Share

250. Kau Sangat Buas, Istriku!

last update Last Updated: 2025-08-17 23:21:53
“Mommy!” Ava menatap binar ke arah ibunya.

Ya, Ariella Edelred datang bersama Lucas. Dia kebetulan bersama suaminya di Baratheon Gallery, saat Halley menelepon tadi. Begitu mendapat kabar Ava dalam bahaya, mereka bergegas menyusul bersama sejumlah bodyguard Baratheon.

“Tuan Lucas!” tukas Halley memberi hormat.

Irisnya menggulir pada Ariella, ingin menyapa juga. Sayangnya dia ragu-ragu mengingat status wanita itu istri sang atasan. Bahkan Ariella belum menyadari keberadaannya karena langsung memeluk putrinya.

“Ava ….” Ariella mendekap bocah tersebut penuh kasih.

Sambil mengusap rambutnya, dia lanjut berbisik. “Syukurlah Mommy bisa melihat Ava lagi. Biar Mommy periksa, apa Ava terluka?”

Ariella melonggarkan pelukan, tapi anaknya malah menggeleng.

“Ava baik-baik saja, Mommy. Berkat Paman Halley, Ava tidak terluka. Paman Halley berkelahi dan melawan orang jahat. Sangat hebat!” sahut Ava menjelaskan.

Ariella seketika mengernyit, terlebih mendengar putrinya menyebut nama itu. Benar saja, beg
Inura Lubyanka

Happy reading, Kakak-kakak! Maaf yah, updatenya malem banget huhu

| 10
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Maysaroh Anisah
next kak inura
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   251. Lipsticknya Membekas di Sini

    “Melihatmu. Bukankah kau yang minta?” Lucas berujar sambil menekan bibir Ariella dengan jarinya. Sang wanita curiga. Dia hafal tabiat Lucas, suaminya pasti punya niat tersembunyi. Terlebih sebelah tangan pria itu mulai turun ke pinggang Ariella dan menariknya lebih dekat. Tapi Ariella lekas menahan lengan Lucas sambil membantah. “Kalau lihat ya lihat saja. Jangan pikir bisa melakukan hal lain!”“Hal lain apa maksudmu, istriku?” sahut Lucas berlagak bodoh. “Apa seperti ini?” bisiknya meremas pinggang ramping Ariella.Bahkan tanpa segan, dia mulai memasukan ibu jari ke mulut sang istri. Ariella pun mencekal tangan Lucas, lalu berbisik, “kau gila? Di sini ada Peter!”Sang pemilik nama yang tengah mengemudi seketika berdehem. Ya, sejak tadi Peter menyadari situasi, tapi dia pura-pura tak tahu apapun meski canggung. Sedangkan Lucas, malah melirik asistennya sekilas. Dia kembali duduk ke bangkunya, karena bagaimana pun juga Ariella pasti marah jika dia nekat.Hingga cukup lama mengemud

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   250. Kau Sangat Buas, Istriku!

    “Mommy!” Ava menatap binar ke arah ibunya.Ya, Ariella Edelred datang bersama Lucas. Dia kebetulan bersama suaminya di Baratheon Gallery, saat Halley menelepon tadi. Begitu mendapat kabar Ava dalam bahaya, mereka bergegas menyusul bersama sejumlah bodyguard Baratheon.“Tuan Lucas!” tukas Halley memberi hormat.Irisnya menggulir pada Ariella, ingin menyapa juga. Sayangnya dia ragu-ragu mengingat status wanita itu istri sang atasan. Bahkan Ariella belum menyadari keberadaannya karena langsung memeluk putrinya.“Ava ….” Ariella mendekap bocah tersebut penuh kasih.Sambil mengusap rambutnya, dia lanjut berbisik. “Syukurlah Mommy bisa melihat Ava lagi. Biar Mommy periksa, apa Ava terluka?”Ariella melonggarkan pelukan, tapi anaknya malah menggeleng.“Ava baik-baik saja, Mommy. Berkat Paman Halley, Ava tidak terluka. Paman Halley berkelahi dan melawan orang jahat. Sangat hebat!” sahut Ava menjelaskan.Ariella seketika mengernyit, terlebih mendengar putrinya menyebut nama itu. Benar saja, beg

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   249. Jangan Lihat, Jangan Dengar!

