Chapter: 280. Pertunangan dan Pernikahan (Tamat)Yuki yang mendengar rumor tidak menyenangkan tentangnya, langsung mendatangi Luna dan meminta pertanggung jawaban atas tuduhan yang tidak berdasar. Keduanya bertengkar hebat."Dasar jalang nggak tahu diri. Sudah dilamar, tapi masih main sama om-om. Menjijikan sekali sih," kata Luna.Plak!Sebuah tamparan keras dilayangkan Yuki, dan mendarat diwajah Luna. Luna memegangi wajahnya yang tertampar, "sialan! Perempuan jalang, apa yang kamu lakukan?" tanganya.Plak!Tamparan keras kembali mendarat di sisi lain wajah Luna. Membuatnya semakin geram."Kamu ..." ucap Luna."Kamu, kamu, kamu apa? Aku muak mendengar ocehanmu, Luna. Jangan kamu pikir aku nggak tahu trik-trik kotormu. Kamu itu siapa menilaiku sebagai jalang? Yang jalang murahan dan menjijikan itu kamu bukan aku. Dan ya, jangan sembarangan nyebar rumor nggak berdasar!" sentak Yuki marah."Nggak berdasar katamu? Hahaha ... sudah ketahuan mau ngelak ya? Kamu pikir aku ini buta apa? Dan siapa bilang nggak berdasar? Aku punya bukti foto
Last Updated: 2025-10-06
Chapter: 279. KesalahpahamanDi ruangan divisi produksi, Dion yang sedang sibuk menulis laporan dikejutkan oleh berita lamaran Cristopher untuk Yuki dari teman-temannya yang bergosip."Wah, gila ... hei, hei ... sini kumpul. Ada berita menarik nih.""Eh, kamu nggak selesaikan tugasmu malah keluyuran.""Tahu tuh. Ntar kena marah pak kepala divisi baru deh tahu rasa.""Jangan ngomel aja. Aku ada berita menghebohkan nih. Mau denger nggak?"Apaan?""Iya, nih. Apaan? Awas aja kalau beritanya aneh-aneh.""Bukan berita aneh, tapi berita heboh. Kalian semua pada tahu si Yuki 'kan? Dewi divisi pemasaran? Dia dilamar sama Pak CEO.""Hah? Serius?""Jangan bercanda deh.""Masa sih? Berita beran apa cuma rumor nih?""Astaga kalian ini. Aku serius tahu. Aku baru dari sana lihat sendiri dari pintu. Pak CEO berlutut ngeluarin cincin terus cincinnya disodorin ke Yuki. Satu ruangan pada heboh pokoknya. Kecuali satu orang yang tadi tiba-tiba keluar sambil cemberut dan kesel. Ah, pokoknya heboh deh.""Eh, ke divisi pemasaran yuk.""
Last Updated: 2025-10-05
Chapter: 278. Dua Keluarga (2)Cristopher dan Yuki saling bertatapan sekilas. Keduanya sama-sama merasa malu dan bersalah karena sudah melarikan diri dari perjodohan yang sudah disiapkan."Kita sudahi dulu topik ini dan mulai makan. Kita bahas hal lain saja," kata Stevano."Jadi, Cris ... sejauh apa hubunganmu dengan Yuki saat ini?" tanya Stevano."Seperti yang sebelumnya aku katakan, Pa. Kalau aku dan Yuki, kami sudah sepakat untuk menikah. Yuki sudah menerima pernyataan cintaku dan lamaranku," jawab Cristopher."Ah, begitu. Jadi, tinggal pernikahan saja ya? Atau mau bertunangan dulu?" tanya Stevano."Itu ... aku sih terserah Yuki saja, tapi sebelumnya ada yang mau aku sampaikan. Untuk Om, tante dan kedua kakak, saya harap kalian mau menerima saya sebagai anggota baru dalam keluarga. Saya harap kita juga bisa menjalin hubungan yang baik kedepannya," kata Cristopher.Yoseph menatap sang istri, dan istrinya tampak tersenyum sembari menganggukkan kepala. Dia memalingkan pandangan ke Cristopher dan memberikan jawaban
Last Updated: 2025-10-03
Chapter: 277. Dua Keluarga (1)Cristopher dan Yuki berada di depan gedung restoran tempat diadakannya pertemuan. Keduanya saling menatap dalam tanpa bicara, sampai Cristopher menyakinkan Yuki, jika semua akan baik-baik saja."Tenanglah. Aku yakin semua akan baik-baik saja. Papamu 'kan juga mengatakan itu," kata Cristopher, memegang tangan Yuki."Iya sih, papaku memang bilang semua akan baik-baik saja, tapi aku masih ragu. Aku takut, gimana kalau ternyata sebaliknya?" ucap Yuki ragu-ragu."Apa aku ikut ketemu keluargamu aja? Aku bisa batalin pertemuanku dengan papaku," kata Cristopher."Eh, nggak perlu segitunya. Aku yang nggak enak sama papamu. Padahal aku diundang makan bareng, tapi aku nggak bisa soalnya pas banget keluargaku ngajakin ketemuan. Kamu temenin papamu aja. Aku nggak masalah sendiri. Lagipula tempat janjiannya 'kan sama. Kita bisa ketemu lagi nanti," kata Yuki menjelaskan."Ya sudah, kalau itu maumu. Kalau ada apa-apa cepat hubungin aku ya," kaya Cristopher."Ok," jawab Yuki."Ayo, kita masuk. Lama-la
