Home / Romansa / Hot Night With Boss / 182. Cabang Giant Mart (3)

Share

182. Cabang Giant Mart (3)

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-07-09 03:31:44

Cristopher dan Direktur pemasaran Giant Mart sedang berbincang. Sesekai Cristopher melirik menatap ke arah Yuki, dia takut Yuki akan merasa bosan.

"Aduh, kenapa juga harus ketemu disaat yang nggak pas gini sih? Gimana nanti kalau dia ngadu ke papa yang enggak-enggak," batin Cristopher.

"Jadi, bagaimana kabar anda, Pak? Sudah sangat lama kita nggak bertemu. Terakhir kali kita bertemu itu, apa saat anda masih kuliah ya? Saya lupa," seseorang dihadapan Cristopher.

"Ya, mungkin. Saya juga sudah lupa, karena memang sudah sangat lama. Anda sama sekali nggak berubah ya. Malah terlihat muda," jawab Ceistopher memuji seseorang dihadapannya.

"Benarkah? Hahaha ... saya sudah tua, Pak. Cucu saya saja sudah lima. Bagaimana bisa saya dibilang muda. Namun, saya bsrterima kasih atas pujian anda. Sesungguhnya saya nggak menyangka akan bertemu anda di sini. Apa anda sedang berbelanja? Bersama Sekretaris Thomas?"

"Ya, kami sedang berbelanja. Ini 'kan akhir pekan. Sekalian bersantai setelah lima hari pe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   204. Meluruskan Hubungan (2)

    Setelah bicara, Stevano pergi meninggalakan Cristopher. "Nanti pelayan akan memanggilmu. Turunlah untuk makan," kata Stevano.Dia berjalan mendekati pintu, saat ingin membuka pintu, Stevano kembali mengatakan sesuatu."Papa bicara begini juga karena kekasihmu. Dia begitu khawatir akan hubungan kita, Ayah dan anak yang tampak tidak akur. Papa merasa lega sekarang, sudah mengatakan semuanya padamu. Papa turun dulu," kata Stevano. Dia membuka pintu dan keluar dari ruangan.Cristopher mengerutkan dahi mendengar ucapan papanya, "apa katanya tadi? Kekasihku? Apa itu artinya ... papa bertemu Yuki? Kapan dan di mana? Kenapa Yuki nggak bilang apa-apa?" batinnya.Cristopher segera mengeluarkan ponselnya dan hendak menghubungi Yuki, tapi niatnya diurungka. Dia memasukkan kembali ponsel ke dalam saku celananya."Nanti saja aku tanykan. Dia juga pasti punya alasan kenapa nggak bilang dan cerita padaku," batin Cristopher.Cristopher memijat pangkal hidungnya, "astaga, kepalaku jadi pusing lagi. Ap

  • Hot Night With Boss   203. Meluruskan Hubungan (1)

    Cristopher turun dari dalam mobil. Dia melihat sekeliling kediaman tempat tinggal papanya dengan lekat. Memikirkan masa lalu, di mana dia dulu juga bagian di dalamnya."Sialan, setiap kali datang ke sini. Aku pasti emosiona. Pengen banget aku merobohkan bangunan jelek ini," batin Cristopher."Tenang, Cris. Masuk saja dan temui pak tua licik itu. Dengar apa yang mau kamu dnegar. Dan abaikan yang tidak ingin kamu dengar. Lakukan saja seperti yang biasa kamu lakukan. Toh nggak ada yang berubah. Semua masih tetap sama," batin Cristopher lagi.Perlahan Cristopher berjalan menuju pintu utama dan masuk ke dalam rumah. Dia berjalan menuju ruang tengah untuk mencari keberadaan Papanya.Pelayan menyambut kedatangan Cristopher. Begitu juga Sekretaris Stevano. "Selamat siang, Tuan Muda.""Halo, Cris. Apa kabar?" tanya Nicholas, Sekretaris Stevano."Halo, Om. Aku sehat. Om Nico sendiri bagaimana? Akhir pekan masih saja bekerja ya," tanya balik Criztopher usai menjawab sapaan Nicholas."Seperti y

