Share

265. Kenapa Aku Harus Mati?

last update Last Updated: 2025-09-08 16:59:02
“Kau mencurigaiku?!” decak Beatrice mengerutkan kening.

Dia berpaling pada Richard dan lantas melanjutkan, “Sayang, kau tahu sendiri, aku tidak pernah mencelakaimu. Bagaimana bisa Luke meragukanku?”

Richard hanya mengangguk, sebab dia memang memercayai istrinya.

“Ibumu benar, Lucas!” tukas Richard beralih menatap putranya. “Ayah sudah lama menunggumu. Sekarang keluarga kita sudah berkumpul, jadi jangan membuat masalah. Apalagi di depan putrimu!”

“Jika benar itu obat, harusnya dia tidak cemas. Minum saja agar aku percaya!” sahut Lucas bersikeras.

Beatrice diam-diam mengepalkan tangannya. Dia tak menyangka malam ini Lucas datang dan mengacaukan rencananya.

‘Brengsek! Dia sengaja menantangku!’ batin Beatrice penuh geram. ‘Jika aku terus menolak, Richard pasti curiga padaku!’

Irisnya melirik ramuan obat tadi. Sungguh konyol karena racun itu jadi boomerang untuknya.

‘Aish, sial! Tidak ada cara lain. Jika harus mati, aku juga akan menyeretmu bocah bajingan!’ sambung Beatrice dalam hatin
Inura Lubyanka

Happy reading kakak-kakak Sayang(⁠•⁠ө⁠•⁠)⁠♡

| 7
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Stay tune hari ini yah kak 🫶🏻
goodnovel comment avatar
Maysaroh Anisah
up lagi kak inura
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   266. Aku Punya Sesuatu Untukmu

    ***“Bagaimana kondisi istri saya, Dokter?” Richard bertanya datar.Ya, tadi malam Beatrice dilarikan ke rumah sakit. Tubuhnya yang ambruk dari tangga, berguling hingga kepalanya membentur lantai dasar. Begitu ditilik ke bawah, dia sudah tak sadarkan diri. Gelenyar merah mengalir dari tengkuk dan sekitar keningnya.“Pasien mengalami cedera cukup fatal. Benturan yang keras memicu pendarahan di otak, Tuan,” tukas Dokter menjelaskan. “Kemungkinan pasien akan mengamali stroke, bahkan kesulitan bicara.”Richard mengembuskan napas panjang. Ekspresinya memendam kecewa.“Apa pasien bisa sembuh, Dokter? Bagaimana dengan terapi?”“Mungkin bisa dicoba, tapi mengingat kondisi pasien, pasti membutuhkan waktu lama,” sahut Dokter tadi.Begitu keluar dari ruang dokter, Richard sudah disambut sang putra. Lucas sengaja menunggu di luar, sebab dirinya tak mau berurusan dengan Beatrice.“Biarkan ayah melihatnya sebentar,” tutur Richard.Lucas hanya mengangguk. Dia paham, bagaimana pun juga ayahnya pernah

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   265. Kenapa Aku Harus Mati?

    “Kau mencurigaiku?!” decak Beatrice mengerutkan kening. Dia berpaling pada Richard dan lantas melanjutkan, “Sayang, kau tahu sendiri, aku tidak pernah mencelakaimu. Bagaimana bisa Luke meragukanku?”Richard hanya mengangguk, sebab dia memang memercayai istrinya. “Ibumu benar, Lucas!” tukas Richard beralih menatap putranya. “Ayah sudah lama menunggumu. Sekarang keluarga kita sudah berkumpul, jadi jangan membuat masalah. Apalagi di depan putrimu!”“Jika benar itu obat, harusnya dia tidak cemas. Minum saja agar aku percaya!” sahut Lucas bersikeras. Beatrice diam-diam mengepalkan tangannya. Dia tak menyangka malam ini Lucas datang dan mengacaukan rencananya. ‘Brengsek! Dia sengaja menantangku!’ batin Beatrice penuh geram. ‘Jika aku terus menolak, Richard pasti curiga padaku!’Irisnya melirik ramuan obat tadi. Sungguh konyol karena racun itu jadi boomerang untuknya. ‘Aish, sial! Tidak ada cara lain. Jika harus mati, aku juga akan menyeretmu bocah bajingan!’ sambung Beatrice dalam hatin

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   264. Aku Tidak Butuh Hiburan Kecil!