Last Updated: 2025-10-02
Chapter: 276. BerubahCristopher dan Yuki memutuskan pergi setelah makan siang. Yoseph dan istrinya juga langsung pergi untuk kembali ke Hotel. Sementara Yusak dan Yohan memilih untuk jalan-jalan ke pusat perbelanjaan untuk cuci mata.Dalam perjalanan kembali, Cristopher dan Yuki membicarakan tentang keluarga Yuki."Bagaimana menurutmu?" tanya Yuki, menatap Cristopher dalam."Apanya?" tanya Cristopher."Apa lagi? Ya keluargaku lah. Menurutmu bagaimana mereka?" tanya Yuki."Kalau boleh jujur. Mereka nggak terlalu buruk. Maaf, aku mengatakan sesuatu yang menyinggung ya? Aku nggak tau apa yang mereka lakukan padamu, tapi yakin mereka punya alasan. Yah, apapun itu, tadi aku lumayan gugup. Aku sudah terbayang akan di maki atau disiram air oleh papamu atau mamamu. Kalau hanya sebatas omongan aku masih bisa membalasnya. Padahal aku sudah berpikir bagaimana caranya menghadapi keluargamu. Ternyata nggak sesulit dugaanku," jawab Cristopher jujur."Begitu ya. Menurutku juga mereka berbeda. Biasanya mereka nggak akan
Last Updated: 2025-09-23
Chapter: 275. Pertemuan Keluarga (3)Yuki terkejut saat mendengar papanya membentak Yohan. Seingatnya, papanya tidak pernah bicara kasar pada Yohan. Sehingga semua orang tahu Yohan adalah anak kesayangan Yoseph."Apa yang terjadi? Dia seperti bukan papa yang aku kenal," tanya Yuki dalam hati.Saat melihat Yohan pergi, Yuki melihat papanya hanya diam saja, begitu juga Yusak dan mamanya.Yuki berdiri dari duduknya dan hendak pergi. Yoseph yang melihat langsung bertanya."Ada apa? Kenapa kamu berdiri?" tanya Yoseph mentap Yuki."Aku mau keluar sebentar," kata Yuki."Apa kamu mau menyusul Yohan?" tanya Yoseph."Papa kenapa sih? Papa itu bukan seperti papa yang aku kenal. Kalau sikap papa kayak gini, malah bikin aku merasa aneh. Kalian makanlah dulu. Aku mau keluar," kata Yuki.Saat Yuki berbalik dan pergi, tangannya dipegang oleh Cristopher.Yuki menatap Cristopher, "aku nggak apa-apa. Kamu di sini aja dulu," katanya."Ok, hati-hati. Bawa ponselmu. Kalau butuh sesuatu, langsung hubungi aku. Mengerti?" ucap Cristopher."Hm,"
Last Updated: 2025-09-22
Chapter: 62. Sedikit CemburuCharlexon duduk di sofa, ditemani Vanya. Keduanya berbincang soal Hansel."Dia minum banyak lagi?" tanya Vanya."Ya, seperti biasa. Mungkin karen terlalu lelah juga, makanya dia langsung ketiduran," jawab Charlexon."Apa dia mengatakan sesuatu padamu?" tanya Vanya.Charlexon menganggukkan kepala, "ya, dia mengatakan sesuatu. Panjang lebar dia bercerita dan sesekali mengeluh. Aku sampai bingung mau ngasih tanggapan kayak gimana saking panjangnya cerita yang dia ceritakan. Namun, sebagai sahabat terbaik, aku tetap harus memberinya saran. Aku nggak mau terjadi sesuatu padanya, makanya aku juga ngasih dia semangat. Bagaimana menurutmu? Apa aku sudah melakukan hal yang benar?" tanyanya. Charlexon bicara panjang, sedangkan Vanya hanya diam memperhatikan."Dia bisa ngomong pajang juga ya. Emang dasar tukang ngomong sih. Pinter ngegombal juga," kata Vanya dalam hati.Charlexon menatap Vanya yang sedang menatapnya, "a-ada apa menatapku seperti itu? Tanyanya sambil mngerutkan dahi bingung."Ko
Last Updated: 2025-12-24
