Share

BAB 5

Sampai pagi menjelang daniel tetap terjaga di sebelah raganya Clark tak pernah di tinggalkannya walaupun sebentar sepupunya itu, karena Clark satu-satunya saudara yang sekaligus sahabatnya yang selalu ada di masa-masa keterpurukannya.

Daniel tak menyangka jika clark yang jago bela diri saja bisa tumbang dengan sekali pukulan bahkan sampai koma seperti ini, sebenarnya siapakah yang memukul Clark, apakah dia memang sehebat itu atau Clark hanya sedang lengah.

Dulu setiap Daniel memiliki masalah selalu Clark yang duluan datang untuk membelanya, bahkan pertarungan dengan 10 pria tinggi besar pun pernah ia menangkan sendirian, tidak akan ada yang menyangka bahwa Clark berhasil melawan mereka sendirian tanpa bantuan dari siapapun, padahal mereka terkenal dengan premanismenya di kota itu.

"Clark, wake up bro ini sudah pagi bagaimana langkah kita selanjutnya bro, gue udah dateng jauh-jauh lo malah koma"

"Gue janji nggak akan meninggalkan lo sendirian menghadapi semuanya, gue hutang banyak nyawa sama lo, tapi jangan lama-lama bro bangunnya gue sudah kangen banget surfing sama lo"

Berkali-kali Daniel meneteskan air mata, meski ia adalah laki-laki yang kuat dan selalu lolos pada cobaan maut namun kali ini tumbang juga pertahanannya, ia tak sanggup melihat Clark jatuh terpuruk seperti ini.

Daniel pun teringat akan mimpi Clark yang selalu meneriakkan nama hani dulu, seakan semuanya kini telah terjawab, semua arti mimpi itu, Clark kini benar-benar kehilangan Hani.

"Ehhhhhmmmm"

"Daniel kamu belum tidur, kalau mau kamu tinggal nggak apa-apa kok, Clark juga harus di periksa lagi dan itu bisa memakan waktu yang lama" ujar clarissa yang ternyata sudah ada di belakang daniel.

"Iya bou, nanti kalau Clark sudah di bawa saja sama tim medis baru aku tinggal, sekarang aku masih mau nemanin dia selama dia ada disini" jawab Daniel.

"Ya sudah sebentar lagi tim medis khusus untuk memeriksa Clark akan datang, bou mau periksa anak bayi nya Clark dulu ya" ujar Clarissa.

"Ya bou, nanti aku istirahat ke hotel saja dulu" jawab Daniel.

"Iya istirahat lah, well by the way kamu sudah kabarin daddy dan mommy kamu kan, kalau kamu sudah mendarat dengan selamat di indonesia? tanya Clarissa".

"Iya sudah kok bou" jawab Daniel.

Tim medis pun datang untuk membawa Clark agar melakukan pemeriksaan medis, dan Daniel pun menghela nafasnya panjang saat melihat keadaan Clark sekarang.

Clark seorang pria yang gagah dan pemberani, siapa yang menyangka kalau keadaannya menjadi seperti ini lemah dan tak berdaya, ia pun berjalan gontai tanpa memperdulikan keadaan sekelilingnya.

Lila yang ada di sampingnya hanya bisa memperhatikannya saja, ingin rasanya ia bertegur sapa namun saat ia melihat keadaannya Daniel yang seperti itu lalu di urungkan niatnya untuk bertegur sapa.

"Daniel, bagaimana keadaan Clark ??" tanya clein saat melihat Daniel keluar ruangan.

"Bang, baru sampai" sapa daniel kepada Clein, Angelo dan Gerardo ketiga saudara laki-laki nya Clark yang datang untuk melihat keadaan Clark.

"Iya, kok lo lemas banget sih kenapa? tanya Gerardo sedikit panik.

"Belum tidur dia" jawab clarissa yang ternyata masih memperhatikan keponakannya yang satu itu.

"Sudah Daniel kamu istirahat saja dulu ke hotel, nanti biar sudah fit kembali pas datang ke sini lagi untuk nemenin Clark" ujar Clarissa.

"Kalian bertiga tunggu di sini dulu saja ya, atau temani Daniel beristirahat dulu karena Clark juga belum bisa di jenguk, sekarang waktunya dia melakukan pemeriksaan medis, dan bisa sampai sore nanti" terang Clarissa.

"Iya bou kami ke hotel bareng Daniel saja" ucap Angelo.

"Bang, gue ngikut sama tim medis dulu ya mau tau kondisinya Clark sudah bagaimana" ujar Gerardo yang memang latar belakangnya adalah seorang dokter.

"Iya" jawab Angelo kepada adiknya Gerardo.

"Tapi jangan sampai mengganggu ya, sekarang bou harus masuk untuk mengontrol kembali keadaan bayi nya Clark", ujar clarissa kemudian.

