Home / Romansa / Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan / 37. Puaskan Aku Sebelum yang Lainnya Datang!

Share

37. Puaskan Aku Sebelum yang Lainnya Datang!

last update Last Updated: 2025-02-05 07:00:57
“Brengsek! Apa yang terjadi?!” Matthias memaki geram.

Temannya yang berambut pirang melepas topeng kelincinya, lalu menimpali, “apa mungkin ada masalah dengan listriknya?”

Dia dan pemuda yang memiliki tindik di bawah bibir itu saling berpandangan. Padahal seingat mereka sudah memastikan listriknya baik-baik saja.

“Aish, sialan! Apa karena ini gedung tua, jadi listriknya sering terganggu?” desis si pirang mematikan kameranya.

Ya, sebab percuma terus merekam karena ruangan ini jadi gelap. Meski ada jajaran lilin ganja, tapi cahaya yang dihasilkan tidak maksimal.

“Harusnya kau pastikan semuanya dengan benar. Kau terlalu ceroboh, jadi semuanya kacau seperti ini!” tukas pemuda bertindik tadi.

“Cih, sialan! Kenapa kau malah menyalahkanku, bajingan?! Kau sendiri, apa yang kau kerjakan?!” Teman Matthias yang berambut pirang menyahut kesal.

Pemuda bertindik melepas topeng dan melemparnya kasar ke lantai.

Dengan dada berselimut emosi, dirinya lantas mendengus sengit. “Kau pikir aku hanya bersant
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Selamat pagi Selamat membaca kakak-kakak ^⁠_⁠^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   38. Jangan Salahkan Aku Jika Kasar Padamu

    “Kau mau kabur?!” Matthias berkata tajam seiring langkahnya yang memicu Ariella mundur.“Aku sudah susah-susah membawamu ke sini. Mana bisa kau pergi begitu saja!”Pemuda itu langsung melayangkan gamparan tangannya ke wajah Areilla, sampai-sampai wanita tersungkur ke lantai.“Hah ….” Ariella memegangi pipinya yang berdenyut panas.Belum sempat berpaling, tiba-tiba saja Matthias merengkuh rambutnya yang terurai dan lantas menyeret Ariella menuju ranjang.“Ahh … le-lepaskan saya, Tuan Muda!” Wanita itu mengerang kesakitan.Namun, Matthias sama sekali tak menggubrisnya. Dia memicing ke arah temannya yang baru memunguti lilin.Bahkan dengan emosi, Matthias mendengus geram. “Kenapa kau tidak becus menjaga jalang lemah ini, hah?! Kau mau dia kabur dan mengacaukan segalanya?!”“Tapi kau berhasil menangkapnya, ‘kan? Lagi pula dia tidak akan bisa kabur juga,” sahut temannya yang memicu emosi Matthias membengkak.“Brengsek! Kalau dia tidak bisa kabur, kenapa talinya sampai lepas? Apa yang kau la

    Last Updated : 2025-02-06
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   39. Aku Akan Menghabisimu

    “Lihat! Wanita itu di sana!” Teman Matthias yang bertindik menyeru keras. Dia menunjuk Ariella yang tertegun di depan mobil beberapa meter di sana. “Jangan berani kabur, jalang sialan!” Ya, beruntung mobil tadi berhenti tepat sebelum menabrak Ariella. Namun, karena terkejut dan berpikir akan tertabrak, Ariella masih membeku di posisinya. Dan sial, tanpa sempat kabur, kedua teman Matthias sudah lebih dulu mencekalnya. “Tertangkap juga kau, dasar pelacur!” cecar pemuda berambut pirang begitu merengkuh lengan Ariella. Wanita itu menoleh buncah seraya berusaha menampik cengkeraman itu. “Hah! Ti-tidak, tolong lepaskan. Jangan bawa saya!” Ariella memberontak hebat, tapi pemuda yang lain langsung menahan sebelah tangannya. Mereka berusaha keras menyeret Ariella menuju gedung tua tadi, tanpa peduli kaki Ariella yang terluka. “Tolong! Si-siapapun tolong saya!” Ariella berteriak keras sambil menoleh ke arah mobil tadi. Dia berharap siapapun orang itu, bisa membantu dirinya. Atau se

