Share

31. Murka

"Mas Arsya gak boleh pulang..." rengek Nisya sembari bergelayut manja di lengan Arsya. 

"Istri saya menunggu dirumah." ujar Arsya memohon. Wajah Arsya sudah jengah, ia lelah menuruti segala keinginan Nisya.

"Kalau mas Arsya pulang nanti aku sendirian," ujar Nisya mengerlingkan mata mengiba. Bibirnya mempout, mencoba merayu Arsya dengan wajah imut. 

Arsya menghela nafas berat, "Saya harus pulang, Nis. Saya memiliki tanggung jawab atas istri saya!" kata Arsya mulai tersulut emosi. Suaranya meninggi membuat Nisya tersentak kecil. 

Raut wajah Nisya praktis berubah, matanya menyalang, dadanya bergemuruh kesal karena Arsya terus mengingat istrinya dirumah. Kepala Nisya yang tadinya bergelayut manja di lengan Arsya kini menegak lalu menepis lengan Arsya dengan kasar. 

Nisya melipat kedua tangannya di depan dada, "Aku juga tanggung jawab mas Arsya!" bentak Nisya murka. 

Tungkai Arsya mundur selangkah, menatap Nisya dengan sorot te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Maiy 96
Lebih sakit istri loe noh Sya Makan tuh Nis, besok loe masuk penjara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status