Chapter: 61. Tak Jadi TerungkapVanya mengelurkan piama Hansel dan hendak mengganti pakaian Hansel, tapi oleh Charlexon dilarang."Eh, kamu mau ngapain?" tanya Charlexon."Pake nanya. Ya mau ganti pakaian Hansel lah," jawab Vanya."Biar aku aja. Kamu keluar sana," kata Charlexon."Ngapain harus keluar? Enggak mau," tolak Vanya."Kamu itu 'kan perempuan. Masak iya mau ganti pakaian laki-laki," kata Charlexon."Ya gimana lagi. Mau dia perempuan atau laki-laki ya nggak ada pilihan. Toh Hansel keluargaku. Meskun dia cuma anak tiri sih," jawab Vanya."Apapun alasannya tetap saja nggak boleh. Kalau mau gantiin baju laki-laki, lain waktu aja gantiin bajuku. Aku malah senang kalau kamu mau bantuin aku ganti baju," sahut Charlexon menggoda Vanya."Apaan sih. Siapa juga yang mau bantuin kamu ganti baju. Jangan terlalu percaya diri deh," sahut Vanya.Charlexon mengambil piama Hansel dari tangan Vanya, "sudahlah. Jangan ribut lagi. Pokoknya aku yang gantiin bajunya. Kalau kamu nggak mau keluar ya kamu berbalik aja. Aku nggak ma
Last Updated: 2025-12-23
Chapter: 60. Hasil Pemilihan UndanganVanya melihat sekeliling. Tampak semua orang dalam ruang rapat sedang sibuk memilih."Untung aja aku punya ide ambil suara, kalau enggak pasti bingung sendiri. Kayaknya mereka semua juga bingung deh," Kata Vanya dalam hati.Vanya melihat ke arah Antonio yang asik membolak balik undangan dan mengamati."Gimana? Mana yang menurutmu bagus?" tanya Vanya berbisik. Dia ingin tahu pendapat Asistennya."Aku bingung. Semua bagus," jawab Antonio berbisik."Aku juga bingung mau milih yang mana. Makanya aku minta pendapat kalian semua. Kalau enggak ya sudah dari tadi aku pilih," jawab Vanya."Cih! Sengaja banget buat orang bingung," kata Antonio dalam hati.Vanya mengalihkan pandangan, menatap Charlexon yang duduk tak jauh darinya. Charlexon sama seperti Antonio yang sibuk membolak-balik undangan. Meraba sampai menatap lekat undangan yang ada."Dia sampai segitunya," kata Vanya dalam hati tersenyum tipis.Pada saat yang sama Charlexon memalingkan pandangan ke arah Vanya, membuat Vanya terkejut. D
Last Updated: 2025-12-22
Chapter: 59. Kesempatan Dalam KesempitanCharlexon dan Damian sudah sampai di V Entertaiment. Karena Charlexon masih harus menerima panggilan dari mamanya, dia meminta Damian pergi lebih dulu mengikuti rapat, sementara dia akan menyusul setelah berbicara dengan mamanya.Damian pun pergi, dan Charlexon mencari tempat menerima panggilan. Dia dan mamanya berbicara panjang lebar.Sampai saat Charlexon melihat Vanya yang masuk ke lobbi perusahaan dan berjalan menuju lift hendak naik. "Ma, aku masih ada kepentingan. Nanti aku telepon lagi ya. Ok, ma. Dah," kata Charlexon yang langsung mengakhiri panggilan.Charlexon berjala cepat mendekati Vanya. Kebetulan pintu lift terbuka, Vanya dan dua orang lain masuk, begitu juga Charlexon.Vanya terkejut saat melihat Charlexon yang tiba-tiba muncul dan masuk ke dalam lift, lalu berdiri di sampingnya.Pintu lift tertutup dan lift berjalan naik ke lantai berikutnya. Disetiap lantai, lift terhenti dan ada saja orang yang masuk, membuat lift lama kelamaan menjadi penuh.Vanya dan Charlexon mul
Last Updated: 2025-12-21