    Last Updated : 2025-02-07
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   40. Tolong Jangan Tinggalkan Saya

    “Bagun!” Lucas memerintah dengan tatapan dinginnya. Namun, Ariella yang masih tak percaya pria itu muncul di sini, hanya mengerjap bingung. Dia mendongak, menatap sang suami yang berdiri penuh wibawa. “Kau tuli? Atau kau mau tetap di sini?!” Lucas kembali mendecak tanpa ekspresi. Saat itulah Ariella menyadari, bahwa pria itu memanglah suaminya. Dengan manik berkaca-kaca, wanita tersebut berkata, “Tu-tuan Muda, bagaimana Anda bisa ada di sini?” “Aku tidak mengulangi ucapanku untuk kedua kali, jadi tinggallah di sini!” tukas Lucas yang lantas berniat pergi. Tapi belum sampai pria itu melangkah, Ariella lebih dulu merengkuh kakinya. Bahkan dia mencekalnya kuat seolah tak ingin ditinggalkan sendiri. “Tidak! Mo-mohon bawa saya bersama Anda, Tuan Muda!” tutur wanita itu penuh harap. “Tolong, saya tidak mau kembali ke tempat itu bersama mereka. Tolong jangan tinggalkan saya.” Manik hazelnya berkaca-kaca, bahkan dadanya bergemuruh buncah, sungguh takut jika Lucas pergi ta

    Last Updated : 2025-02-07
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   41. Hanya Pecundang yang Menyerang Wanita Lemah

    ‘Aku baru tahu,’ batin Lucas memperhatikan tahi lalat kecil di bawah mata kanan Ariella. Ya, itu sangat mirip dengan Giselle. Hanya saja tahi lalat mantan tunangan Lucas itu ada di bawah manik kirinya. Jelas saja Lucas yang selama ini memandang Ariella layaknya serangga tak mengetahui itu. Dan ini mengingatkan Lucas dengan sesuatu. Pria tersebut sempat tenggelam dalam pikirannya beberapa saat, tapi dia segera menampik fakta. ‘Tidak mungin. Pasti hanya kebetulan!’ batin Lucas dengan rahang mengeras. Dia mulai menyeka bekas luka di sudut bibir Ariella. Area itu sangat lebam, jelas sekali seseorang telah memukulnya dengan kasar. Dan itu memicu alis Lucas berkedut. Benar, meski Lucas amat membenci Ariella, tapi dia tak pernah memukul wanita itu. Dalam kamusnya, hanya pecundang yang menyerang wanita lemah. ‘Aku jadi penasaran. Siapa berandal yang berani merusak mainanku?!’ geming pria tersebut. Usai beberapa saat, Lucas beralih ke luka di perut Ariella. Dia menyingkap linger

    Last Updated : 2025-02-08
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   42. Jangan Biarkan Siapapun Melihatnya Lagi!

    “Siapa yang menyebarkan ini?!” Lucas bertanya dengan rahang mengeras.Alis tebalnya merapat begitu melihat video tak senonoh Ariella yang merangkak tanpa busana. Ya, itu adalah rekaman yang diambil Matthias pagi tadi di mansion Baratheon. Rupanya pemuda itu benar-benar mengunggahnya ke internet.“Saya sudah melacak alamat IP perangkat yang pertama kali menyebarkannya. Video ini diunggah melalui ponsel Tuan Muda Matthias, tepatnya dari area gedung pinggiran Linberg, Tuan Muda!” ujar Peter disertai tatapan serius.Kening Lucas mengernyit seiring pikirannya yang mengingat tempat dia bertemu Ariella tadi.Belum sampai pria itu menimpali, sang asisten kembali berkata, “saya juga menyelidiki teman-teman Tuan Matthias. Ternyata mereka termasuk dua pemuda yang mengejar Ariella di jalan tadi, Tuan Muda. Jadi kemunginan besar, Tuan Matthias yang melakukan itu pada Ariella.”“Bajingan kecil itu! Semua orang bawaan Beatrice memang tidak ada yang benar!” tutur Lucas pelan, tapi penuh tekanan.Ya, s

    Last Updated : 2025-02-09
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   43. Aku Bukan Orang yang Suka Berbagi!

