แชร์

Mulai Posesif?

ผู้เขียน: Koran Meikarta
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-08-13 23:01:37

Suasana hati Luciana memburuk setelah tiba di apartemen. Dia tidak bisa berhenti memikirkan apa yang terjadi tadi, termasuk bagaimana ibunya mengambil sikap. Rasa kecewa dan kemarahan bercampur di dalam hatinya.

Luciana ingin melampiaskannya, tapi dia tahu itu percuma.

Akhirnya, dia memutuskan untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan. Duduk di ruang tengah dan mengecek ulang semua agenda Matthias. Salah satu hal yang bisa membuatnya lupa, selain melampiaskannya pada sesuatu.

Luciana larut dengan cepat. Tenggelam dalam pekerjaannya. Setidaknya sampai suara notifikasi pesan, mengalihkan perhatiannya. Dia melirik.

Luciana hampir mengira itu adalah ibunya yang mencoba untuk membujuknya lagi, tapi bukan. Itu adalah pengacaranya.

Pesan itu pun segera dibukanya dengan cepat. Luciana merasakan firasat baik dan senyumnya mengembang saat dia membaca pesan berisi kabar, jika tidak ada kendala dalam penyerahan berkas ke pengadilan. Semua berjalan lancar.

Dia tidak membuang waktu untuk membal
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Wanita Penggoda

    "Baik, aku akan sampaikan, Kimi. Ya, terima kasih."Luciana menutup panggilan tersebut, segera setelah mendapat laporan dari Kimi. Dia mengalihkan pandangannya ke sekeliling. Mencari keberadaan Matthias yang entah di mana. Semua tamu sedang berbaur. Sibuk masing-masing setelah momen sakral kedua pengantin mengikat janji suci. Beberapa dari mereka, memanfaatkan ini sebagai ajang menjalin koneksi. Namun dia tidak melihat batang hidung Matthias di antara orang-orang yang berkumpul. Di tengah kebingungan yang dirasakannya, Luciana tiba-tiba merasakan tepukan cukup keras dan sedikit dorongan di bahunya. Memaksa dia menoleh, hingga mendapati Victoria lah pelakunya. Luciana langsung mengernyit kesal. Dari sekian banyak orang yang ada di sana, kenapa harus Victoria? "Apa yang kau lakukan?" tanyanya setengah berbisik. Luciana mendesis dan segera menjaga jarak aman agar tidak terlalu dekat dengan Victoria. Dia sadar, wanita ini pasti ingin cari gara-gara.Namun hal itu justru malah membuat

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Sadari Tempatmu!

    Apa yang dikhawatirkan Luciana terjadi. Langkah mereka terhenti sejenak ketika pintu gerbang privat villa keluarga Sinclair terbuka lebar, menampilkan halaman luas yang penuh dengan tamu berpakaian elegan. Aroma bunga segar bercampur dengan wangi wine memenuhi udara.Dan di sana, tepat di tengah kerumunan, Luciana melihatnya. Victoria bersama ibunya. Victoria yang selalu menonjol, jelas tidak mungkin dapat dilewatkan begitu saja.Tubuhnya sedikit tegang. Matanya sontak mencari keberadaan Richard di antara seluruh tamu yang hadir, tapi ayahnya tidak terlihat. Hanya Victoria dan sang ibu yang ada di sana. "Matthias! Luciana!" Sebuah suara memanggil, keras dan jernih. Memecah riuh percakapan para tamu. Beberapa dari mereka menoleh. Menatap Luciana dan Matthias yang menjadi pusat perhatian seketika itu juga. Termasuk Victoria dan juga Isabelle. "Ibu," gumam Matthias saat Genevieve mendekat bersama dengan adik perempuannya. "Kak Matthias! Lama tidak bertemu!"Sebuah pelukan dirasakan

