Home / Rumah Tangga / Hasrat Tersembunyi Iparku / Telepon dari Calon Mantan

Share

Telepon dari Calon Mantan

last update Huling Na-update: 2025-08-19 22:40:59
Di apartemen.

Luciana keluar dari kamarnya. Dia baru selesai mandi. Baju tidur yang tertutup melekat di tubuhnya. Dia segera mencari keberadaan Matthias setelah pria itu berkata akan mandi di ruangan sebelah.

Namun ketika langkah kaki membawanya ke ruang tengah, dia melihat Matthias merapikan kemejanya dan seolah bersiap pergi lagi. Mau tak mau dia mendekat karena penasaran.

"Matthias, kamu terlihat rapi. Mau ke mana lagi?" tanyanya, menarik perhatian pria itu yang sebelumnya tidak menyadari kehadirannya.

Luciana bisa melihat wajah Matthias yang sedikit tegang dan serius. Pria itu tidak tersenyum seperti biasa. Justru segera mengalihkan tatapannya seakan ada sesuatu yang coba disembunyikan.

"Aku harus pergi keluar sebentar."

"Jam segini? Apa ada hal yang genting?"

Luciana mendekat tanpa sadar, memangkas jarak di antara mereka. Dia tidak menahan rasa penasarannya untuk bertanya, tapi sekali lagi, Matthias menghindari tatapannya. Reaksi itu membuat dadanya langsung sesak.

D
Koran Meikarta

Selamat membaca, semuanya. Maaf, ya, untuk akhir-akhir ini agak sibuk. Aku sekarang juga lagi demam, tapi aku usahakan update. semoga kalian suka. 💘

| 8
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ambar Tanti
felix bodoh...jgn mau hbs manis sepah dibuang..ancam dong mereka kl semena2 sm dia sebarkan scandalnya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Kenekatan Victoria

    "Aku harap pelakunya akan tertangkap."Luciana menatap Alexander dan Genevieve dengan serius. Ada dukungan moril yang ingin dia berikan. Jika benar Matthias jadi target dari seseorang, dia juga khawatir. Mau menolak atau tidak, Matthias telah menjadi sesuatu dalam bagian dirinya. Dia tidak ingin pria itu kenapa-kenapa. Tatapan Luciana kembali tertuju pada Matthias. Dia mendekat dan menatapnya lekat. Tangannya mengepal, menahan diri untuk meraih dan menggenggam tangan itu di hadapan orang tua Matthias. Luciana tidak bisa memeluk dan menumpahkan semua kekhawatirannya. Dia hanya bisa diam dan menatap, sampai tak berapa lama, kemunculan perawat mengalihkan perhatiannya. "Maaf, keluarga pasien, kami perlu melakukan pengecekan. Apa kalian bisa menunggu di luar?"Semua orang di sana langsung diam beberapa detik, lalu Alexander yang sadar lebih dulu, mengangguk dan menarik Genevieve keluar, disusul oleh Arabella. Luciana melirik Matthias sebentar, sebelum dia juga ikut keluar dengan terpa

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Disengaja?

    "Tapi kenapa kamu berdiri di sana? Kamu harusnya istirahat."Luciana tersenyum kaku saat Genevieve mendekat dan memeriksanya. Dia menjadi tidak enak sekaligus takut memikirkan apa yang akan terjadi jika Genevieve tahu dia hamil. "Aku tidak apa-apa, Tante. Aku ingin melihat Matthias. Boleh aku bertemu dengannya?""Matthias? Tapi kamu butuh istirahat."Luciana menggeleng. "Aku mohon, Tante. Matthias tadi menyelamatkanku. Aku ingin memastikan dia baik-baik saja.""Baiklah, ikut, Tante! Tapi Matthias sebenarnya sedang istirahat.""Aku janji tidak akan mengganggu. Terima kasih, Tante."Luciana semringah. Dia senang karena akhirnya bisa bertemu dengan Matthias. Dia perlu memastikan keadaan pria itu baik-baik saja dengan mata kepalanya sendiri. "Sayang, Luciana perlu istirahat. Nanti saja bertemunya.""Biarkan saja, Sayang. Kalau dia ingin, kita tidak bisa menghalanginya," jawab Genevieve sambil merangkul lengan Luciana. "Ayo! Kamu bisa jalan kan?""Iya, Tante. Aku bisa. Terima kasih sekal