    “Ah? Se-sejak kapan Kak Lucas di sini?” Chelsea bertanya begitu menoleh ke belakang. Dia mengerjap tegang saat menilik ekspresi dingin Lucas dan sang asisten di sebelahnya. Bahkan tatapan penuh curiga pria itu semakin membuat Chelsea was-was. “Kenapa Kak Lucas muncul dari sana? Apa selamam Kakak tidak tidur di mansion?” Chelsea berupaya menggali topik untuk mengalihkan perhatian. Namun, Lucas yang tak terpengaruh hanya menarik seringai tipisnya. “Jadi itu kau?” katanya yang memicu Chelsea mengerjap bingung. “Apa maksud Kak Lucas? Chelsea tidak mengerti,” sahut wanita itu mengerutkan keningnya. Dirinya yang lihai bersandiwara, tentu tidak pasrah begitu saja. “Sepertinya Kak Lucas habis lembur, ya? Wajah Kakak terlihat lelah. Apa Kak Lucas menginginkan sesuatu? Chelsea bisa meminta Pelayan membawakan makanan atau teh untuk Kakak.” Wanita itu melanjutkan katanya sambil merengkuh lengan Lucas. Sang pria mengedutkan alisnya. Dia sungguh risih karena setiap ada kesempat

    Last Updated : 2025-02-11
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   44. Jadi Kau Lebih Memilih Bermusuhan Denganku?

    “A-apa maksudnya? Kenapa tiba-tiba Kak Felix?!” Matthias menatap bingung. Alih-alih langsung menyahut, Lucas justru merengkuh kerah Matthias dan memaksanya bangun. Adik sepupunya tersebut bergidik saat menatap manik tajam Lucas sedekat itu. “Aku tahu kau kacung Felix yang mengurus para preman di gedung Red Bloom!” tutur Lucas pelan, tapi nadanya mengandung gertakan. Leher Matthias seketika menegang. Padahal dia sudah diwanti-wanti menjaga rahasia ini. Namun, tak disangka Lucas sudah mengetahuinya. Dengan sorot waspada, pemuda itu bertanya, “apa yang kau inginkan?” “Katakan pada preman itu untuk meratakan gedung Red Bloom!” sahut Lucas memerintah. “K-kau gila?! Jika begitu Kak Felix pasti membunuhku!” Matthias mendengus buncah. Lucas hanya menarik seringai tipis. Dia tahu benar Matthias sangat patuh pada Felix, tapi jika pemuda itu terdesak, pasti tidak akan mampu menolak titahnya. “Jadi kau lebih memilih bermusuhan denganku? Pastikan kau siap menghadapi kematian

    Last Updated : 2025-02-12
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   45. Kenapa Dia Harus Berpenampilan Seperti Itu?

    “Tu-tuan Muda?!” Ariella berpaling dengan manik terbelalak. Lehernya seketika menegang saat Lucas melangkah dengan wajah berangnya. Bahkan pria itu langsung mencekal tangan Ariella, membuat wanita itu terpaksa bangit dari kursi. “Apa yang kau lakukan di sini?!” Lucas mencecar seiring langkahnya yang mendorong Ariella. Wanita itu bergidik mendapati tatapan tajam Lucas. Bahkan terpaksa mundur sampai punggungnya menatap meja di belakang. Iris Ariella gemetar sembari berkata, “ma-maafkan saya, Tuan Muda. Saya hanya—” “Kenapa kau sembarangan menyentuh barang-barangku?!” Lucas pun menyambar sengit. Maniknya beralih memicing kuas lukis di tangan kanan Ariella. Cengkeraman Lucas semakin kuat, sampai-sampai membuat kuas tadi jatuh dan tak sengaja mencoret atas dada Ariella. “Ah?” Sang wanita mengerjap saat cat hitam dari kuas itu menodai kemeja putihnya. ‘Gawat, Tuan Muda akan marah kalau baju ini kotor,’ batin Ariella was-was dalam hati. Namun, Lucas malah kian menjulur

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   162. Kau Mau Kabur, Cantik?