Chapter: 58. Taruhan Vanya dan AntonioHari-hari berlalu, Charlexon semakin gencar mendekati Vanya. Setiap pagi dia datang awal dan menunggu Vanya. Dia sempatkan melihat Vanya bekerja, lalu akan pergi setelahnya. Tak lupa kecupan manis sebelum kepergian.Hal itu tentu saja membuat Vanya semakin tak nyaman. Sejujurnya Vanya takut kalau-kalau Charlexon akan melakukan sesuatu padanya, selain tiba-tiba memeluknya atau menciumnya. Vanya mulai meragukan keputusannya, tapi dia tak bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Sebab pekerjaan harus terus berjalan. "Kenapa dia begitu nekat? Padahal aku sudah tekankan sejak awal, jika aku nggak ingin ada hubungan apa-apa selain lebih dari sekadar teman tidur semalam. Entah kenapa firasatku buruk. Apa aku nggak akan bisa lepas darinya?" tanya Vanya dalam hati.Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Vanya, itu adalah Antonio. Yang sedari tadi diabaikan Vanya."Astaga, kamu membuatku kaget. Kenapa kamu tiba-tiba masuk, dan nggak ketuk pintu dulu?" kata Vanya mengomel."Aku sudah ngetuk puluhan kal
Last Updated: 2025-12-20
Chapter: 57. KetahuanVanya yang terus penasaran, terus mencari tahu siapa orang yang diam-diam menyiapkan susu, cake dan makan siang di ruangannnya. Tapi, setelah beberapa hari diselidiki, siapa orang yang melakukannya tak diketahui.Hari itu, Vanya tiba di katornya lebih awal dari biasanya. Dia baru saja mengantar Hansel bekerja. Setibanya di depan pintu ruangnnya, Vanya melihat pintu ruangannya tidak tertutup rapat. Karena panasaran, dia membuka perlahan, lalu mengintip. Dilihatnya seseorang berada dalam ruangannga. Vanya tidak tahu siapa karena hanya terlihat punggungnya saja."Dia ... " kata Vanya dalam hati.Melihat seseorang itu meletakkan susu dan cake di atas meja kerjanya, Vanya langsung masuk. Memergoki seseorang tersebut."Siapa?" tanya Vanya.Seseorang dalam ruangan langsung terkejut. Dia hanya diam mematung.Vanya berjalan mendekati seseorang itu, dan bertanya lagi siapa dia."Siapa kamu?" tanya Vanya.Vanya berdiri dibelakang seseorang itu, "berbalik. Biarkan aku melihat wajahmu. Kalau tida
Last Updated: 2025-12-20
Chapter: 5. KebohonganBeberapa jam kemudian ...Clarissa sudah sampai dan sempat beristirahat sebentar sebelum beraktivitas. Ia menerima pesan dari Raymond yang memberitahu, jika Mama Raymond akan datang ke rumah. Raymond meminta Clarissa untuk bersiap menyambut Mama mertuanya. Kembali mengingatkan Clarissa untuk bersikap biasa-biasa aja, agar tidak mencolok perhatian Mamanya.Clarissa menjawab pesan Raymond dengan kata singkat, "Ya" karena tidak ingin banyak mengetik tulisan."Mama mertuaku akan datang. Bagaimana nanti aku menghadapi beliau, ya?" batin Clarissa harap-harap cemas.Clarissa kembali mengerjakan pekerjaan rumah. Ia melupakan sejenak kecemasannya. ***Cecilia datang ke rumah putranya. Ia mengobrol dan bertanya-tanya seputar bulan madu pada Clarissa. Clarissa banyak diam, ia tidak tahu harus menjawab apa karena selama masa bulan madu Raymond tidak ada bersamanya. "Jadi bagaimana? apakah bulan madu kalian menyenangkan?" tanya Cecilia, Mama Raymond, menatap Clarissa lekat.Clarissa tersenyum
Last Updated: 2023-01-15
Chapter: 4. SendiriDi kamar, Raymond baru saja selesai mandi. Ia keluar dari kamar mandi dengan mengenakan celana panjang tanpa pakaian. Ia mengeringkan rambutnya dengan handuk. Pintu kamar terbuka, Clarissa masuk dan melihat ke arah Raymond. Wajahnya langsung memerah. Ini pertama kalinya ia melihat tubuh pria tanpa pakaian. "Oh, ma-maaf. Seharunya aku mengetuk pintu lebih dulu. Itu, aku mau mandi. Aku ... " Clarissa terdiam. Ia tidak tahu lagi apa yang akan ia katakan karena gugup dan canggung melihat situasi yang tidak terduga."Hm, tak apa. Aku juga sudah selesai. Kau bisa pakai kamar mandinya," kata Raymond. Ia mengambil pakaian dari dalam lemari dan mengenakannya. Ia pun pergi meninggalkan Clarissa."Ray ... " paggil Clarissa. Mengentikan langkah Raymond tepat di depan pintu kamar.Raymond terdiam. Ia tidak berbalik ataupun menjawab panggilan sang istri. Clarissa mendekat, ia berdiri di samping Raymond."A-apa kau marah padaku? aku tidak bermaksud merendahkan Bibi Marie. Aku hanya ingin ... aku ..
