Home / Rumah Tangga / Hasrat Tersembunyi Iparku / Perasaan yang Diingkari

Share

Perasaan yang Diingkari

last update Last Updated: 2025-07-12 23:44:40

"Ughhh ... shhh ...."

Luciana refleks memejamkan mata dan menengadah. Menahan rasa perih saat tangan Matthias membersihkan lututnya yang terluka.

"Apa itu sakit?"

Matanya kembali terbuka. Dia menunduk dan menatap Matthias dengan bibir mendesis. Kepalanya menggeleng. Walau rasa sakit cukup mengganggu, dia mencoba melawannya.

"Tidak terlalu. Sedikit perih."

"Ini akan segera sembuh."

Luciana mengangguk dan melihat Matthias meniup luka itu, lalu mulai memberinya obat sebelum akhirnya menutup lukanya. Matanya tak berpaling sedikit pun. Dia mengamati bagaimana iparnya begitu serius merawatnya.

Luciana harusnya melakukannya sendiri, tapi Matthias memaksa membantunya. Tak peduli bagaimana dia menolak pria ini, Matthias begitu perhatian padanya.

Kenapa?

Sebenarnya apa yang istimewa dari dirinya sampai pria sehebat ini bisa menyukainya? Meski Luciana sudah mendengar penjelasannya, tetap saja dia masih ragu. Masih ada begitu banyak wanita yang memiliki kelebihan dibanding dirinya.

Kenapa M
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Perasaan yang Diingkari

    "Ughhh ... shhh ...."Luciana refleks memejamkan mata dan menengadah. Menahan rasa perih saat tangan Matthias membersihkan lututnya yang terluka. "Apa itu sakit?"Matanya kembali terbuka. Dia menunduk dan menatap Matthias dengan bibir mendesis. Kepalanya menggeleng. Walau rasa sakit cukup mengganggu, dia mencoba melawannya. "Tidak terlalu. Sedikit perih.""Ini akan segera sembuh."Luciana mengangguk dan melihat Matthias meniup luka itu, lalu mulai memberinya obat sebelum akhirnya menutup lukanya. Matanya tak berpaling sedikit pun. Dia mengamati bagaimana iparnya begitu serius merawatnya. Luciana harusnya melakukannya sendiri, tapi Matthias memaksa membantunya. Tak peduli bagaimana dia menolak pria ini, Matthias begitu perhatian padanya. Kenapa? Sebenarnya apa yang istimewa dari dirinya sampai pria sehebat ini bisa menyukainya? Meski Luciana sudah mendengar penjelasannya, tetap saja dia masih ragu. Masih ada begitu banyak wanita yang memiliki kelebihan dibanding dirinya. Kenapa M

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Kejujuran Matthias

    Matthias merajuk.Luciana menghela napas, lagi dan lagi. Suasana hati pria itu sedang buruk, dan dia jadi gampang tersulut—bahkan untuk kesalahan kecil. Meski tak pernah membentak atau mengeluarkan kata kasar, ucapannya cukup menusuk."Kalau kau tak bisa bekerja dengan benar, lebih baik tidak usah bekerja. Kau pikir proyek ini murah? Aku sudah mengeluarkan miliaran untuk ini!""Maaf, Pak, kami akan memperbaikinya dan bekerja lebih keras," jawab penanggung jawab kontruksi. Dia mengangguk pelan, tak berani membantah kata-kata Matthias. "Aku ingin kalian bekerja serius, karena ini bukan taman bermain."Luciana hanya melirik prihatin pria yang dimarahi Matthias karena mendapati beberapa pekerja kontruksi melakukan kesalahan dan tampak malas-malasan. Bahkan ketika tata letak material menghalangi jalan, pria itu marah. Dia ingin sekali menegurnya, karena Matthias berlebihan, tapi dia menyadari pria itu sedang sensitif. Semua itu akibat ulahnya. Luciana menarik napas dan meringis. Dia har

