Share

Bab 44

Rafi menggeleng. "Pada awalnya tidak. Tetapi Kafka, Laki-laki itu, bisa mengerti jika ini semua demi kebaikan anak-anak kami, " Jawab Rafi kemudian.

"Mmh... Berarti Nazwa dan ke dua orang tuanya belum mengetahui kehamilan Renata?" Tanya Ibu lagi.

"Tentu saja belum, bu." Kali ini Renata yang menjawab. “Kami saja baru mengetahuinya,” ujarnya lirih.

Ibu memejamkan mata. Mengembuskan napasnya. Keningnya berkerut seperti sedang memikirkan sesuatu. Ibu membuka matanya, menatap Renata kemudian Rafi. "Rafi, besok antar Ibu ke rumah Nazwa." Ucapan Ibu yang tiba-tiba membuat Rafi dan Renata terkejut.

"I-Ibu mau ke-ke rumah Nazwa?" Ulang Rafi tergeragap.

"Mau apa Ibu ke sana?" Tanya Renata penasaran.

"Tentu saja kita harus memberitahu kehamilanmu ini, Re." Jawab Ibu bijak.

"Untuk apa, Bu?" Sergah Rafi seperti enggan.

"Untuk apa? Tentu saja untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, Rafi!" Tekan Ibu.

"Maksud Ibu?” taut Rafi.

"Kamu akan mengerti nanti. Sudah, Ibu mau istirahat dulu. Ka
saraswatinda

Hi Readers..Kita lanjut lagi ya... Haturnuhun sudah menunggu dan membaca. Mugi berlimpah rizki untuk kalian semua..

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status