Home / Romansa / Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan / 59. Sepertinya Kau Sudah Mendapat Mangsa Baru

Share

59. Sepertinya Kau Sudah Mendapat Mangsa Baru

last update Last Updated: 2025-02-21 14:46:01
‘Sebelum pergi, lukisannya masih baik-baik saja. Aku juga mengunci pintunya. Ta-tapi siapa yang melakukan ini?’ batin Ariella menatap lemas.

Pundaknya merosot saat melihat lukisan ballerina yang harusnya diserahkan pada Lucas, malah robek tak beraturan. Ya, agaknya seseorang menerobos kamar wanita itu, lalu merusak lukisannya dengan senjata tajam.

Ariella pun meraih kanvas lukisan itu, lalu membatin, ‘jika harus membuat ulang, pasti akan banyak memakan waktu.’

Memang tidak sulit jika harus melukis ulang, tapi Ariella penasaran dengan dalang yang tiba-tiba merusak lukisan ini.

“Selain Tuan Muda Lucas dan Tuan Peter, tidak ada yang tahu tentang lukisan ini. Dan orang yang aku temui saat keluar kamar … Nona Chelsea?!” tukas Ariella menerka.

Alis wanita itu merapat seiring tangannya yang kian erat memegang pinggiran kanvas tadi. Jika diingat sejak awal, Chelsea memang selalu berlaku buruk padanya.

Ariella pun menghela napas berat seraya bergumam, “apa yang harus aku katakan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading yah guys
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   198. Sampai Kapanpun Aku Tidak Akan Menceraikanmu!

    Ava berpaling pada Ariella sembari berkata, “Mommy, lihat. Itu Daddy. Ayo kita temui Daddy!”Sang ibu yang berada di sebelahnya justru tertegun beku. Dia refleks mencekal tangan Ava yang berniat membuka pintu mobil untuk turun.“Apa ada, Mommy?” tanya bocah itu bingung.Dia mengerjap heran, tapi Ariella hanya menatap tajam ke arah Lucas yang berjalan mendekati Bentley hitamnya.“Ava, tetaplah di dalam. Jangan keluar kecuali Mommy minta,” tutur Ariella yang lantas menoleh pada putrinya. “Ava mengerti?”“Kenapa Ava tidak boleh keluar? Ava kan mau ketemu Daddy,” sahut Ava tak paham.“Ava tidak ingat ucapan Mommy? Ava tidak boleh dekat-dekat dengan orang asing. Kita tidak tahu apakah orang itu jahat atau tidak. Jadi Mommy akan bicara padanya.” Ariella menjelaskan dengan lembut.Mau seakrab apapun Ava dengan orang luar, dia akan tetap mendengarkan Ariella. Gadis kecil itu akhirnya mengangguk. Dia hanya diam mengamati ibunya yang kini menghampiri Lucas.‘Ava harap Mommy bisa berteman baik d

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   197. Kalian Akhirnya Tidur Bersama?

    ‘Aish, sial!’ Damien berhenti tepat sebelum mendaratkan ciuman. Dia bergegas mundur saat kewarasan memanggilnya. Kedua iris masih terpaku pada Ariella yang terlelap. Semakin dipikir, Damien merasa dirinya bajingan buruk.‘Brengsek! Sebenarnya apa yang kau lakukan? Kau mau melecehkannya?!’ batin pria tersebut merutuki diri sendiri. Tangannya mengusap dagu dengan kasar. Agaknya Damien kian gila jika terus ada di sini. Terlebih dirinya juga dikacaukan alkohol. Damien pun bangkit, lalu menarik selimut sampai sebatas dada Ariella. ‘Maafkan aku, Ariella. Aku memang bodoh,’ sambung Damien kembali menegakkan diri. Namun, ketika hendak mangkir, mendadak Ariella menahan tangannya. Damien seketika menoleh. Keningnya mengerut memperhatikan jari wanita itu menggenggamnya erat. “Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku,” tutur Ariella amat lirih. Maniknya terbuka sayu, jelas dirinya belum sepenuhnya sadar. Damien menatapnya, lalu bertanya, “kau butuh sesuatu? Apa kau mual?”Ariella hanya mengerj

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   196. Apa Kau Pernah Menyukaiku?

