lampu meja yang pecah di lantai. Namun, wajahnya tetap tenang, dan ia berusaha tersenyum."Selamat siang, Bu Laura," sapanya lembut. "Aku Bik Erna, pelayan pribadi Anda. Aku membawakan makan siang untuk Anda. Apa Anda mau makan di sini atau di ruang makan saja?" Laura hanya meliriknya sekilas tanpa minat. "Letakkan saja di meja, aku tidak lapar.""Tapi Anda belum makan apa-apa sejak pagi, Bu."Laura berdiri menatap jendela, masih membelakangi Bik Erna. Namun, alih-alih menjawab, ia malah bertanya hal lain. "Apa pembunuh itu sudah pergi?" "Eh, siapa maksudnya, Bu?" "Darren! Siapa lagi? Di mana dia sekarang?" "Ah, Pak Darren baru saja kembali ke kantornya. Tapi apa ada pesan untuk Pak Darren? Anda mau aku meneleponnya?" "Tidak! Jangan!"Laura berbalik cepat, suaran
Terakhir Diperbarui : 2025-06-14 Baca selengkapnya