Last Updated: 2023-01-15
Chapter: 3. KecewaMalam harinya. Clarissa berbaring di atas tempat tidur. Ia menanti kedatangan Raymond yang sejak sore hari pergi. "Dia pergi dan tidak bilang mau ke mana. Apa dia sibuk dengan pekerjaan, ya?" batin Clarissa.Tidak lama pintu kamar terbuka, Raymond masuk ke dalam kamar dan melepas jasnya. "Kau sudah kembali. Mau ganti pakaian? aku akan siapkan pakaianmu," kata Clarissa yang buru-buru bangun dari posisi berbaring."Tidak perlu. Kau tidur saja. Aku bisa sendiri," jawab Raymond pergi ke kamar mandi.Clarissa terdiam, ia menatap jauh ke arah pintu kamar mandi yang baru saja tertutup. Ia menarik napas dalam, kemudian mengembuskan napas perlahan."Dia masih marah rupanya. Entah sampai kapan dia seperti ini," batin Clarissa.Clarissa berdiri dan berjalan mendekati sofa, ia memungut jas suaminya lalu melipatnya. Ia mengusap jas tersebut dengan mata berkaca-kaca. Ia segera menyeka air matanya yang hampir jatuh, saat mendengar ponselnya berdering.Dengan langkah cepat ia mendekati nakas dan m
Last Updated: 2023-01-15
Chapter: 2. Peringatan!Tepat satu minggu setelah Clayton dan Vivian meminta putrinya menikah, pertemuan dua keluarga pun diadakan dan tanggal pernikahan langsung ditetapkan. Hari itu adalah kali pertama Clarissa bertemu Raymond, bahkan mereka tidak pernah bertemu lagi setelahnya sampai hari H pernikahan mereka.Saat mengepas gaun pun, keduanya datang terpisah. Dengan alasan sibuk, Raymond menyembunyikan diri dari Clarissa. Clarissa tidak menaruh rasa curiga. Ia berpikir mungkin Raymond memang sibuk. Ia sendiri juga sibuk dengan pekerjaannya yang masih menumpuk. Sebagai putri satu-satunya, tugasnya hanya menyenangkan orang tuanya. Sulit memang menerima kenyataan jika ia akan menikah, apalagi hari pernikahan semakin dekat. "Ahh ... aku bisa gila memikirkannya." gumam Clarissa.Pikirannya tiba-tiba tertuju pada sosok Raymond. Dahinya berkerut memikirkan pria tampan yang akan menjadi suaminya itu."Dia tampan, tapi sedikit kaku. Apa mungkin dia canggung padaku? aku tidak tahu seperti apa sifatnya, dan aku aka
Last Updated: 2023-01-15
Chapter: 1. PernikahanSebuah pernikahan mewah digelar disebuah Villa. Sepasang pengantin yang berasal dari dua keluarga konglomerat terpandang sedang menjamu tamu undangan. Tampak cantik sang mempelai wanita dengan gaun putih menjulai panjang. Di sampingnya tampak pula sosok tampan yang tak lain adalah mempelai pria. Ia terlihat gagah, dengan mengenakan stelan jas hitam. Clarissa Albert, hari itu resmi menjadi istri pria tampan dengan sejuta pesona bernama Raymond Harris."Aku tidak boleh terlihat tidak bahagia. Bagaimanapun, aku ingin menjadi anak yang berbakti pada Papa dan Mama. Semoga pilihan ini yang terbaik," batin Clarissa. Ia terus menorehkan senyuman pada tamu undangan yang mengucapkan selamat. Di sisi lain, Raymond sedang menyelisik sekitar. Matanya seakan-akan mencari sesuatu, ia menatap segala arah."Di mana Frans?" batin Raymond. Terus mencari keberadaan sang Asisten.Clarissa melirik ke arah Raymond. Ia merasa suaminya sedang mencari-cari sesuatu. Ingin bertanya, tetapi seseorang datang meng
Last Updated: 2023-01-15