Tuan Besar Shaw tampak berdiri gemetar karena marah, kehilangan kata-kata. Barulah setelah Sabrina masuk ke kamar pas dia akhirnya berkata dengan marah, "Aku akan meminta Marcus memutuskan semua hubungan denganmu! Jangan pernah berpikir untuk mendapatkan uang darinya!" Dan dengan itu, dia berbalik dan pergi.Mindy berjalan ke arah Sabrina dengan senyum sok dan menjelaskan, "Maaf soal itu, Sabrina. Aku tidak bermaksud itu terjadi. Aku tidak tahu mengapa kakekku datang jauh-jauh ke sini, mungkin salah satu pelayan telah memberitahunya tentang hal ini. Kakek sangat marah dua hari terakhir ini ketika dia mendengar berita bahwa Marcus telah melibatkan dirinya dengan beberapa bajingan yang tidak diketahui latar belakangnya, jadi dia telah memperhatikan ke mana Marcus dan aku pergi ... "Penjelasannya penuh kontradiksi tetapi Sabrina tidak bereaksi. Dia hanya memandang Mindy dengan tenang dan menanggapi, "Aku tidak peduli tentang itu. Yang aku pedulikan hanyalah aku mulai bekerja nanti di pes
Di depan mata Sebastian ada cetak biru yang dirancang dengan sempurna dengan tangan, diisi dengan penjelasan rinci di sekeliling tepinya dalam tulisan yang rapi. Sangat mirip dengan yang ditemukannya di luar kamar Sabrina beberapa hari yang lalu. Dan satu-satunya perbedaan adalah bahwa rancangan yang dia temukan tidak serumit yang saat itu. Ada beberapa amandemen yang dibuat untuk menyempurnakannya."Siapa yang membawa ini?" Sebastian berbalik untuk bertanya pada asisten di sebelahnya."Oh, ini dibawa oleh asisten direktur Conor Group, Nona...Nona Scott.""Bawa aku ke dia sekarang!" Sebastian segera memerintahkan."Siap, Direktur Ford."Asisten membawa Sebastian keluar dari ruang rapat dan menjelaskan di sepanjang jalan, "Direktur Ford, Nona Scott sedang menunggu di resepsionis jadi Tuan pasti dapat segera menemuinya.""Tentu," jawab Sebastian.Sabrina, yang sebelumnya menunggu di resepsi, terkejut ketika dia mendengar suara Sebastian. 'Kenapa dia?' pikirnya. Untuk alasan yang tidak da
”Si udik itu bekerja jauh lebih cepat daripada pembantu paruh baya di luar sana. Dia masih muda dan penurut. Pernahkah kalian mendengar sepatah kata pun keluar dari mulutnya sepanjang hari sejauh ini? Dia hanya menjalankan tugas untuk kita membeli makan siang, the susu, makanan ringan, dan lainnya, bukankah itu luar biasa?""Kurasa, tapi wajahnya terlalu menggoda. Apa kau tidak sadar kalau dia terlihat lebih cantik dari kita berdua?""Cantik cantik kepalamu! Apa kau tidak melihat apa yang dia kenakan? Dia mengenakan pakaian yang sama tiga hari berturut-turut, aku yakin pakaian yang dikenakannya bahkan tidak berharga di atas lima puluh Dollar!""Hehe, diam! Itu dia datang."Orang-orang di kantor segera menghentikan gosip mereka begitu melihat Sabrina mendekat. Sabrina telah mendengar setiap kata, tapi dia tidak peduli. Tidak ada yang penting baginya selain memiliki pekerjaan dan dibayar. Dia merapikan barang-barangnya dan tetap diam selama sisa hari itu. Dia meninggalkan kantor begitu j
Nigel pun berjalan mendekati Sabrina dan berkata, "Sabrina, hidungmu setajam anjing pelacak. Bagaimana kau tahu bahwa semua orang kaya berkumpul di sini?"Sabrina tidak menjawab sarkasmenya secara langsung tetapi malah tersenyum dan bertanya, "Tuan Nigel, sudah beberapa hari sejak terakhir kali aku melihatmu. Apa kau datang ke kantor dalam beberapa hari terakhir ini?""Kau rindu?" tanya Nigel."Tidak...""Nah, lalu kenapa kau di sini?" Nada bicara Nigel perlahan menjadi sedikit tegas tapi entah bagaimana tetap sinis. "Aku belum muncul di kantor karena sibuk mengatur pesta pelayaran ini. Ini akan menjadi pertemuan besar dengan setiap elit South City yang hadir, jelas aku harus mengetahui detailnya secara langsung."Sabrina sedikit terkejut dan berkata, "Aku... aku tidak datang ke sini untuk mencarimu.""Tidak?" Nigel memberinya senyum miring saat dia melihat Sabrina yang mengenakan pakaian murah. "Jangan bilang bahwa kau di sini hari ini untuk Tuan Shaw? Jika itu masalahnya, aku benci u
