Share

BAB 4

Author: mami GEN
last update Last Updated: 2022-08-28 04:49:41

Daniel dan lila duduk saling berhadapan, namun keduanya sibuk dengan aktifitasnya masing-masing lila yang sedang asik berselancar dengan gawainya sedangkan daniel fokus memandangi seorang gadis cantik yang ada di hadapannya itu.

Ketika lila tak sengaja mendongakkan kepalanya dan menghadap ke daniel keduanya gelagapan ketika beradu pandang, lila yang tertunduk malu dan seketika wajahnya yang mulai memerah, sedangkan daniel berusaha mengatur degup jantungnya agar tetap normal kembali namun entah mengapa ia tak mau melepaskan pandangannya dari adik ipar sepupunya itu.

"Bang, oiiii ngedip ngapa ngeliatnya sampai nggak berkedip gitu sih" ucap paula adik bungsunya clark yang entah kapan dan datang dari mana tapi mampu membuyarkan tatapan daniel kepada lila.

"Astaga, ngapain ke sini sih la" ucap daniel jengkel.

"Dih, aku kan juga mau jenguk abang clark nya aku, tanpa ada niat modusin siapa-siapa nih ya" sindir paula untuk daniel sepupunya.

"Ehhhmm" lila kamu kalau mau masuk sudah bisa nduk, sana ke dalam biar bisa lihat keponakan kamu, ucap bapak yang mampu menghentikan pertengkaran kecil antara daniel dan paula.

"Iya pak" ujar lila, lalu ia berjalan masuk ke dalam ruangan perawatan keponakannya itu.

Lila sangat bahagia untuk pertama kalinya ini ia bisa memegang jari mungil keponakannya meski sang bayi belum di perbolehkan untuk di gendong namun satu jari lila di genggam erat oleh keponakannya sajabia sudah sangat bahagia.

"Kamu yang kuat ya sayang, mama kamu dan adik kamu pasti baik-baik saja Tuhan pasti jaga mereka" ucap lila dan tak terasa menetes juga air matanya di pipi.

Kini lila bisa merasakan kesedihan ibunya, apa yang ibunya rasakan ketika melihat bayi mungil ini di pisahkan dengan mama nya yang sampai saat ini belum tau keberadaannya.

Dari luar akhirnya clark yang masih tak sadarkan diri sudah selesai melakukan pemeriksaan untuk hari ini, saat clark di bawa masuk daniel juga mengikuti sepupunya yang sekaligus sahabatnya.

"Tua, Bou ijinkan aku disini menemani clark" mohon daniel kepada papi dan clarissa.

"Iya sudah tua juga mau pulang dulu ke rumah, besok pagi tua datang lagi, kalau kau mau kau jagalah clark malam ini kau cerita-cerita siapa tau dia sadar" ucqp papi.

"Iya tua" jawab daniel.

Papi pun berpamitan kepada semua anggota keluarga yang ada untuk pulang dan beristirahat, ia berjanji besok akan segera kembali lagi untuk melihat perkembangan anak dan cucunya.

"Besan saya pulang dulu, besok saya pasti kembali lagi kesini" pamit papi.

"Oh ya baik besan, saya dan dimas besok rencananya mau pulang ke malang supaya kami bisa mencari tau keberadaan hani dan anaknya yang satu lagi" terang bapak kepada papi.

"Ohh ya mengenai hani dan cucu kita, saya sudah membentuk tim untuk melacak keberadaan mereka namun selular hani sampai sekarang belum menyala maka kami mencoba melacak dari keberadaan pesawatnya" besok saya datang lagi dengan tim nya deh supaya bisa berbicara dengan bapak ya.

"Baik-baik besan"

"Kalau begitu saya pamit dulu, besok pagi paling lambat jam 9 saya sudah sampai"

"Baik besan, hati-hati di jalan"

Setelah berpamitan dengan besannya papi pun berjalan bersama ke-empat pengawal pribadinya ke arah lift untuk naik ke roof top dimana helikopter nya sudah menunggu dan siap tinggal landas.

Clarissa, adiknya papi sudah menawarkan abangnya itu untuk menginap di rumahnya atau di hotel, tetapi papi menolaknya karena perjalanan ke rumahnya hanya menempuh jarak waktu paling lama 30 menit.

Tidak ada yang bisa menaklukkan keras kepala nya papi selain sang nenek yaitu mami nya papi dan hal ini pun menurun kepada clark hanya sang nenek lah yang bisa menaklukkannya.

Bapak pun menelephone dimas untuk memberitahukannya kalau kepulangan mereka ke malang besok di tunda dulu supaya bisa berunding terlebih dulu dengan tim pencari hani dan anaknya.

Sesaat bapak duduk, hati nya entah mengapa jadi di rundung kesedihan, kehilangan anak sulung kesayangannya seperti menyayat hatinya dan menorehkan luka yang dalam.

Jika saat hani pergi merantau ke jakarta saja bapak sudah berat mengantarkannya ke stasiun bis, apalagi sekarang ia di culik, di pisahkan dari suami dan anaknya yang masih sangat membutuhkan kehadirannya.

