Share

36. Nehan yang Tak Terduga

Hujan turun tidak begitu deras, tapi cukup lama. Sejak siang hingga menjelang sore rintiknya belum juga berhenti.

Mimi menatap keluar jendela kamar. Dia perhatikan titik hujan yang jatuh bergantian terus saja membasahi tanah. Ini hari ketiga dia tinggal di tempat kos. Memang dia tidak melihat wajah ketus Allan. Dia tidak perlu berhati-hati bersikap dan takut-takut kalau melakukan sesuatu yang membuat Allan marah. Namun, entah kenapa dia tetap tidak tenang.

"Apa Kak Allan ga buka suratku? Apa setega itu? Mungkin saja sudah, tapi dia ga peduli." Hati Mimi bergelut. Allan tak pernah bisa sepenuhnya menyingkir dari pikirannya.

Klekk!

Mimi menoleh ke arah pintu. Dayinta masuk je kamar, membawa nampan di tangannya. Dia mendekati Mimi dan duduk di sebelah gadis itu.

"Lihat, Mi." Senyum Dayinta melebar. Dia tunjukkan nampan yang dia bawa ke depan Mimi. "Teh panas dan pisang goreng. Mantap, kan?"

Mimi melihatnya, dia ikut tersenyum. "Cocok banget. Hujan-hujan gini."

"Yuk, serbu." D
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status