Share

Bab 46 Sikapnya Berubah-ubah

"Awas kalau aku tahu kamu telepon ayahmu lagi. Mulai sekarang, kamu harus izin padaku. Beri tahu aku, bila kamu mau telepon ayahmu."

"Kenapa aku harus kasih tahu dulu? Jika ada hal yang mendadak. Lalu kamu tak menjawabnya bagaimana? Apa aku masih bisa telepon dalam keadaan darurat. Jika darurat, aku lantas tak minta izin dulu kan?"

Mas Hakim langsung memukul meja. Ia mendobraknya dengan sangat keras. Sehingga aku tak kuat mendengarnya. Jantungku serasa berdetak kencang. Jangan sampai karena ini, kondisi kandunganku terbawa. Aku tak mau kehilangan calon anakku lagi.

"Mas, aku minta tolong. Jaga perasaanku. Aku sedang hamil. Aku minta selama hamil saja. Tidak terlalu lama. Setelah aku hamil, silahkan marahi aku sesuka hatimu."

"Kamu ini bicara apa sih? Sebaliknya kalau kamu sayang dengan janin yang ada dalam kandunganmu, tak lantas kau bersikap emosional. Kamu seharusnya menjaga hatimu. Aku tidak mau lagi anakku kamu bunuh lagi. Awas saja kalau janinmu bermasalah lagi!"

"Astaghfirullah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status