Share

Bab 24: Satu Penyesalan

‘Waktu tidak bisa diputar kembali, hal yang telah terjadi di antara mereka berdua semalam kini berubah menjadi satu memori yang tidak akan pernah bisa ia lupakan seumur hidupnya.’

***

Di saat jam digital menunjukan pukul enam pagi, Pricillia terbangun dan menoleh ke arah Adam yang ternyata masih terlelap di sebelahnya.

Tak mau menyiakan kesempatan yang ada, dengan gerakan sepelan mungkin ia bangun dari atas kasur lalu mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai dekat ranjang.

Ia gunakan pakaiannya kembali secepat kilat, sembari sesekali melirik ke arah Adam untuk mengecek apakah pemuda itu masih terlelap atau tidak.

Usai memakai seluruh pakaiannya, Pricillia melangkahkan kakinya seringan mungkin untuk keluar dari unit kakak tirinya. Akan panjang urusannya bila pemuda itu terbangun di saat dirinya sedang berusaha untuk pergi secara diam-diam.

Namun sebelum beranjak dari sana, ia menuliskan sesuatu di secarik kertas, sebuah pesan singkat untuk Adam.

.

.

.

Rupanya keberuntung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status