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Pasangan Serasi

    Saat matahari mulai menyebarkan panasnya, Luciana masih duduk di depan cermin rias dan didandani oleh MUA serta asistennya. Dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi, dia hanya mengikuti ketika Matthias mengajaknya pergi belanja, tapi kemudian mereka berakhir di sebuah salon kecantikan. Dari atas hingga bawah tubuhnya, semua ditata oleh ahlinya. Dia tidak melakukan apa-apa selain diam dan mengikuti setiap instruksi. Namun dia sempat melihat, gaya rambutnya yang berbeda. Rambutnya berubah. Tidak lagi lurus atau diikat sederhana. Rambutnya digulung dan ditata sedemikian rupa, hingga hanya menyisakan beberapa helai rambut yang dibiarkan jatuh terurai di kedua sisi. Hairpiece pun tak luput terpasang di sana, mempercantik penampilannya. "Selesai," ucap wanita yang dari tadi meriasnya. Suara itu menyadarkannya. Luciana bernapas lega. Dia sudah menahan napas hampir sangat lama karena gugup dan tegang. Tubuhnya terasa kaku, tapi semua itu terbayar ketika dia bisa melihat wajahnya yang benar

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Keterbukaan

    Deg.Luciana tersentak. Tubuhnya langsung kaku saat pertanyaan itu keluar dari mulut Matthias. Dia melihat tatapan tajamnya yang seolah akan menembus kulit.Rasanya seakan baru saja tertangkap basah melakukan perbuatan buruk. Haruskah dia mengatakan sejujurnya? Bagaimana kalau Matthias marah? Tapi dia tidak bisa menyembunyikan apa pun darinya. "Luci, kau keluar?"Pertanyaan itu kembali diulang. Kali ini sedikit menuntut, meminta penjelasan. Tentu karena Matthias tidak tahu soal Luciana yang pergi.Selama tinggal di sana, biasanya Luciana jarang keluar. Jika keluar, itu pun sering bersama Matthias atau memberi kabar lebih dulu. Bukan pergi begitu saja."Itu ... iya, aku keluar sebentar," jawabnya setelah berpikir singkat."Ke mana? Apa kau menemui mertuamu lagi?""Huh? Tidak. Aku tidak ke sana. Kenapa kamu berpikir begitu?" Luciana menggelengkan kepalanya cepat. Dia sekilas melihat tatapan kesal Matthias. "Aku tidak berniat datang ke sana lagi. Kamu tahu sendiri, aku benci Felix."Rau

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Mulai Posesif?

    Suasana hati Luciana memburuk setelah tiba di apartemen. Dia tidak bisa berhenti memikirkan apa yang terjadi tadi, termasuk bagaimana ibunya mengambil sikap. Rasa kecewa dan kemarahan bercampur di dalam hatinya. Luciana ingin melampiaskannya, tapi dia tahu itu percuma. Akhirnya, dia memutuskan untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan. Duduk di ruang tengah dan mengecek ulang semua agenda Matthias. Salah satu hal yang bisa membuatnya lupa, selain melampiaskannya pada sesuatu. Luciana larut dengan cepat. Tenggelam dalam pekerjaannya. Setidaknya sampai suara notifikasi pesan, mengalihkan perhatiannya. Dia melirik. Luciana hampir mengira itu adalah ibunya yang mencoba untuk membujuknya lagi, tapi bukan. Itu adalah pengacaranya. Pesan itu pun segera dibukanya dengan cepat. Luciana merasakan firasat baik dan senyumnya mengembang saat dia membaca pesan berisi kabar, jika tidak ada kendala dalam penyerahan berkas ke pengadilan. Semua berjalan lancar. Dia tidak membuang waktu untuk membal

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Situasi yang Rumit

    "Akhh! Aku tidak percaya! Dia melawan Ayah seperti itu! Dia benar-benar sudah memiliki keberanian semenjak bersama Matthias!"Victoria berteriak kesal. Dia menghentakkan kakinya. Tidak terima karena bukannya mendapatkan apa yang dia mau, justru Luciana malah melawannya. Bahkan berani melawan ayahnya, yang padahal sebelumnya wanita itu selalu takut. Richard sendiri diam. Duduk termenung di sofa. Tak menanggapi luapan kekesalan putrinya, tapi jelas membenarkannya diam-diam. Dia juga telah melihatnya, entah keberanian macam apa yang dimiliki Luciana tadi. Wanita itu seolah menumpahkan seluruh apa yang dipendamnya. Tidak sedikit pun terpengaruh terhadap apa yang dikatakannya. "Ayah, kita tidak bisa seperti ini. Kita harus melakukan sesuatu. Aku tidak mau bercerai dengan Matthias," ucap Victoria yang kini berjalan dan duduk di sebelah Richard. Ada kekhawatiran dan ketakutan yang tergambar jelas di wajahnya. Victoria gelisah karena tak sesuai rencana, Luciana tidak menurut pada mereka.

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status