    ‘Tidak ada?!’ batin Lucas saat tak mendapati Ariella di sana.Irisnya memindai sampai ke bangku belakang, tapi sang wanita tak nampak. Hanya ada Giselle yang kini terkulai lemas di kursi kemudi.“Luke? Kaukah itu?” tutur Giselle terdengar lemah.Gelenyar darah mengucur dari keningnya. Dia perlahan mengerjap, coba menjernihkan pandangan saat melihat wajah Lucas di luar jendela.“Luke ….” Wanita itu kembali merintih, berharap Lucas segera meraihnya.Namun, ketika membuka pintu, Lucas malah bertanya, “di mana Ariella?!”Giselle mendengarnya dengan jelas. Dan itu kian membuat emosinya meradang perih.‘Sial! Di saat aku terluka parah, bagaimana bisa kau mencari jalang itu?!’ geming Giselle menelan saliva dengan berat.“Bukankah kau bersama Ariella? Di mana dia?” Lucas terus mendesaknya.Akan tetapi Giselle tetap bungkam. Dengan keadaan ini, dirinya bisa mudah berpura-pura dungu. Bahkan detik selanjutnya dia kembali memejam selaras kesadarannya yang hilang.Lucas yang melihatnya, semakin men

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   161. Apa Dia Sungguh Ingin Mati?

    ‘Brengsek!’ Giselle memaki geram begitu melihat Peter keluar dari Rolls Royce hitam di sana.Terlebih saat lelaki itu membuka pintu belakang untuk Lucas. Amukan Giselle kian membengkak, menyadari Lucas bergegas meninggalkan kantor demi bertemu Ariella.‘Aku tidak akan membiarkan ini!’ batin Giselle penuh tekad.Dia lekas mengunci pintu saat Ariella hendak keluar. Disertai tatapan geram, Giselle langsung menyalakan mesin mobilnya.“Apa yang Anda lakukan? Biarkan saya keluar!” decak Ariella melirik sinis.Giselle tak menggubris. Dia justru menginjak pesal gas hingga mobilnya melesat pergi sebelum Lucas melihatnya. “Nona Giselle! Sebenarnya apa yang Anda lakukan?!” Ariella memicing geram.Namun, lawan bincangnya tetap bungkam sambil mencengkram kemudi lebih erat. Bahkan Giselle tak segan memacu mobil putihnya lebih kencang.Ariella menghela napas panjang sambil berujar, “apa Anda setakut itu Tuan Lucas memilih saya?!”“Tutup mulutmu, jalang sialan!” Giselle menyambar penuh tekanan. “Kau

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   160. Seorang Kekasih Bisa Putus Kapanpun!

    “Dasar berandal! Kau tidak tau tentang itu?!” Richard mencibir sengit.Terlebih saat Lucas menatap tajam dan terkesan menuntut penjelasan, sungguh menebalkan asumsi Richard.“Katakan, Ayah!” decak Lucas kian mendesak.“Ayah bertemu Pelayan itu di rumah sakit. Dia bersama gadis kecil yang sekilas mirip denganmu!”Sahutan Richard semakin memicu Lucas tertegun.Jika ayahnya menyebut ‘pelayan’, maka jelas itu Ariella Edelred. Dan ini bertepatan dengan suara anak kecil yang Lucas dengar saat menelepon wanita tersebut. Panggilan ‘mommy’ kala itu masih terngiang jelas di telinga Lucas.‘Ariella dan Damien tidak menikah. Jika dia benar-benar punya anak, bisa saja itu darah dagingku!’ batin Lucas menyimpulkan.“Anehnya wanita itu tidak mengenali Ayah. Dia buru-buru pergi saat Ayah bertanya mengenai anak perempuannya!” Richard kembali berujar sambil menuatkan tangan. “Ayah tidak peduli tentang ibunya. Jika benar itu cucuku, dia harus kembali ke ranah keluarga Baratheon. Kau mengerti?!”Ya, sejak