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Cucu Pertama

    "H-hamil?"Luciana tergagap. Menatap Alexander dengan mata terbelalak. Dia berkedip dan terdiam sesaat. Apa telinganya tidak salah dengar? "Maksud Anda, apa? Anda bercanda, ya?""Apa saya terlihat bercanda?"Tidak. Luciana tidak menemukan ekspresi humor di wajah Alexander. Pria itu selalu dan tak pernah menunjukkan ekspresi selain datar serta serius. Jika Alexander berbohong, memang apa tujuannya? Tentu saja itu aneh. Namun, apa itu artinya dia benar-benar hamil? Pertanyaan itu berputar di kepalanya. Luciana menunduk dan spontan mengelus perut ratanya. Ada rasa tak percaya yang hinggap dalam dadanya. Ini jelas seperti sebuah mimpi yang mustahil terjadi. Dia tidak pernah berharap lagi dirinya akan mengandung ketika tahu Felix itu mandul. Dia juga lupa untuk memikirkan dampak hubungannya dengan Matthias, karena mengira dia tidak akan hamil. Namun, di saat dia sudah menyerah untuk memiliki anak, dia tiba-tiba mendapat kabar dia hamil. Apa ini kabar baik? Kebingungan jelas dirasaka

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Kabar Baik?

    "MATTHIAS! TIDAK!"Luciana tiba-tiba membuka mata dan terduduk dengan tangan terulur ke depan. Matanya terbelalak diiringi jerit ketakutan yang berhasil mengagetkan dua perawat di kamar itu. "Nyonya, Anda baik-baik saja?" Luciana yang baru terbangun, hanya bisa menatap linglung pada dua perawat wanita yang mendekat dengan khawatir. Dia refleks melirik sekitar. Melihat ada banyak perlatan medis, yang tidak dia tahu apa namanya. Namun yang jelas, pemandangan itu membuatnya menyadari kalau tempat di mana dia berada sekarang, adalah salah satu kamar di rumah sakit. Tempat di mana dia tidak ingat kapan datang ke sana. "A-apa yang terjadi? Kenapa aku di sini?"Pertanyaan itu terdengar penuh kebingungan, yang seolah keluar untuk mempertanyakan pada dirinya sendiri. "Anda mengalami kecelakaan, Nyonya, tapi syukurlah Anda tidak mengalami luka serius.""Ah, kecelakaan?" Luciana tersentak dan melihat dua perawat itu menganggukkan kepala. Hingga dia kemudian teringat dengan kejadian sebelum

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Kecelakaan

    Luciana dan Matthias menaiki mobilnya. Mereka dalam perjalanan pulang setelah makan siang yang berantakan. "Kenapa rasanya masalah tidak pernah benar-benar berakhir? Aku sangat lelah, Matthias," keluh Luciana. Dia melirik pria itu sekilas. Wajah tenang Matthias cukup meredam rasa gelisahnya. Meski tidak benar-benar hilang. Energinya terasa terkuras habis tanpa sisa. Kematian ibu mertuanya dan tadi Victoria nyaris membuat masalah. Padahal dia ingin mencoba mengubah suasana hati, tapi malah gagal. "Aku minta maaf. Sepertinya tadi Arabella yang memanggil Victoria.""Arabella?"Luciana langsung diam. Dia tertunduk. Dia juga melihatnya. Adik Matthias sempat masuk bersama dengan Victoria. "Dia sepertinya dekat dengan Victoria. Kenapa aku merasa, adikmu tahu sesuatu? Sikapnya sedikit berbeda dari kemarin.""Beda bagaimana?""Kamu tidak menyadarinya?" tanya Luciana dengan nada heran bercampur bingung. "Arabella bersikap ramah kemarin, tapi tadi dia seperti menyimpan kecurigaan pada kita,

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Tenggang Waktu

    "Kau benar-benar tidak tahu diri, ya! Matthias itu suamiku.""Tahu diri? Kenapa harus kalau kau juga merebut suamiku?"Luciana tersenyum. Dia lalu bersandar dan menatap remeh Victoria. Sama sekali tidak peduli dengan kemarahan wanita itu. "Dan kalian juga akan segera bercerai. Matthias akan menjadi duda. Lalu segera setelah itu, kami akan menikah.""Kau! Berani sekali—""Cukup, Victoria! Kalau kau datang hanya untuk membuat keributan, lebih baik kau pergi. Jangan ganggu aku dan Luciana." Matthias menyela segera karena kesal melihat Victoria. Dia menatap tajam istrinya. "Kau lebih membelanya, Matthias? Kau membela wanita lain dari pada istrimu sendiri?"Suara Victoria melengking. Tampak seolah berusaha menarik atensi pengunjung lain agar menatap mereka dan sialnya itu berhasil. Matthias mengetatkan rahangnya ketika beberapa orang menatap penasaran ke arah meja mereka. Mencari tahu apa yang terjadi dan beberapa lainnya menatap seperti dia adalah pria kejam. "Apa yang kalian lihat?"

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status