Di dalam daniel berusaha untuk tidak terus-terusan memandangi lila, ia akhirnya duduk membelakangi lila dan berbicara di kupingnya clark.

"Malam ini gue yang jagain lo clark, usahain gerakin salah satu anggota tubuh lo supaya gue bisa tau lo nyimak apa nggak kalo gue lagi ngomong.

Hari sudah semakin gelap, kini ibu dan lila berpamitan kepada daniel untuk kembali ke hotel dan beristirahat.

"Nak daniel, kami pamit kembali ke hotel untuk istirahat dulu ya, besok pagi kami akan datang kembali kesini" pamit ibu dan lila pun hanya diam dan berdiri di belakang ibu tidak mengucapkan sepatah kata pun.

"Iya bu hati-hati apa perlu saya antarkan bu? tanya daniel sopan".

"Ndak usah nak, terimakasih untuk tawarannya" jawab ibu.

"Clark kau memang tidak salah pilih pasangan hidup, adik nya saja begitu sopan bahkan tidak sedikit pun dia berusaha menggoda ku, jauh berbeda dengan para wanita yang biasa meneror hidup ku" ucap daniel pelan ketika ibu dan lila sudah keluar dari kamar rawat.

Akhirnya bapak, ibu dan lila pun berpamitan kepada clarissa untuk kembali ke hotel.

"Eda kami pamit lah ya, besok pagi kami datang lagi" pamit ibu kepada clarissa.

"Iya beristirahatlah, jangan khawatir kan clark dan anaknya selalu dalam pengawasan saya, lagi pula ada daniel dan dua pengawal yang di tugaskan papi nya clark untuk menjaga di sini" terang clarissa.

"Baik kami pamit sekarang ya"

Lalu bapak, ibu dan lila pun berjalan pulang, sementar clarissa pun juga langsung berbalik arah dan pulang ke rumah nya.

Tidak ada yang perlu di khawatirkan tentang clark dan anaknya, mereka mendapatkan perlindungan dari pengawal terbaik sang nenek dan juga perawatan medis terbaik dari rumah sakit ini hanya tinggal menunggu masa pemulihan saja sehingga mereka berdua bisa bersama sebagai papa dan anak yang seutuhnya.

"Bro, jangan lama-lama lo tidur nya inget istri dan anak lo masih hilang kita harus segera mencarinya, jangan gue sendirian yang nyari kan gue nggak ada ide bro"

Daniel berbincang sendiri di depan raga clark yang masih belum sadarkan diri sampai sekarang, ia berharap sepupunya ini bisa segera membuka matanya atau paling tidak memberikan respon kepadanya.

Sampai pagi menjelang daniel tetap terjaga di sebelah raganya clark tak pernah di tinggalkannya walaupun sebentar, karena clark satu-satunya saudara yang sekaligus sahabatnya yang selalu ada di masa-masa keterpurukannya.

Bersambung .......

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hei, Angel   BAB 130

    Hari pergantian tahun pun telah hampir tiba, sesuai dengan permintaan nenek nya Clark, ia pun mengundang semua anggota keluarga Hani untuk ikut serta dalam acara perayaan pergantian tahun yang diadakan oleh keluarga besarnya."Pa, apakah kamu sudah memesan pesawat untuk keberangkatan kita besok?" tanya Hani yang heran karena suaminya masih terlihat santai saja, ia khawatir mereka tidak akan mendapat kan penerbangan karena sekarang adalah musim liburan."Kamu tenang saja sayang, kamu minta si mbok siapkan saja semua barang - barang kita ya, besok kita semua berangkat ke bandara pagi - pagi sekali, ok!" terang Clark untuk menenangkan istrinya.Hani pun menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali berkumpul dengan jennifer dan anak - anak yang kini tengah berada di ruang keluarga."Mbok, saya minta tolong untuk mengepak barang anak - anak ya, sesok pagi kita akan berangkat liburan setelah nya kita langsung pulang kembali ke Amerika tolong sampaikan juga ke Narti dan Darsim ya mbok supaya

  • Hei, Angel   BAB 129

    Hani benar - benar ketakutan saat ini, tangannya menggenggam tangan Clark erat ketika kami mulai mendekat untuk menyalam kedua pengantin.Clark menggenggam tangan Hani yang sudah mulai berkeringat dan dingin, trauma nya terhadap Tirta seperti tidak dapat ia sembunyikan lagi.Kini Clark dan Hani sudah berada tepat di depan Tirta dan Cindy, kini Clark menatap Tirta tajam, Cindy yang bergidik ngeri melihat tatapan mata Clark itu ia memeluk lengan Tirta yang kini telah resmi menjadi suaminya. Cindy takut jika Clark sampai menjadi emosi dan akhirnya Clark dan Tirta menghancurkan acara pernikahan nya dengan perkelahian."Clark, please, aku tidak mau ada keributan di pernikahan kami" kata Cindy dengan tatapan memelas penuh harap."Tenang saja, kami di sini untuk mengucap kan selamat untuk kalian, dan ini kali terakhir nya kami akan ada di hadapan kalian, dan juga begitu sebaliknya dengan kalian, jangan pernah mengacau di kehidupan rumah tangga kami lagi" tegas Clark kemudian ia mulai membali