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   159. Kita Bisa Berbagi Ayah

    “Secil! Apa yang kau katakan? Kau tidak boleh bicara begitu pada pada Ava!” Nicholas membentak marah.Dia tahu bocah perempuan dengan cardigan pink itu sangat angkuh dan sering menganggu teman-teman lain. Jika Ava menjadi targetnya juga, maka Nicholas jelas tidak terima.“Apa yang salah? Aku hanya bertanya padanya. Ava tinggal menjawab saja, punya Ayah atau tidak!” Secil berujar sambil melipat tangan dengan sombongnya.Saat itula, Laura-teman Secil yang memegang loliop juga berkata, “Secil benar. Ava saja tidak tau Papa Day. Itu aneh. Apa selama ini dia tidak pernah merayakan Papa Day di rumah?”“Ava, jangan-jangan kau memang tidak punya Ayah, ya? Mommy bilang anak yang tidak punya orang tua itu bermasalah. Dan kau sering membolos!” tutur Secil dengan sorot penuh ejekan.Dia menoleh pada temannya sambil tertawa.Ava pun melangkah lebih dekat, lalu menjelaskan, “Ava tidak membolos, tapi—”“Menjauhlah dari Secil!” sentak Laura sambil mendorong Ava.Bocah itu nyaris saja terjungkal ke bel

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   158. Apa Kau Tidak Punya Ayah?

    “Paman Damien!” Ava memanggil riang sambil berlari ke arah pria itu.“Oho! Tuan Putri Ava!” Damien pun menangkap gadis kecil itu dan menggendongnya. “Ava rajin sekali pagi-pagi sudah rapi.”Bukannya menjawab, perhatian anak perempuan itu malah terpaku pada wajah Damien yang lebam.Sambil mengerjap bingung, dia pun bertanya, “apa orang jahat memukuli Paman? Wajah Paman pasti sakit.”“Paman memang habis melawan orang jahat, tapi Paman tetap menang karena berhasil mempertahankan milik Paman,” sahut Damien disertai senyum tipis.“Jadi orang jahat itu mau mencuri barang Paman Damien?” Ava menyahut cemas.Damien melirik Ariella, alih-alih langsung menimpali pertanyaan itu.Dengan ekspresi seriusnya, Damien pun berkata, “bukan barang, tapi hal paling berharga bagi Paman!”Ariella yang sejak tadi bungkam, sungguh tak menyangka Damien akan bicara seperti itu. Bukankah Damien marah padanya?“Ava tau? Paman akan tetap melindungi hal paling berharga itu dengan semua kekuatan Paman. Paman tidak aka

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   157. Aku Rela Menyerahkan Diriku Padamu

    “Uhh … kau sudah bangun, Luke?” Giselle mendesah pelan saat membuka mata.Dirinya menggeliat, merebahkan kepala di dada Lucas selaras dengan tangannya yang memeluk pria itu kian erat.“Aku sangat lelah. Bisakah kita tidur lebih lama?” sambung wanita itu memejamkan mata lagi.Namun, Lucas yang risih seketika bangun. Rahangnya tampak mengetat, tampak menahan amukan.“Apa yang kau lakukan di sini?!” tanyanya tanpa menoleh sedikitpun.Giselle mengerjap heran. Dirinya ikut bangun sambil merengkuh selimut untuk menutupi tubuhnya yang tanpa busana.“A-apa maksudmu, Luke? Kau tidak mungkin lupa kalau selamam kita telah bercinta ‘kan?” sahut Giselle yang lantas meraih lengan pria itu.Lucas sekejap membuang pandangan dengan tangan mengepal geram. Mau dipikir bagaimanapun, dirinya dan Giselle sangat mustahil. Sialnya dia tak bisa membantah karena tidak ingat apapun.Sang wanita menggelayut manja di lengan pria itu sembari berbisik, “apa yang kau pikirkan? Ini bukan masalah besar. Kita memang aka

