Share

Bab 19. Gara-Gara Rendang

Aku menghembuskan napas berat. Akhirnya, Bu Gea dan Wita kembali ke habitatnya juga dan saat ini kami sedang berada dalam perjalanan pulang menuju rumah usai mengantar mereka. Diam-diam aku merasa bersalah juga menyesal.

Sumpah demi apa pun aku tak pernah menyangka kalau yang memakan bubur itu bakalan Bu Gea. Ini di luar dugaanku. Alhasil, akibat tingkah isengku itu Bu Gea memutuskan pulang, katanya apa yang kubuat keterlaluan.

Fiuh! Semakin sulit deh langkahku menjadi menantu yang direstui. Padahal aku tadi sudah meminta maaf berulang kali tapi Bu Gea tetap marah.

Namun, meski ibu mertuaku kasar dan nyebelin. Sebagai menantu aku tetap bersyukur untungnya Bu Gea tak kenapa-napa, setelah dikasih obat diarenya mereda. Hanya ... kurasa dia akan semakin membenciku setelah ini.

Aku yakin itu.

Bodoh! Sara Bodoh!

"Sudah sedihnya?"

Aku menggerakan kepala ke samping saat Pak Ravi bertanya. Aneh sekali, lelaki itu seakan tak peduli meski ibu angkatnya marah kepada kami.

"Belum," jawabku pend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status