Share

Terus Ditolak

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-08-14 08:12:51

"Apa saja yang kau lakukan bersama Darwis tadi?"

Darren melirik Laura saat mereka sudah ada dalam perjalanan pulang. Darren tidak pernah penasaran apa pun yang dilakukan orang lain, tapi ia selalu penasaran apa yang Laura lakukan, apalagi bersama Darwis.

"Haruskah aku memberitahumu apa saja yang kulakukan dengan semua orang, Darren? Dan jangan mengajakku bicara! Aku masih kesal padamu! Bisa-bisanya kau memukul Darwis seperti itu!"

Darren mengembuskan napas panjangnya. "Aku sedang tidak mau bertengkar, Laura! Lebih baik jangan mencoba melakukan apa pun bersamanya dan jangan berpikir untuk mengijinkan dia menyentuhmu sedikit pun!" ancam Darren begitu serius.

Laura sempat melirik Darren sejenak, tapi ia tidak menjawab apa pun. Hanya saja, pikirannya langsung melayang pada scene tadi pagi saat Darwis hampir menciumnya.

Jantung Laura berdebar kencang. Scene itu sama persis seperti saat Darren akan menciumnya, tapi rasanya berbeda.

Saat akan dicium Darren, hembusan napas pria itu memb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Siapa Papanya?

    "Lina?" Laura langsung menyapa sahabatnya itu begitu ia masuk ke ruangan. Sudah begitu lama mereka tidak bertemu, tapi Lina tidak banyak berubah. Wajah cantiknya masih tetap sama walaupun wajah itu terlihat lelah. Dan ada anak kecil yang begitu lucu di sampingnya, anak kecil dengan wajah yang sangat familiar. "Lina? Kau benar-benar Lina kan?" Ekspresi Laura begitu sumringah dan ia tertawa begitu lebar. Sementara Lina yang mendengar suara Laura langsung menoleh. Suara itu familiar, suara yang dulunya selalu mengobrol bersamanya. Lina dan Laura adalah sahabat baik saat SMA. Namun, mereka terpisah setelah tamat SMA. Lina berasal dari keluarga yang berada. Lina lanjut kuliah, tapi Laura tidak. Tatapan Lina langsung goyah saat melihat Laura benar-benar di depan matanya, wanita yang membuatnya merasa sangat bersalah. "Laura ... Laura ...." "Lina!" Laura menghambur memeluk Lina. "Ya ampun, ini kejutan sekali bisa melihatmu lagi, Lina! Bagaimana kabarmu? Kau baik-baik saja kan? Ini a

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Bertemu Teman Lama

    "Selamat pagi!" Laura masuk ke ruang makan pagi itu dan tidak ada siapa pun di sana. Sejak tiba di rumah kemarin malam, ia memang langsung mengurung diri di kamarnya dan ia tidak tahu apa yang terjadi di luar kamar. "Selamat pagi, Laura," sapa Bik Erna yang masih menyusun mejanya."Ke mana semua orang, Bik? Mengapa aku sendirian?" "Bu Winny dan Cia ada di kamarnya. Mereka belum keluar, mungkin saja mereka masih tidur karena terlalu lelah." Laura mengangguk. "Ya, mungkin saja. Lalu ... Darren? Mana dia?" "Pak Darren sudah pergi pagi-pagi sekali bersama Oscar. Tapi dia menitipkan ini untukmu." Bik Erna mengeluarkan sebuah kotak yang familiar. Permen susu madu. "Ini permen untukmu, Laura." Laura menatap lama pada kotak permen itu, sebelum ia mengangguk dan menerimanya. "Terima kasih, Bik." "Ah, ini juga, Laura. Pak Darren berpesan akhir-akhir ini cuacanya jelek. Hari ini prakiraan cuaca juga akan hujan, dia memintamu meminum vitamin dan minuman kesehatan agar daya tahan tubuhm