    “Paman ….” Ava bergumam, dia semakin mendekap erat Halley. Halley menoleh seraya bertanya, “Nona Ava takut?” Bocah itu mengangguk dengan tatapan gelisah. Wajar saja sebab orang-orang yang datang tampak menyeramkan. Para preman yang baru turun dari van itu memang sewaan Giselle. “Jangan lihat, jangan dengar. Paman akan melindungimu,” tutur Halley menenangkan. Sebelah tangannya merapatkan gendongannya pada Ava. Hasta lainnya kini memutar belati lipat yang dirampas dari Giselle. “Enyahlah, selagi aku memberi kesempatan!” Halley mendecak tajam.Namun, sejumlah preman di hadapannya malah menyeringai sambil mengeluarkan senjata mereka. “Tutup mulutmu dan serahkan anak itu, bajingan!” cecar salah satu preman di sana. Alih-alih menurut, Halley malah mengayunkan belatinya di samping. Ya, beruntung dia waspada, sebab seorang preman bertato laba-laba hendak menyerang dari sebelah. Saat itulah mereka menyerang bersamaan. Tapi Halley dengan sigap mengangkat tendangan hingga berhasil mendepa

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   248. Paman, Kenapa Bibi Cantik Jadi Jahat?

    “Hah!” Ava terkejut dengan wajah ketakutan. Kedua tangannya menggenggam sabuk pengaman erat-erat. Apalagi saat melihat sosok pria bermotor, yang tiba-tiba menghentikan mereka. “Bibi, orang itu mau apa?” Bocah tersebut bergumam pelan. Giselle hanya bungkam, dia sendiri juga penasaran. Hingga detik berikutnya, pria bermotor sport di depan membuka helm. Wajah tegas Halley muncul, tapi Giselle agaknya tidak mengenali. “Sialan! Siapa si brengsek itu?!” cecar Giselle kesal. Terlebih ketika Halley turun dan mengetuk jendela mobilnya. Giselle hanya menurunkan setengah kaca dengan ekspresi berang. “Kau buta? Singkirkan benda itu! Aku buru-buru!” decak Giselle tajam. Alih-alih menurut, tatapan Halley malah menggulir pada Ava. ‘Anak itu?’ batin Halley mengamati.Ya, meski menatap sekilas, tapi rupa Ava tampak familier baginya. Tapi Ava yang duduk di sana tentu tak tenang. “Bibi, Ava takut,” tukasnya dengan mata gemetar. Halley yang mendengarnya semakin penasaran. ‘Dia bilang … Ava? A

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   247. Kau Harus Membayar Semuanya Dengan Putrimu

    “Wah! Bibi cantik!” tukas Ava senang.Senyumnya merekah melihat Giselle Diorson datang ke kelasnya. Terlebih saat wanita itu menatap lembut dan melambaikan tangan padanya.Benar, hari ini Giselle sengaja datang ke taman kanak-kanak Dalin Court, sebagai kunjungan untuk peminatan anak-anak terhadap seni. Mungkin jika Lucas atau Ariella tahu, mereka tak akan mengijinkan Ava masuk sekolah.“Ava, kau mengenalnya?” tanya Nicholas yang duduk di sebelah.“Bibi cantik itu teman Mommy, Nick. Bibi pernah menjenguk Ava di rumah sakit,” balas Ava menjelaskan. Namun, dua teman lainnya yang mendengar kedetekan Ava dengan seniman tamu malah merengut. Mereka saling berbisik dan mencelanya. “Kau dengar, Secil? Lagi-lagi Ava pamer!” tukas bocah berkuncir dua. “Biar saja. Aku yakin dia bohong dan pura-pura mengenalnya!” sahut Secil kesal. Mereka pun tertawa sambil menatap Ava penuh ejekan.Tapi Nicholas yang risih pun akhirnya angkat bicara. “Berisik! Apa kalian berdua tidak bisa diam?”Bocah lelaki i

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   246. Saya Pantas Mati, Tuan!

    “Pergi!” Lucas memicing dingin pada staff Miracle Night.Tanpa buang waktu, staff itu langsung bergegas mangkir. Dia pelan-pelan menutup pintu, takut terdampak amukan Lucas.Begitu tinggal mereka berdua, Peter merasa semakin merinding, Pasalnya dia tertangkap basah saat hendak menghilangkan bukti penting.“Tuan, saya—”“Putar videonya!” Lucas segera memangkas sebelum ucapan Peter tuntas.Dia berjalan melewati asistennya, lalu duduk di kursi depan monitor.Namun, Peter yang masih berdiri di tempatnya, jadi kian tegang. Bukankah konyol jika mengumbar rahasianya sendiri?“Peter, apa kau tuli?!” cecar Lucas tajam.Sang asisten bergidik, agaknya dia tak bisa menghindar lagi.Peter lantas menekan icon yang semula menjeda rekaman CCTV tersebut. Begitu video berputar, dirinya bertambah was-was, takut Lucas akan murka.Namun, sang tuan hanya bungkam melihat video dirinya keluar bersama Giselle, yang mabuk di Miracle Night. Sialnya itu malah semakin memicu Peter cemas. Dia sangat hafal tabiat Lu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status