Share

Bab 132

Saat dalam perjalanan pulang ke rumah, Hazel ingin mengatakan sesuatu, tetapi kembali mengurungkannya.

Sergio menyadari tatapan ragunya, lalu tersenyum tidak berdaya. "Mau tanya apa, tanya saja."

Mendengar itu, Hazel langsung mengutarakan keraguan di dalam hatinya. "Kepribadian kalian bertiga berbeda jauh, kenapa kalian bisa jadi teman baik?"

Sergio berpikir serius, lalu menjawab, "Sebenarnya dulu hubungan kami nggak bagus dan saling nggak suka. Lalu setelah dewasa, teman kami yang paling tua dibunuh oleh sekelompok pembunuh. Demi membalas dendam, kami bertiga berdamai untuk sementara waktu."

Seiring berjalannya waktu, proses kerja sama itu pun membuat mereka jadi mengerti satu sama lain.

Dari konfrontasi dan permusuhan di antara mereka, perlahan-lahan mereka mulai memahami dan mempercayai satu sama lain.

Meski nada bicara Sergio terkesan meremehkan, kata-katanya penuh keseriusan.

Hazel tidak berani bertanya lagi dan menutup mulutnya.

Sergio menoleh dan meliriknya, berkata dengan sedik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status