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Mungkin Ini Karma

    "Apa? Akhirnya Tante Anna tahu tentang kau dan Laura yang sudah menikah?" Oscar memekik kaget saat Darren menceritakan semuanya. Darren mengangguk sambil mengembuskan napas panjangnya. "Lalu bagaimana reaksinya?" tanya Oscar lagi. "Dia tidak bisa menerimanya." "Ah, sudah kuduga, Darren! Apa dia marah?" "Dia marah, walaupun kau tahu sendiri bagaimana kalau Mamaku marah. Bukan kemarahan yang menggebu, tapi aku bisa merasakan kemarahannya." "Haiizz, aku tidak tahu harus mengatakan apa sekarang. Akhirnya Tante Anna tahu juga. Tapi apa yang akan kau lakukan, Darren?" "Tidak melakukan apa-apa. Aku akan tetap mempertahankan Laura apa pun yang terjadi, sekalipun Papa dan Mamaku tidak setuju." Oscar hanya menggelengkan kepalanya. Darren benar-benar berkepala batu dan tidak bisa diajak kompromi. Hari itu akhirnya berlalu begitu saja tanpa Darren bisa menghabiskan waktu lebih bersama istrinya. Setelah drama Winny dan Laura, Darren pun disibukkan dengan proyek baru bersama teman Diego.

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Menikahinya Tidak Pernah Salah

    Darren masih mematung mendengar pertanyaan mengejutkan dari Anna. Ia memang berniat memberitahukan semuanya pada akhirnya, tapi ia tidak menyangka Anna bisa menebaknya duluan. "Ma, ini ...." "Mama tidak buta, Darren. Dan Mama bukannya tidak peka. Mama tahu ini terlalu singkat bagi Mama mengamati. Tapi perasaan Mama tidak mungkin salah pada anak Mama sendiri. Hanya saja, Mama masih menunggumu bercerita tanpa ditanya." Darren kembali terdiam. Jantungnya memacu kencang menatap ibunya itu. "Jadi kapan kau akan memberitahu Mama yang sebenarnya, Darren?" Untuk sesaat, suasana hening. Anna terdiam menantikan jawaban Darren, sedangkan Darren menatap Anna sambil berpikir keras apa yang harus ia katakan. Sampai akhirnya Darren tidak mau menyembunyikannya lagi dan memilih jujur pada ibunya itu. Darren mengajak Anna pergi ke taman yang lebih sepi agar ia bisa berbicara dengan ibunya itu lebih privat. "Aku ... dan Laura sudah menikah," aku Darren jujur. Kali ini, Anna yang mematung. Ia sam

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Pertanyaan Mengejutkan

    "Apa maksudmu, Laura? Apa maksudmu bersikap begitu di depan semua orang? Kau mau menunjukkan kalau kau becus, sedangkan aku tidak, hah?" Winny langsung menarik Laura ke belakang cottage begitu sarapan selesai. Winny sudah muak dengan sikap Laura yang sok lebih paham Cia daripada dirinya. Laura sendiri begitu kaget karena Winny menariknya begitu kasar dan membentaknya. "Apa maksudmu, Winny? Aku hanya kasihan melihat Cia yang kesakitan tadi." "Jangan alasan! Kau mau semua orang menganggapmu baik, sedangkan aku tidak? Kau terus berakting sayang pada anak-anak agar semua orang terkesan kan?" "Aku tidak pernah berpikir seperti itu, Winny!" "Tidak ada maling yang akan mengaku!" "Aku tidak akan mengakui apa yang tidak aku lakukan!" "Kau benar-benar sialan, Laura! Setelah kau mengambil Darren dariku, kau juga mau mengambil Cia, hah? Cia itu anakku dan tidak akan pernah menjadi anakmu!" Laura menggeleng. "Kau sudah salah sangka padaku, Winny! Aku ...." "Berhenti bicara, Laura! Aku su

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Tidak Seburuk Itu

    "Mama, Cia sakit perut." Semua orang sudah berkumpul untuk sarapan saat Cia mengeluh perutnya sakit. Mereka duduk di meja panjang, sehingga semua orang bisa makan di meja yang sama. Winny yang baru mulai mengunyah makanannya pun sedikit kesal. "Ke toilet sana dan poop!" "Tapi Cia bukan mau poop." Cia terus memegangi perutnya yang terasa sakit. Rasanya melilit sampai Cia terus merintih dan tidak nyaman. Perutnya kembung sampai ia juga tidak mau makan."Kalau bukan mau poop terus mau apa? Semua orang sedang makan, tapi kau malah bilang sakit perut," omel Winny sambil mendesis. Cia pun terus duduk gelisah dan tidak mau makan sama sekali. Laura sendiri sudah begitu sibuk bersama Lio. Sesekali ia melirik Cia yang wajahnya meringis, tapi ia masih takut untuk bertanya. Sedangkan Anna sudah duduk di tempatnya sambil terus memperhatikan interaksi semua orang. Entah Laura itu sebenarnya baik atau tidak. Sejak Anna mengenalnya, ia merasa Laura sangat baik dan tulus, tapi dari cerita Win

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status