Share

Bab 21

Dengarkan kata hatimu, katanya.

Baiklah, aku akan diam dalam sunyi

mencoba mendengar apa yang dikatakannya.

Ternyata, hanya senyap yang menyapa.

Sayup-sayup aku mendengar suara dua orang sedang bercakap-cakap. Aku membalikkan tubuhku lalu perlahan membuka mataku yang terasa berat. Entah obat apa saja yang tadi pagi kuminum, rasanya tubuhku lemas sekali. Aku memfokuskan pandanganku pada dua sosok yang sedang bercakap-cakap di depan ranjangku, ternyata Bulik Asmi dan Damar.

"Akhirnya bangun juga," Bulik Asmi tersenyum padaku.

"Dari tadi, Mar?" tanyaku pada Damar.

"Nggak kok. Baru saja sampai."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status