Share

Bab 155

Mendengar jawaban Sergio, Hazel hampir menangis, tetapi dia tetap mencoba berunding dengannya, "Om, aku nggak bisa napas. Bisakah Om melonggarkan pelukan Om?"

Sergio perlahan mengendurkan pelukannya, tetapi masih terus memeluknya.

Dia tidak terlihat akan melepaskan Hazel.

Hazel, "..."

Jika bukan karena mencium bau alkohol yang menyengat dari tubuh Sergio, Hazel akan curiga kalau Sergio berpura-pura mabuk.

Dia menarik napas dalam-dalam dan terus bertanya, "Bisakah Om duduk di sofa dulu? Aku capek berdiri terus."

Sergio akhirnya dengan enggan mengangkat wajahnya dari bahu Hazel.

Dia menggerakkan matanya ke bawah dan melihat Hazel berdiri dengan kaki telanjang tanpa mengenakan sandal rumah. Seketika, tatapannya langsung membeku.

Matanya tertuju pada kaki putih Hazel dan jakunnya bergerak naik turun beberapa kali. Lalu, dia menggendong Hazel.

Hazel langsung berteriak ketika tubuhnya tiba-tiba melayang di udara, dengan gugup memeluk leher Sergio.

Baru setelah Sergio membaringkannya di sofa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status