"Angelo" panggil papi yang baru saja tiba dengan beberapa orang berjalan di belakangnya.

Mendengar namanya di panggil, Anggelo pun berhenti dan menengok kan kepalanya ke belakang untuk melihat siapa yang memanggil nya.

"Haaah, ohh papi kenapa pi? saut Angelo".

"Kalian mau kemana nak? tanya papi lagi".

"Mau menemani Daniel kembali ke hotel untuk beristirahat" jawab Angelo.

"Baik, kalau begitu bawa bersama kalian saudara-saudari ini, titah papi.

"Tenang saja mereka ini tim investigasi kejadian ini dari kepolisian kok, tim ini papi yang meminta untuk di bentuk saat kemarin papi melaporkan kehilangan Hani dan anaknya".

"Ohh ya nanti akan datang juga keluarga dari pihak Hani, papi nanti yang akan menghubungi bapak nya Hani", ucap papi lagi.

"Ohh baik pi" jawab Angelo kemudian.

Lalu Daniel beserta sepupu yang lainnya berjalan ke hotel, sesampainya mereka di ruang penthouse yang memang telah di pesankan untuk daniel beristirahat mereka pun langsung bersiap untuk memulai rapat penting ini.

Rapat di mulai ketika perwakilan dari keluarga Hani telah datang yaitu bapak dan Dimas, walau Daniel yang semula merasakan lelah di raganya, ia menjadi lupa dengan rasa lelahnya, karena akhirnya rasa keingintahuannya lebih besar dari rasa kantuknya.

Sejauh ini pesawat yang kemarin membawa Hani terditeksi masih berada di benua asia namun masih belum dapat di ketemukan keberadaan Hani dan bayinya.

"Baiklah pada rapat ini kita tentukan bukan hanya yang hadir sekarang yang berbagi tugas, tapi keseluruhan saudara, saudari dan seluruh sepupu kita juga harus di kerahkan untuk membantu mencari hingga ke pelosok negeri." ucap Angelo sebagai pemimpin rapat karena ia memang cucu tertua di keluarga ini.

"Ya setuju, karena sepupu kita sudah tinggal di beberapa negara semoga dapat mempermudah pencarian ini" ucap Clein kemudian.

Rapat di sudahi setelah empat jam lamanya, semua berharap rencana dapat terealisasikan dengan baik, dan keberadaan Hani dan bayinya pun segera di ketemukan.

"Secepatnya Gerardo dan Clein beserta tim investigasi berangkat untuk mencari ke seluruh pelosok negara jepang, semoga masih ada kesempatan untuk menemukan Hani dan bayinya disana" titah Angelo kemudian.

"Ok siap bang, sekarang gue hubungin Gerardo dulu biar dia segera menuju ke helikopter" jawab clein.

Dan ia pun langsung bergerak bersama tim ke tempat di mana transportasi udara itu di parkirkan dan mereka segera terbang ke hanggar tempat di parkirkannya pesawat jet milik keluarga Clark untuk segera melakukan penerbangan titik lokasi pencarian.

"Bang, ayo cepat naik, ujar Clein kepada Gerardo".

"Ayo, bagaimana rencananya? tanya Gerardo kepada Clein".

"Nanti aja gue jelasin kalo udah di pesawat jet, kita masih punya beberapa jam untuk rapat lagi".

"Lalu bagaimana keadaan Clark bang? Tanya Clein kemudian kepada Gerardo".

"Nanti aja gue jelasin kalo udah di pesawat jet, kita masih punya beberapa jam untuk rapat lagi", jawab Gerardo kepada adiknya.

"Ya elah, gue kayak pernah dengar kalimat itu" cicit Clein.

"Hmmm, udah ayo cepatan" ajak Gerardo kepada adiknya clein dengan menarik tangannya supaya cepat.

Hanya dalam beberapa jam Gerardo, Clein dan tim lainnya sudah sampai di bandar udara internasional kota tokyo, titik lokasi pesawat yang menculik hani berada di hanggar bersebrangan dengan hanggar tempat pesawat jet mereka di parkirkan.

Clein membagi tim menjadi dua kubu, untuk mencegah terjadinya pelarian lagi semua orang menyebar mengelilingi hanggar tersebut.

Perlahan Clein maju bersama salah seorang tim, mereka menaiki anak tangga, lalu Gerardo memberikan kode kepada salah seorang tim untuk mengikutinya ke arah ruangan, seluruh orang dalam tim tersebut berjaga dengan senjata di tangan masing-masing kecuali Gerardo.

Salah seorang dari tim itu menaiki anak tangga pesawat itu dan membuka pintunya dengan keahliannya, namun ternyata pesawat nya sudah kosong dan mereka tidak menemukan siapa pun.

Bersambung .....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status