Share

Tolong Mamaku!

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-09-26 13:36:09

"Jangan berani menyentuh Cia, Darwis! Jangan berani menyentuh Cia!" bentak Laura sekuat tenaga.

"Itu tergantung pilihanmu, Laura! Kau mau meloncat kan? Meloncat dengan mobil yang melaju sekencang ini bisa membuatmu patah tulang atau bahkan mati. Tapi bukan hanya kau karena aku akan menelepon Winny saat ini dan memintanya membuang anaknya ke jalan!"

"Jangan berani-berani melakukannya, Darwis!" Laura menggeram. "Aku yakin Winny tidak akan membunuh anaknya sendiri!"

"Kau hanya belum mengenalnya, Laura. Bahkan dia yang mengajakku bekerja sama, bukan aku yang memintanya?"

Tatapan Laura kembali goyah. "Kerja sama? Kerja sama apa maksudmu?"

"Aku mendapatkanmu dan dia mendapatkan Darren dengan memanfaatkan anaknya."

Dan tangisan Laura pun kembali deras, tapi ia tidak punya pilihan lain selain menutup pintu mobilnya dan kembali duduk dengan manis dengan otak yang tidak bisa berhenti berpikir keras.

Sementara itu, Harry sendiri sudah mengajak beberapa orang untuk mencari Winny. Mereka me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Hati yang Patah

    Winda tidak berhenti menangis setelah dokter menyampaikan kondisi Winny. Harry pun terus memeluknya dan menenangkannya. "Itu masih dugaan, Winda." "Dugaan disertai semua gejala dan hasil pemeriksaan yang mendukung itu bukan dugaan, Harry! Itu kepastian yang tertunda. Anakku! Anakku!" Semua orang tidak bisa bicara lagi karena semua gejala yang Winny alami memang mengarah pada kanker.Diego dan Anna pun ikut bersedih, apalagi Karina, sahabat baik Winny. Cia sendiri yang belum tahu apa pun hanya terus menemani Winny di sana. Entah mengapa, Winny yang sedang tertidur lemah membuat Cia bisa lebih dekat dengan Mamanya, dibanding saat Winny sedang segar dan hanya bisa memarahinya. Cia tidak pernah pergi dari samping Winny. "Mama mau minum? Sini Cia bantu!" Cia naik ke kursi dan memegang gelas untuk Winny. Karina membantu Cia dengan air mata yang tidak berhenti mengalir, tapi tidak sekalipun ia memberitahu Winny apa pun. "Berhenti menangis, Karina! Aku bukannya akan mati, jangan menan

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Musibah di Tengah Kebahagiaan

    Ekspresi Darren berubah dari cemas menjadi bingung. Untuk sesaat, ia tidak benar-benar memahami maksud dokter itu. "Kandungan apa? Janin kecil? Laura ...." Darren melirik Laura yang sudah tertawa sambil menangis di sana. Dan air mata Darren pun ikut mengalir setelah akhirnya ia menyadari maksudnya. "Maksudnya ... Laura hamil? Istriku hamil, Dokter?" tanya Darren meyakinkan lagi. "Ya, Pak. Istri Anda sedang hamil. Selamat untuk Anda. Tapi pendarahan semasa kehamilan bukan hal yang bagus, apalagi di awal. Kita bisa lihat posisi kantong kehamilan yang sudah tidak bulat lagi di sini, tapi kita masih bisa mempertahankannya dengan penguat kandungan dan bed rest total." Darren mengangguk dan terus mengangguk saat dokter menjelaskan. Ia hanya mendengarkan sebagian karena ia terlalu fokus menatap wajah cantik istrinya yang masih berlinang air mata. "Aku mengerti, Dokter. Aku mengerti. Aku mengerti," ucap Darren sambil melangkah menghampiri istrinya dan langsung menangkup wajahnya. "Lau

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Berkah di Tengah Musibah

    "Sial! Awas, Laura!" Darren sempat melihat pergerakan Darwis dan ia langsung melindungi istrinya dengan membungkuk bersama. Di saat yang sama, polisi juga melihatnya dan langsung melepaskan tembakan juga. Dor!Suara tembakan bersamaan. Tembakan Darwis tidak mengenai apa pun, sedangkan tembakan polisi mengenai paha dalam Darwis. "Akhh!" pekik Darwis kesakitan. Darwis langsung jatuh berlutut. Kali ini para polisi langsung membekuknya, menindihnya ke aspal sampai pipi Darwis menempel di aspal. Kacamata Darwis sudah jatuh dan pecah, tangan Darwis diborgol, dan Darwis tidak berhenti berteriak. "Aku belum kalah! Aku belum kalah!" teriak Darwis tanpa henti. Sedangkan Laura masih begitu aman di pelukan Darren. Keduanya sudah duduk berjongkok di samping mobil, melindungi diri mereka dari peluru yang dilesatkan Darwis. Mereka masih terdiam dengan jantung yang berdebar kencang karena mereka belum tahu siapa yang terkena tembakannya. "Kau baik-baik saja, Laura? Kau baik-baik saja kan?"

