“Ap ...apa yang kau lakukan pada William nek ?” ucap Elliona tidak percaya apa yang ia lihat saat ini
“Ma.. maafkan aku. Kau terpaksa melakukannya karna pagi tadi ia mengamuk dan bahkan memaksa untuk keluar dari rumah” ucap Nenek William dengan suara parau dan kemudian menangis terisak
“Masuklah tolong coba kau b
Elliona memeluk William dengan erat, hal itu adalah cara terakhir yang ia miliki. Ia tidak tahu lagi bagaiamana caranya agar William kembali bisa mengingatnya. Elliona terisak dengan keras di balik punggung WilliamMata William membulat ketika ia menyadari sesuatu, sebuah rasa yang begitu meletup- letup yang beberapa saat lalu sempat redup dalam hatinya kini kembali lagi. Ciuman yang pe
“Dan seharusnya kau yang harus berjanji agar tidak berkhianat padaku” sungut William “Apa ?” Elliona mengernyit heran “Ak..aku ?”William mengangguk
Sedangkan saat ini dikamar mandi sedang terdengar beberapa kali teriakan yang berasal dari pasangan suami istri yang begitu konyol itu.Sedari tadi William hanya mencuri- curi kesempatan untuk menyentuh istrinya itu, membuat Elliona geram.
Malam ini Elliona dan William berencana dinner di sebuah restoran mewah di kawasan New York. Setelah sesampainya di depan restoran mereka disambut oleh seorang parkir vallet yang bertugas untuk memarkiran mobil. Setelah memberikan kunci mobilnya pada petugas parkir itu William dan Elliona memasuki restoran mewah itu. Namun belum sempat mencapai meja, Elliona menghentikan langkahnya
“Bagaimana William Sayang ? aku akan bertanya sekali lagi padamu” ucap Rebecca dengan tidak sabar “Maukah kau menikah denganku ?”William memejamkan matanya, ia menghembuskan nafasnya perlahan
Waktu menunjukkan pukul 8 pagi, itu artinya Elliona tertidur sejak satu jam yang lalu. Suasana sunyi mewarnai kamar inap William, hanya suara monitor yang menjadi melodi indah dalam kamar iniDalam kesunyian itu, sebuah jari bergerak perlahan. Hanya satu kali jentikan, lalu tak berapa lama kemudian disusul oleh jari yang lain hingga pergerakan itu di iringi oleh kelopak mata yang mulai perlahan-lahan terbuka
William telah diperbolehkan pulang, namun dirinya masih harus menggunakan kursi roda. Saat ini di depan rumah William tengah berjajar beberapa media yang meliputnya serta beberapa kolega bisnis dan karyawan kantornya.Entah bagaimana berita ini bisa menyebar dengan begitu cepatBreaking News
2 years later“Arghhhh, sayang lepaskan ini sakit sekaliii” William berteriak begitu kesakitan ketika rambutnya menjadi sasaran empuk ketika istrinya sedang berjuang melahirkan anaknya. Saat ini posisinya sedang menelungkup di samping ranjang istrinya itu yang sama-sama berteriak. J