Share

25. Dirampas Oleh Takdir

POV Amanda

“Pernikahan bukan untuk main-main.” Suaraku bergetar seperti lonceng yang dipukul angin.

“Kapan aku pernah main-main? Aku tidak mengajakmu untuk berpura-pura menjadi istriku, tetapi mengajakmu menikah.” Nada Logan mantap dan tidak ada keraguan yang kutangkap di matanya.

Aku berpaling ke arah lain dan menyahut, “Tidak, Logan.”

Pernikahan bukan sesuatu yang kubayangkan akan terjadi padaku dalam waktu dekat. Aku tidak punya masalah dengan komitmen, tetapi menikah dengan Logan juga bukan solusi. Tidak karena kehamilanku.

Aku mulai berhenti bermimpi tentang hal-hal indah dalam pernikahan sejak keluargaku tidak lagi utuh. Perspektifku mengenai hubungan berubah. Aku lebih pesimis dan sinis terhadap kehidupan para pasangan sebab aku sadar happy ever after yang banyak orang puja memang hanya eksis dalam cerita-cerita dongeng.

“Tidak? Maksudmu, kau tidak akan menikah denganku?” Suara Logan tidak selantang tadi, ada gelenyar kekecewaan yang terselip di dalam sana, dan aku merasa bersa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status