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   156. Tolong Sadarkan Dirimu

    “Luke, buka pintunya. Aku tau kau ada di dalam. Cepat buka. Kenapa kau menghindariku?!” tukas Giselle dari luar. Begitu siuman di rumah sakit, Giselle langsung menanyakan Lucas. Meski Belatia marah habis-habisan karena dia bertindak gila, tapi Giselle tetap keras kepala. Apalagi dia telah mengetahui hubungan Lucas dan Ariella. Mana mungkin dirinya diam saja? “Luke, bicaralah sekali saja padaku. Aku mohon temui aku, Luke!” Giselle terus berujar penuh harap. Sementara di dalam, Lucas hanya bungkam dengan keringat yang mengebaki dahi dan tengkuknya. Sensasi panas pun menjalar ke seluruh tubuh, membuatnya tak karuan. ‘Brengsek!’ batin Lucas mengumpat tajam saat kepalanya bertambah pening. Irisnya melayap ke sekitar dan terpaku pada wine yang tadi disesapnya. Saat itulah Lucas bisa menerka bahwa anggur tersebut yang membuatnya kacau seperti ini. ‘Hah, sial! Apa sejak awal ini rencanamu, Ariella?!’ geming Lucas dengan rahang mengeras. Dia semakin kesal sebab meminumnya setelah

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   155. Aku Terlanjur Mencintainya

    ‘Apa itu suruhan Lucas?’ batin Damien menerka. Dia meraih belati, lantas melangkah ke ruang depan dengan waspada. ‘Jika bajingan itu yang mengirimnya, aku tidak akan membiarkannya kembali hidup-hidup!’ Damien bertekad geram. Namun, mendadak lampu ruangan tersebut menyala terang. Damien sontak membelalak saat mendapati sosok tinggi besar yang familiar. “Ayah?” tukas pria itu merapatkan alis. Ya, Hessen Rudwick-ayah Damien tersebut melepas mantel dan beranjak menuju sofa. “Ayah tidak tau kau di sini. Kenapa tidak menyalakan lampu? Apa kau minum-minum?” tukas Hessen yang hafal tabiat putranya. Dia merebahkan punggung ke sofa sambil memejamkan mata. “Bawakan Ayah alkohol juga. Ayah akan bergabung denganmu sampai mabuk!” sambung lelaki itu. Damien menarik napas panjang. Biasanya dia melarang Hessen menelan alkohol, tapi entah kenapa kali ini dirinya membiarkan. Tak lama kemudian, Damien kembali membawa dua botol. Dirinya duduk sambil menuangkan alkohol kadar rendah untuk sang aya

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   154. Harusnya Kau Berbohong Sampai Akhir

    “Apa yang kau katakan?!” tukas Damien menuntut penjelasan. Ariella yang berada di sebelah tak langsung menjawab. Meski harusnya menenangkan Damien, tapi entah mengapa mulutnya berat bicara. Sang pria berpaling seraya mendesaknya lagi. “Kau bercanda ‘kan, Ariella? Kau marah karena aku mengikutimu diam-diam, sampai berbohong padaku jika Lucas—” “Maafkan aku, Damien. Harusnya aku memberitahumu lebih awal bahwa—” “Tidak!” sahut Damien memangkas. “Kau sudah bilang padaku kalau Ayah Ava meninggal. Kenapa tiba-tiba Lucas? Hah … tidak. Sebelumnya kau tidak pernah berhubungan dengan si brengsek itu. Mustahil! Ini sangat gila, Ariella!” Ariella paham Damien terus menampik fakta, tapi dia tak bisa menutupi terus. Dengan manik gemetar, wanita tersebut berkata, “aku bersalah, Damien. Aku tau kau marah dan kecewa padaku. Tapi aku tidak menyesal menemui Lucas karena aku sangat membutuhkannya!” “Meski aku sangat membenci Lucas dan berulang kali ingin membunuhnya dalam pikiranku, tapi aku tidak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status