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Matthias Merajuk

    "Berapa lama kita di sini? Aku ingin keluar."Luciana mengeluh. Dia bersandar di lift sembari mendesah lelah. Sudah hampir setengah jam lamanya mereka terjebak. Beruntung lift di sana memiliki ventilasi udara, hingga mereka tidak kehilangan oksigen terlalu banyak. Namun tidak ada sinyal. Mereka tidak bisa menghubungi siapa pun selain menunggu seseorang datang dan menekan tombol emergency. "Aku tidak tahu, mungkin tidak lama lagi. Apa kau baik-baik saja?"Matthias melirik Luciana. Dia menarik wanita itu mendekat. Merangkulnya penuh perlindungan. Ada kecemasan dalam nada suaranya. "Kau sulit bernapas?"Luciana tak menolak pelukan itu. Dia justru balas memeluknya. Merasakan kehangatan yang hampir dia lupakan. Kepalanya menggeleng pelan. "Tidak aku baik-baik saja. Aku hanya lelah.""Semua akan baik-baik saja. Aku akan menjagamu," bisik Matthias menenangkan. Luciana hanya mengangguk. Dia bersandar di bahu pria itu. Ketenangan Matthias, berhasil membuatnya ikut tenang. Harusnya dia tid

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Terjebak di Lift

    "Lokasinya sangat bagus dan konsepnya saya suka, tapi saya perlu tiga sampai empat hari untuk mempertimbangkan ini."Matthias mengangguk sopan, tetap menjaga kontak mata. "Tentu, Pak. Kami sangat menghargai. Proposal lengkap, akan saya kirim sore ini. Termasuk market analysis dan site plan. Jika Anda berkenan, kami siap mengantar langsung ke lokasi kapan pun."Sang investor mengangguk pelan, nada bicaranya tetap serius. "Baik, saya akan tunggu emailnya. Terima kasih atas waktunya, Pak Matthias.""Sama-sama, Pak. Kami berharap bisa bekerja sama dan membangun sesuatu yang besar dengan Anda."Matthias berdiri, lalu menjabat tangan pria paruh baya itu dengan mantap—sebuah simbol harapan dan kepercayaan yang mulai tumbuh di antara mereka.Luciana yang berada di samping Matthias, membereskan dokumen di meja dan ikut berdiri. Tanpa banyak bicara, mereka keluar dari ruangan pertemuan. Agenda Matthias belum berakhir."Sepertinya kali ini akan berjalan lancar." Luciana tersenyum kecil. Masih te

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Dilema

    "Luci, kamu berselingkuh dengannya? Bagaimana bisa kamu melakukan itu! Kamu bilang, kamu akan memperbaiki semuanya bersamaku! Kenapa kamu bohong!"Kepala Luciana mendadak berdenyut saat teriakan kemarahan Felix mengisi kamarnya. Dia berjalan mondar-mandir dengan kesal sampai harus menjauhkan ponselnya dari telinga. Kacau sudah. Matthias membuat suaminya salah paham dan dia tahu, Felix tidak akan berhenti bicara jika itu menyangkut Matthias. Bahkan meski dia sekarang sudah kembali ke kamarnya setelah melarikan diri iparnya itu. "Felix tenanglah. Aku dan Matthias tidak ada hubungan! Kami hanya bekerja.""Jangan bohong! Apa maksudnya tadi? Dia mengajakmu ke kamar! Luci, aku tidak tuli. Bagaimana bisa kamu dan dia tinggal satu kamar?""Aku tidak tinggal satu kamar! Kamarku dan Matthias bersebelahan!" ujarnya dengan emosi. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggunakan nada tinggi. Tangannya tak berhenti mengurut pelipisnya. "Kami pisah kamar! Tempat tidur kami terpisah!""Lalu apa

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Pantang Menyerah

    "Tertarik padaku? Itu tidak mungkin, Matthias. Aku dan kamu sudah menikah!"Luciana mencoba melepaskan lengan Matthias yang memeluk pinggangnya, tapi sulit. Pria itu malah semakin menariknya. Hingga dia benar-benar menempel. "Aku tahu, tapi kita juga tahu pernikahan seperti apa yang kita jalani. Aku bisa meninggalkan Victoria untukmu."Luciana tersentak. Matanya terbelalak saat mendengar ucapan Matthias yang tak disangka. Dia masih belum selesai mencerna apa yang terjadi sebelumnya dan saat mendengar ini, dia tidak bisa tidak terkejut. Itu terlalu berisiko. Luciana tidak berpikir itu adalah ide bagus. Meninggalkan Victoria untuknya, akan membuat kegemparan di keluarga mereka. "Tidak, jangan gila. Aku tidak akan meninggalkan Felix dan aku juga tidak menyukaimu."Luciana menolak tanpa pikir panjang. Dia mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Berusaha tak menatap langsung mata iparnya, tapi Matthias bukan orang yang pantang menyerah. "Tidak menyukaiku? Tatap aku dan katakan itu dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status