  • Hot Night With Boss   202. Sudah Sembuh

    Keesokan harinya ...Yuki bangun dan mendapati Cristopher sudah menghilang dari sisinya. Dia yang kaget langsung turun dari tempat tidur mencari keberadaan Cristopher."Dia pergi ke mana?" tanyanya dalam hati.Yuki keluar berjalan cepat keluar. Dia menyelisik sekeliling dan mendapati Criatopher berada di dapur. Segera Yuki berlari dan memeluk Cristopher dari belakang. Dibenamkannya wajahnya ke punggung Cristopher.Cristopher yang sedang memasak pun kaget. Dia memegang kedua tangan Yuki yang melingkari perutnya."Sayang, kamu sudah bangun? Kenapa tiba-tiba kayak gini? Bikin kaget aja," kata Cristopher."Kamu tuh yang bikin aku kaget. Pas bangun aku nggak lihat kamu, jadia aku panik. Pas lihat kamu aku lari aja peluk kamu," jawab Yuki."Maaf ya, sudah buat kamu panik. Tadi aku kebangun agak pagian. Aku olahraga bentaran terus masak. Jadi aku nggak sempat balik ke kamar lihatin kamu," jelas Cristopher.Yuki memiringka kepala mengintip apa yang sedang Cristopher kerjakan."Sayang buag ap

  • Hot Night With Boss   201. Cerita Makan Malam (2)

    Stevano membayangan kejadian pada masa lalu. Saat dia pertama kali bertemu istrinya, lalu akhirnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Keduanya menjalin kasih sampai akhirnya menikah dan istrinya mengandung, lalu melahirkan putra kesayangan mereka yakni, Cristopher."Entah di mana letak kesalahannya. Setelah kepergian istriku, hubunganku dengan putramu pun menjadi renggang. Aku yang acuh tak acuh padanya karena kesibukan, membuatnya kecewa. Dalam benaknya, mungkin dia berpikir aku tidak menyayanginya. Namun kenyataannya, aku terlampau sayang padanya sampai aku tak bisa bertahan hidup tanpanya. Aku menyadari kebodohanku. Aku menganggap dia yang menghindariku dan bersikap dingin padaku setelah sebelumnya mengekoriku ke mana-mana adalah sebuah hal yang biasa-biasa saja. Aku tidak berpikri dia menaruh rasa benci padaku. Sampai saat dia jatuh sakit dan aku menjenguknya. Dia melempar vas bunga dinding, lalu memintaku pergi. Dia tidak ingin melihatku. Aku pun menurutinya dan lekas pergi. Ber

  • Hot Night With Boss   200. Cerita Makan Malam (1)

    Yuki dan Stevano duduk saling berhadapan. Di atas meja sudah tersaji hidangan yang dipesan masing-masing. "Makanlah," ucap Stevano mempersilakan Yuki untuk makan."Ya, terima kasih. Anda juga. Silakan makan," jawab Yuki.Stevano dan Yuki menikmati hidangan makan malam dengan tenang. Keduanya sama-sama diam tidak mengatakan sepatah katapun sampai makanan yang mereka santap habis."Bagaimana rasanya? Apakah sesuai dengan seleramu?" tanya Stevano menatap Yuki. "Ya, rasanya lezat. Saya suka. Terima kasih sudah mengajak saya makan malam," jawab Yuki berterima kasih."Sama-sama. Aku senang kamu menyukainya," ucap Stevano.Yuki kembali diam. Dia bingung mau bicara apa lagi. Hanya bisa menunggu Stevano mengajukan pertanyaan."Sudah berapa lama kamu bekerja?" tanya Stevano."Sekitar lima tahunan," jawab Yuki."Ternyata kamu karyawan lama sebelum perusahaan tempatmu bekerja diambil alih Cristopher. Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan, sebelum dan sesudah diambil alih Cristopher?" tanya St

  • Hot Night With Boss   199. Papa Cristopher

    Cristopher akhirnya tidur setelah selesai berganti pakaian. Disampingnya ada Stevy yang menemani. Selagi Cristopher tidur, Yuki sibuk melihat-lihat isi dalam rumah Cristopher. Terutama di bagian dapur dan balkon. "Padahal nggak berwarna, tapi tempat ini bikin nyaman. Apa seleranya memang seperti ini?" batin Yuki.Dia melihat di balkon ada beberapa tanamam hias, "wah, ada tanamannya juga. Apa dia suka menanam? Atau bibi penagasuh yang bawa?" tanyanya dalam hati.Tiba-tiba Yuki mendengar suara bel pintu. Dia mengira jika yang datang adalah Thomas. Saat membuka pintu, Yuki terkejut melihat seorang lelaki paruh baya berdiri di depan pintu dan menatap ke arahnya."Si-siapa, ya? Anda siapa?" tanya Yuki bingung."Siapa? Kok tiba-tiba datang tanpa kabar. Apa dia rekan bisnis? Atau kenalannya Cristopher. Duh, gimana ini. Mana Cristopher lagi tidur," batinnya gelisah."Kamu siapa?" tanya balik lelaki paruh baya itu pada Yuki."Wajahnya enggak asing. Dia perempuan yang itu bukan ya? Kenapa di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status