Share

27. Hari Istimewa yang Istimewa

Pertanyaan Yudha membuat Allan merasakan debaran di dadanya. Mimi, gadis itu juga tak kalah terkejut. Wajahnya sedikit merona.

"Eeehhh, sebenarnya ...."

"Tidak apa. Bagus kamu sudah move on. Hidup memang terus berjalan. Kamu pantas bahagia, Lan." Yudha tersenyum lebar.

Allan dan Mimi bertatapan. Tapi tak satupun dari keduanya yang berusaha meluruskan apa yang Yudha pikirkan.

"Aku akan cukup lama menjalani hukumanku. Dan kamu, aku senang, kamu akan bisa meneruskan cita-cita kita. Dalton akan siap kapan saja mendukung. Aku harap kamu segera melejit dan dikenal banyak orang." Yudha melanjutkan perkataannya.

"Apakah kamu tidak bisa melukis di sini?" Allan bertanya.

"Bisa, tentu saja." Yudha menjawab cepat.

"Kamu masih melukis atau tidak?" Allan memandang Yudha.

"Belum pernah berhasil. Aku mencoba beberapa kali, aku merasa tidak puas. Yang aku bayangkan dan yang tertuang tidak sesuai, aku tidak mampu." Yudha menggeleng keras.

Setelah peristiwa kelam yang dia alami, Yudha tidak bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status