Share

Bolehkah Berharap?

Terdengar suara printer bekerja dipagi hari.

“Pagi-pagi udah sibuk sama printer.”

“Aku mau mengundurkan diri dari kantor. Ingin punya lebih banyak waktu bersamamu.”

Entah kenapa jawaban Sultan membuatku tersenyum. Mudah-mudahan dia benar-benar berubah. Ia tampak sibuk dengan pekerjaannya. Aku melangkah ke dapur bermaksud memasak. Ternyata, di meja sudah tersedia sarapan. Aromanya menggoda. Aku memang lapar, seharian kemarin nafsu makan hilang.

“Aku sudah masak, kamu makan duluan aja. Aku mau ke kantor dulu pagi ini sambil belanja keperluan resto. Aku udah kenyang minum teh sama sedikit roti tadi.”

“Kamu gak mau sarapan bareng sama aku?”

“Aku buru-buru Sayang, Assalamu’alaikum.” 

“Wa’alaikumsalam.”

Sayang? Sudah lama sekali aku tidak mendengar panggilan itu. Hari ini Sultan begitu mani

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status