Share

Bab 11 Merasa Tersingkirkan

Di rumah aku menjadi sasaran mbak Namira. Selalu ada yang diributkannya. Ia selalu mencari masalah denganku. Itu hanya masalah sepele.

"Bu. Ada lihat ayam gorengku?"

"Memang ada apa?"

"Lauk makan siangku hilang, Bu. Siapa yang makan?"

"Mungkin tikus. Banyak tikus disini ngambil makanan."

"Heran kok bisa? Siang gini ada tikus!"

"Jangan taruh sembarangan makanannya."

"Biasanya gak hilang kok. Baru kali ini lauk makan bisa hilang. Siapa sih yah ngambil?"

"Jangan marah gitu. Mungkin memang dimakan tikus."

"Aneh."

Orang di rumah diam saja. Tak ada yang berani melawan iparku. Dia terus menggerutu. Mengeluh dan menyalahkan orang sekitar.

"Sudah, Namira. makan saja yang ada."

"Anakku, mana mau makan itu, Bu. Aku sudah belikan ayam goreng malah hilang!"

Aku di rumah merasa tak enak hati. Ingin pergi saja rasanya. Seolah aku juga bersalah dengan ini. Padahal aku tidak tahu apa-apa.

"Kamu masih saja pakai kerudung di dalam rumah." Ucap Mbak Namira.

"Aku nyaman kayak gini, Mbak."

"Panas-panas gi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status