Sabrina duduk sendirian di kabin di dek bawah dan mempelajari tumpukan pakaian rancangan itu di depannya. Masing-masingnya terbuat dari kain murah yang nilainya lebih rendah daripada yang dapat dibeli orang dari pasar malam. Dan yang paling penting, pakaian itu dibuat lebih terbuka, sehingga Sabrina dapat membayangkan betapa murahnya dirinya jika dia memakainya. Dia merenung sejenak sebelum akhirnya memilih seragam sekolah yang relatif lebih konservatif. Begitu dia berpakaian, para penata rias membantunya memakai riasan vulgar paling dramatis yang mungkin dilakukan secara manusiawi, sebelum Sabrina keluar dengan nampan menunggu untuk menemukan Mindy menunggu.Mindy mengamatinya dari atas ke bawah sebelum berkata, "Oh, astaga, tampilan polos sekarang, ‘kan? Pastikan untuk memikirkan ini, kepolosan tidak memberimu tip." Dan dengan mengatakan itu, Mindy mengambil tangan Sabrina dan membawanya ke sekelompok orang dari keluarga kaya dengan segelas anggur di tangan."Dengarkanlah! Mempersemb
Sabrina mengangkat kepalanya dan mendapati dirinya menatap Sebastian. Ekspresinya perlahan berubah, tidak yakin mengapa pria itu muncul di tempat itu. Berpikir secara rasional, bagaimanapun, tidak ada alasan dia tidak boleh hadir, mengingat bahwa seluruh pesta itu dipenuhi dengan orang kaya.Jas Sebastian terbungkus erat di sekitar Sabrina saat dia menariknya ke pelukannya, memelototi semua orang dengan ekspresi bermusuhan.Pelayaran yang tadinya ramai tiba-tiba menjadi sunyi.Tidak ada seorang pun di kapal pesiar itu yang tidak takut pada Sebastian.Seandainya itu terjadi sebulan yang lalu, sangat sedikit yang akan mendengar tentang Sebastian, apalagi takut padanya. Namun, hanya dalam waktu sebulan, Sebastian telah melenyapkan seluruh keluarga Ford, merebut posisi kekuasaan tertinggi di Ford Group. Seolah-olah itu saja belum cukup, puncak situasi adalah bahwa meskipun terjadi perubahan mendadak dalam kepemilikan seluruh konglomerat, tidak ada tanda-tanda gejolak atau kekacauan di dala
"Nigel, selamatkan kami!""Hanya kau yang dapat berbicara dengan sepupumu sekarang."“Aku mohon Nigel, jika kau bersedia membantuku, aku akan memberimu mobil sport favorit terbaruku… Tanpa syarat!”Nigel masih tersenyum ketika dia menjawab, “Kau yang mengatakan itu!”"Ya!"“Baiklah, aku akan memberi kalian semua jaminan, itu akan baik-baik saja! Kalian semua pasti akan baik-baik saja, sepupuku sama sekali tidak akan menentang begitu banyak dari kalian dari keluarga berpengaruh seperti itu atas seorang wanita yang terlihat seperti pengemis. Dia begitu sibuk hanya berurusan dengan masalahnya sendiri, bagaimana dia punya waktu untuk mengganggu kalian semua?”"Lanjutkan saja bermain... Kalian semua, tetap bersenang-senang."“Itu bagus, aku jauh lebih nyaman jika Nigel berkata begitu.”“Mari kita jadikan Nigel sebagai penyelenggara utama kegiatan kita selanjutnya. Dengan begitu kita dapat bermain sepuas hati.”“Terima kasih, Nigel!”"Ah, ini bukan masalah besar!" Nigel tersenyum murah hati.
Sabrina mengangkat kepalanya sambil menatap Sebastian, tidak mengerti apa yang dia maksud.Namun dia berbicara, nadanya begitu jauh sehingga seperti mati rasa. “Tuan Ford, apa yang ingin kau katakan? Skema ku, rencanaku melawan mu, tidakkah kau sudah mengetahuinya? Karena kau sudah mendapatiku langsung, apa yang masih kau tanyakan kepadaku? ”"Sepertinya kau lupa apa yang sudah kuperingatkan padamu." Suara pria itu tampak kurang kejam dari sebelumnya."Aku tidak lupa." Sabrina menundukkan kepalanya, samar-samar tersenyum menerima.Sebastian telah memperingatkan nya untuk tidak berhubungan dengan pria lain selama dia tetap dalam hubungan pernikahan dengannya. Namun bahkan tanpa peringatannya pun, dengan siapa dia akan berhubungan?Di antara semua pria dan wanita di kapal pesiar itu, tidak satu pun dari mereka yang memandangnya sebagai manusia. Bahkan Nigel, yang memperlakukannya dengan baik, memiliki mata yang terlihat seperti sedang mempermainkannya.Di mata mereka, Sabrina hanyalah le