    “Kau mabuk?” Damien berujar selaras alisnya yang bertaut.Dia yang kebetulan turun ke lantai bawah setelah menyelesaikan pekerjaan, malah tak sengaja melihat Ariella. Damien merengkuh pinggang wanita itu, tapi Ariella malah menggeleng sambil menatap nanar.“Temani aku minum. Aku sedang bosan,” ujar wanita tersebut.“Sudah cukup, kau bisa pingsan jika minum terus.” Damien memeringatkan penuh perhatian.Terlebih dia melihat jelas mata Ariella berubah merah. Meski tidak tahu kebiasaan mabuk wanita ini, sebab Ariella selalu menjaga diri di depannya, tapi Damien tak bisa mengabaikannya.Namun, Ariella tetap nekat. Dengan kesadaran yang menipis, dia menunjuk-nunjuk dada Damien dengan jarinya.“Kan ada kau. Bukankah kau bilang akan selalu di pihakku? Artinya kau harus menurut padaku!” tukas Ariella disertai wajah tertekuk.Damien tersenyum miring. Baru kali ini dirinya melihat sisi manis Ariella. Dan itu sungguh membuatnya gemas, bahkan semakin penasaran mengenai tindakan lain saat wanita itu

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   195. Kenapa Hidupku Tidak Bisa Lepas Dari Lucas?

    “Damien, aku ….” Ucapan Ariella kembali tertelan saat dirinya menatap pria itu.Baginya, Damien Rudwick sosok penyelamat yang begitu baik. Dia juga pria sejati yang tak pernah menyakitinya. Akan tetapi, Ariella tak pernah memikirkan pernikahan dengannya. Hidup wanita itu hanya untuk Ava. Mengenai pria, mungkin dia sudah mati rasa.“Lihat aku baik-baik, Ariella. Sejak awal, kau sangat berharga bagiku. Kau dan Ava sama-sama penting untukku. Aku sudah menganggap kalian seperti keluarga. Mari kita buat keluarga yang sebenarnya bersama Ava,” tutur Damien amat serius.Tak ada candaan di mata pria itu. Tapi entah mengapa Ariella semakin ragu.Namun, belum sampai wanita tersebut menimpali, mendadak terdengar seruan bocah yang riang. “Mommy!”Ariella yang berada di dalam mobil, seketika menoleh. Dari kaca spion, dia bisa melihat Ava yang berlari mendekat dengan seragam sekolah. Agaknya gadis kecil itu baru pulang, sebab Jane berjalan di belakangnya.“Temui Tuan Putri kita, kau bisa menjawabku n

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   194. Kita Cerai Saja!

    “Lepaskan aku!” tukas Ariella mendorong Lucas menjauh.Apalagi saat mengingat bayi Lucas dalam kandungan Giselle, Ariella benar-benar merasa jijik. Sialnya sang pria malah mendekapnya erat, seakan tak mau melepasnya.“Aku merindukanmu, istriku. Maaf, aku terlambat membebaskanmu,” bisik pria itu pelan.Manik Ariella melebar. Dia seketika mengangkat tatapan pada Damien di belakang Lucas.“Ja-jadi yang membebaskanku …,” tutur Ariella ragu-ragu.Lucas melonggarkan pelukan.“Kau pikir Damien yang melakukannya?!” sahut pria itu disertai nada sindiran.Secara tidak langsung, dia menunjukkan pada Ariella bahwa dia mampu melakukan apapun, yang Damien usahakan dengan keras.“Ariella, syukurlah dirimu bebas lebih cepat. Tuan Black dan aku memang mengurus kasus ini, tapi aku tidak tahu kalau Nona Giselle sudah mencabut tuntutannya,” tukas Damien buka suara. Meski kesal, tapi dia harus mengakui kekalahannya.Namun, ini menyebalkan bagi Ariella. Padahal dia sedang kesal dengan Lucas, tapi pria itu

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   193. Dia Lupa Cara Menjadi Giselle

    “Luke, kau bercanda?!” Giselle bertanya dengan sorot tegang.Telinganya berdengung, sungguh tak mau percaya bahwa pria itu memutus pertunangan dengannya.Sialnya, wajah dingin Lucas jelas menunjukkan keseriusan. Dia bahkan meraih kotak cincin dari balik jasnya, lalu menyodorkan ke tengah meja.“Mulai sekarang, kita tidak ada hubungan apapun, Giselle!” tukas pria itu tegas.Dirinya bangkit, memberi salam hormat pada Belatia dan Bjorn di seberang meja. Tanpa menunggu sahutan siapapun, Lucas lantas mangkir dari ruangan tersebut diiringi Peter.Namun, tiba-tiba saja Giselle menyusul dan lekas merengkuh lengan Lucas agar berhenti.“Tunggu dulu, Luke! Kau tidak bisa seperti ini!” decak Giselle yang beralih menghadang ke depan.Dia menggeleng panik seraya berkata, “kau kehidupanku, kau tau aku sangat mencintaimu, Luke. Jangan tinggalkan aku. Aku mohon!”Sorot dingin Lucas tak goyah. Dia justru melepas paksa tangan Giselle agar menyingkir darinya.“Hah … tidak, aku tidak mau! Kau milikku, Luke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status