Bab 31 Terikat Rasa

Hening merayap di antara mereka setelah bibir yang sempat menyatu itu akhirnya terpisah. Suara detak jantung masing-masing terasa begitu nyata, seakan memenuhi ruang yang senyap. Nafas hangat yang keluar dari hidung dan bibir mereka saling beradu, membuat keduanya enggan bergeser terlalu jauh.

Neil menatap dalam ke arah Lena, sorot matanya tajam namun juga dipenuhi kebingungan.

“Kenapa?” suaranya terdengar serak, seperti ada sesuatu yang tertahan.

Lena mengerjap pelan, alisnya berkerut bingung. “Kenapa… apa maksudmu?”

“Kenapa kau tidak mau jujur?” ulang Neil, kali ini dengan nada yang lebih menekan.

“Jujur mengenai… apa?” Lena berusaha menghindari tatapan mata itu, namun gagal. Ada magnet tak kasatmata yang menahan pandangannya tetap terpaku pada mata Neil.

“Kau menginginkanku.”

Kata-kata itu begitu sederhana, namun menghantam keras ke dalam dada Lena. Ia terdiam, jari-jarinya saling meremas di depan tubuhnya.

“Aku… aku tidak bisa…” ucapnya lirih.

“Kenapa?” Neil maju selangk