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Perlawanan Terakhir

    "Cia sudah ditemukan. Dia ada di rumah sakit kota bersama Winny." Diego langsung memberitahu Anna begitu ia mendapat kabar dari Harry. Anna yang mendengarnya pun langsung cemas. "Di rumah sakit lagi? Apa yang terjadi kali ini, Diego? Jangan bilang mereka kecelakaan lagi. Tolong! Tolong!" "Tidak, Anna! Tenanglah! Tidak ada yang kecelakaan. Winny mendadak pucat dan kesakitan entah karena apa, sedangkan Cia baik-baik saja." Anna bernapas lega untuk Cia, tapi cemas juga untuk Winny."Apa lagi yang terjadi padanya, Diego? Mengapa semuanya harus seperti ini?" lirih Anna saking cemasnya. Emily pun terus memeluk ibunya itu, sebelum mereka menyusul ke rumah sakit kota. Emily pun langsung memberitahu Darren melalui telepon. "Cia sudah selamat, Kak. Jangan pikirkan Cia lagi, kami sedang dalam perjalanan menjemputnya." Darren menggeram lega. "Syukurlah! Syukurlah! Jaga anakku, Emily! Jaga dia! Aku harus membawa pulang istriku!" Emily terdiam sejenak mendengar cinta dan emosi yang begitu b

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Dikepung

    "Mama!" Cia terus menangis saat akhirnya beberapa orang membantu Winny keluar dari mobil. Wajahnya pucat, bibirnya memutih dan ia terus memegangi perutnya, tapi kesadaran Winny masih tersisa. "Sakit ... sakit ...." "Mama!" panggil Cia lagi antara panik dan ketakutan. Namun, Winny menatap Cia dengan tatapan yang berbeda, entah apa yang berbeda, tapi hanya dalam beberapa detik saja mendadak hati Winny seolah terketuk oleh anak kandungnya itu. "Bawa dia ke rumah sakit!" teriak orang-orang di sana. "Apa kau punya keluarga, Bu? Ayo hubungi keluarganya!" seru orang yang lain, sebelum mereka bergerak cepat. Sementara itu, Karina dan Winda masih menunggu dengan cemas di rumah saat ponsel Karina kembali berbunyi. Nama Karina ada di panggilan terakhir sehingga orang-orang yang menolong Winny langsung meneleponnya. "Winny! Ini Winny lagi, Tante!" "Tante yang angkat! Tante yang angkat!" Winda langsung mengangkat teleponnya sambil menangis. "Di mana kau, Winny? Cepat kembali! Apa yang s

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Tidak Sesuai Rencana

    Darren terus mengumpat saat melajukan mobilnya ke bandara. Ia mendengar Laura menyebut tentang bandara dan dari posisi lokasi Laura, ia melihat bahwa itu memang arah ke bandara. "Oscar, perintahkan orang untuk menjaga di bandara. Cari nama Darwis dan Laura di semua jadwal penerbangan dan blokir mereka. Pastikan mereka tidak bisa pergi ke mana-mana! Cepat lakukan, Oscar!" Darren terus berteriak di teleponnya. "Aku mengerti, Darren! Akan kulakukan sekarang!" "Kirimkan orang menyusul ke bandara juga dan periksa plat mobil Darwis di semua jalan lain. Lakukan segera, Oscar! Aku bersumpah tidak akan memaafkannya kalau dia berani menyakiti Laura!" Air mata Darren sudah mengucur tidak karuan. Jantungnya memacu kencang dan ia benar-benar takut. Saat Laura di dekatnya, Darren bisa memastikan keselamatan Laura sekalipun itu harus mengorbankan dirinya sendiri. Namun, saat ia jauh dari Laura, ketakutannya itu benar-benar membuatnya gila. Darren pun langsung menutup teleponnya dan kembali me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status