    “Kau mendengar semuanya?!” Beatrice bertanya penuh tekanan.Pelayan rambut pendek yang berada di dekat pintu semakin bergidik, terlebih tatapan Batrice seolah ingin mencabik-cabiknya.“Sa-saya hari ini tidak datang ke paviliun. Saya tidak mendengar atau melihat apapun, Nyonya!” tukas Pelayan tadi terbata.Mendengarnya, Beatrice lantas menyeringai tipis.Benar, kalimat itu seperti hipnotis untuk para pelayan. Mereka akan pura-pura buta dan tuli jika melihat tindakan keji Beatrice. Semuanya lebih memilih bertahan hidup dari pada melawan sang nyonya.“Bereskan dan keluarlah!” tukas Beatrice memerintah.“Ba-baik, Nyonya!” sahut si Pelayan gugup.Sambil menelan saliva, dirinya mulai memunguti pecahan piring dan sejumlah potongan buah yang berceceran di lantai.“Hah! Kenapa semua orang tidak becus bekerja?!” Beatrice mencibir kesal.“Sudahlah, Sayang. Lupakan semuanya dan bersantailah,” tutur Pengacara tadi merengkuh tangan Beatrice.Disertai tatapan menggoda, dia mencium punggung tangan Bea

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   263. Hidup Pimpinan Tidak Akan Lama!

    “Ada yang tertembak!” Seorang wanita rambut pendek memekik.Orang-orang menutup telinga sambil lari mencari tempat berlindung. Sebagian lainnya melirik ke tundakan anak tangga menuju lobi. Sejumlah orang sudah berkerumun di sana.“Apa dia yang tertembak?” tanya lelaki buncit ikut menengok.“Ya, dia mengeluarkan banyak darah!” sahut pemuda di sebelah.Ariella tertegun dengan tatapan tegang, terlebih gelenyar merah mengalir hingga nyaris menyentuh kakinya.“Istriku, kau baik-baik saja?” Lucas bertanya cemas.Ariella hanya mengangguk. Sorot matanya tetap terpaku pada Peter yang tergeletak penuh darah. Benar, sebelum pria misterius di atas gedung itu melesatkan tembakan, Peter tak sengaja melihatnya. Dia yang semula bersiaga di samping gedung pengadilan, buru-buru lari karena senapan runduk itu mengarah ke Ariella.Beruntung Peter berhasil mendorong Ariella, tapi sialnya tembakan tadi malah mengoyak punggungnya. Peter seketika tersungkur, membuat Lucas juga tersentak saat menangkap Ariel

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   262. Selamat Datang di Neraka!

    “K-kau menipuku, Daisy!” Giselle mendengus geram. Dia tak menyangka. Padahal sudah menggantungkan nasib pada teman masa kecilnya, tapi malah ditusuk dari belakang. Sialnya, Daisy tak menyesal. Dia malah terkekeh pelan, sungguh memicu amukan Giselle meradang.“Da-dasar jalang! Aku—”“Sasha!” Daisy menyambar sambil mencengkram lengan Giselle. “Kau harus membayar segalanya. Kau lupa telah merebut hidupku? Kau merusak suaraku dan merenggut keluarga yang harusnya mengadopsiku!”Ya, Daisy memang anak paling menonjol di panti asuhan kala itu. Wajah cantik dan penyanyi jenius, membuat banyak orang tertarik ingin mengasuhnya. Namun, setelah kabar keluarga Diorson ingin mengadospi anak perempuan menyebar, Sasha malah mencelakai Daisy di ruang bawah tanah panti. Daisy terpaksa dirawat di rumah sakit saat keluarga Diorson berkunjung. HIngga akhirnya Belatia mengambil Sasha sebagai anaknya. Daisy pun tumbuh berdampingan dengan dendam selama bertahun-tahun. Begitu mendengar Sasha jatuh, dirinya m

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   261. Bersiaplah Untuk Mati!

    “Apa yang terjadi?” Lucas melirik depan.Sejumlah polisi rupanya memblokir jalan, banyak mobil patroli yang melintang.“Sepertinya ada kecelakaan, Tuan. Mereka mengubah arus, kita tidak bisa melewati jalur utama ke pengadilan,” tukas Peter menerka.Ya, para polisi memberikan arahan pada beberapa pengemudi ke jalur alternatif belokan Sunsweer. Peter pun memutar setir, mengikuti mobil-mobil tersebut.Anehnya, saat kendaraan bodyguard Baratheon tiba, mereka malah menutup semua akses dan meminta kendaraan J4 putar balik.“Selamat siang, Tuan. Mohon maaf semua jalur Nande ditutup karena ada kecelakaan besar. Jika mau ke ibu kota, Anda bisa melalui jalan Bangbuya,” ujarnya menyarankan.J4 mengernyit karena akan memakan waktu lama. Sialnya dia tak ada pilihan, J4 akhirnya memimpin mobil-mobil Bodyguard berbalik arah.Namun ketika masuk jalur Bangbuya, J4 merasa janggal. Jalanan sangat sepi, padahal harusnya macet sebab arus lalu lintas di arahkan ke sini.‘Ada yang aneh!’ batinnya memindai se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status