  • Hei, Angel   BAB 128

    Beruntung nya aku cepat merespon sebelum pintu lift tertutup, meski aku akhir nya harus mengorban kan tubuh ku terhempit pintu lift, aku rela. Usaha ku pun tak sia - sia, aku bisa membuat pintu lift itu terbuka kembali."Ma, please, keluar, kita bicarain baik - baik ya" bujuk ku, dan berhasil. Ia menerima uluran tangan ku dan mengikuti ku untuk keluar dari dalam lift.Kami berjalan ke dalam kamar president suite yang ku pesan kemarin, sesampai nya di depan pintu kamar, aku memintanya dengan lembut untuk masuk ke dalam kamar.Begitu ia masuk dan di ikuti aku di belakang nya, istri ku menutup pintu kamar dengan kencang hingga membuat ku terkejut."Astaga ma! kamu kenapa sih? kamu kan tau aku ada sakit jantung, apa kamu sengaja biar aku mati?" ucap ku kesal karena di perlakukan seperti itu oleh nya."Tandatangani ini, aku sudah menandatangani surat gugatan cerai kita, aku akan menyerah kan kembali semua harta benda yang pernah kamu berikan segera setelah kita bercerai, tapi anak - anak s

  • Hei, Angel   BAB 127

    Hingga tengah malam ponsel istri dan anak - anak ku tak bisa di hubungi, padahal seharusnya di sana tengah hari saat ini.Rasa kantuk menyerang ku, karena nya aku tak mampu menunggu lagi untuk dapat menghubungi keluarga ku lagi, 'Lebih baik aku tidur sekarang, karena acara akan di adakan besok' pikir ku yang sudah tak mampu untuk membuka kedua mata ku.Hanya beberapa jam saja aku sanggup tertidur, aku terbangun karena gelisah tak mampu menghubungi keluarga ku, namun karena waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum acara, jadi ku putus kan untuk bersiap - siap untuk menghadiri acara nanti.Setelah siap, aku berjalan untuk menjemput kembaran ku di kamar yang telah di siap kan untuk nya dan keluarga nya. Aku memencet bel berkali - kali hingga pintu di buka kan."Ya elah Clark, mesti banget ya loe mencet bel berkali - kali, berisik tau!" dumel Clein yang sedang sibuk merapih kan dasi nya."Sudah siap belum? ayo kita kesana, gue harus memastikan mereka sah secara agama dan negara, supaya rum

  • Hei, Angel   BAB 126

    POV Clark .....Melakukan perjalanan panjang tengah malam bukan kah hal yang aku sukai, apalagi harus meninggal kan anak - anak dan istri ku yang sedang mengandung buah hati kami, tapi semua harus aku lakukan demi kebahagiaan rumah tangga kami kelak.'Sebaik nya aku kirim kan pesan kepada nya, supaya ia tidak cemas saat besok pagi mencari ku'.[Clark] Ma, seperti yang kamu bilang kemarin, tak masalah kalau aku pulang sebentar ke Indonesia untuk mengecek perusahaan, jadi aku berangkat pulang dulu ya sayang, kebetulan dua hari lagi (waktu Indonesia ya sayang) kami akan menikahkan Tirta dengan Cindy, karena Tirta tidak bisa lanjut kami pidana kan, jadi permintaan ku agar mereka menikah, supaya anak mereka yang sedang di kandung oleh Cindy ada yang mempertanggung jawab kan.Semoga setelah pernikahan mereka tidak akan ada lagi orang yang mencoba mengganggu rumah tangga kita lagi. Salam sayang ku untuk kamu dan ketiga buah hati kita ya, muach.'Done, semoga setelah kamu bangun pagi ini, kam

  • Hei, Angel   BAB 125

    Aku langkah kan kaki ku menuju ke depan rumah, mobil rolls royse kesayangan ku sudah menunggu sesuai dengan perintah ku tadi."Mama, mama mau kemana? iya mama mau kemana?" tanya si kembar saat melihat ku hendak pergi dari rumah."Mama pergi sebentar ya, mama ada pertemuan" jawab ku dengan santai, aku berusaha untuk tidak gugup agar kedua anak ku ini tak mencurigai apa pun."Mama, mana handphone kami? tablet kami juga masih ada sama mama kan?" cecar Angelo dengan pertanyaan.Memang semua gadget mereka aku tahan, agar tidak satu pun dari mereka dapat menghubungi atau di hubungi oleh Clark."Kalian nonton youtube saja dulu ya dari tv yang ada di dalam kamar kalian, jangan lupa istirahat, siapa tau besok kita jalan - jalan" ucap ku dengan sedikit janji manis agar mereka mau untuk menuruti keinginan ku."Ayo, si mbok temenin den Angelo sama den Angel main yuk, atau kita berenang saja, sudah lama kan aden berdua ndak berenang" bujuk si mbok dan akhir nya kedua anak kembar ku itu pun luluh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status